vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Kamis, Juli 12, 2018

Inggris, mimpi Coming Home yang jadi Going Home

Sejak menapaki partai 8 besar alias perempat final, Tim Nasional Inggris mulai digadadang-gadang akan memenangi perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia. Tentu hal ini tidak berlebihan mengingat sejak babak penyisihan grup, Tim dari negaranya Ratu Elisabet ini menampilkan performa atraktif dan cukup produktif mendulang gol.

Dengan penampilan yang konsisten tersebut, public Inggris semakin yakin bahwa inilah saatnya Iggris membawa pulangn kampong trophy piala dunia. Bahkan grup music Lightining Seeds menciptakan lagu Football's Coming Home yang nyaris setiap hari menggema di rusia setiap Tim Nasional Inggris bertanding.

Mengapa pulang kampung?

Ya, karena Inggris mengaku sebagai Negara “pencipta” sepakbola modern. Memang sepakbola modern mulai lahir di Inggris pada tahun 1830 M. Sejak itulah mulai dirancang peraturan-peraturan sepak bola modern, jumlah pemain, wasit beserta tugas dan fungsinya.

Inggris pula sebagai Negara pertama di dunia yang membentuk federasi sepakbola resmi yang kita kenal sekarang  FA, kalau di Indonesia namanya PSSI. Jadi PSSI-nya Inggris adalah FA.

Tidak berhenti disitu, Inggris kemudian menggagas pertandingan sepak bola internasional pertama di dunia antara Inggris sendiri melawan Scotlandia yaitu sekitar tahun 1872. Dari sinilah kemudian Negara-negara lain tertarik dengan sepakbola modern hingga sepakat membentuk banya kompetisi sepakbola nasional, regional dan internasional seperti sekarang ini. Piala Dunia adalah kompetisi sepakbola paling akbar di dunia.

Namun ternyata kali ini mimpi masih harus sebatas mimpi, belum bisa jadi kenyataan. Dalam peprtandingan yang seru dan penuh drama tadi subuh Inggris harus mengakui “keuntungan” Kroasia. Itu artinya perjuangan Inggris sudah pupus untuk menjadi juara Piala Dunia 2018.

Sepakbola belum waktunya “pulang kampong” ke negera “pencitanya”. Malah Inggris harus pulang lebih cepat setelah menuntaskan pertandingan perebutan juara 3 mengahadi Belgia.

Sabar Inggris, sampai jumpa tahun 2022.

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)