vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Selasa, Juli 10, 2018

Fenomena ular makan "Tuan", mari hati-hati

Ular maka "tuan" bukan hal baru lagi, malah sangat kerap terjadi. Biasanya "pelakunya" adalah ular jenis kobra yang dipelihara oleh sang "tuan". Kabar terbaru yang tak kalah heboh adalah kasus seorang remaja di Kalimantan persisnya Palangkaraya bernama Rizky (17) tahun. Dia tewas karena jadi korban patukan ular jenis kobra peliharaanya.

Menurut Kompas.com, kejadiannya saat korban melakukan atraksi di CFD Palangkaraya. Sempat mendapat pertolongan di rumah sakit, tim medis menyatakan bahwa Rizky tidak tertolong alias meninggal dunia akibat bisa yang disemburkan lewat gigitan kobra tersebut.


Rizky bahkan disebut kan saja penyuka memelihara ular, melainkan juga merupakan seorang pawang ular. Tetapi namanya ular memang berbahaya. Tidak kenal pawang atau awam, ketika dia merasa terganggu siapa pun bisa saja dipatuk secara tiba-tiba dan umumnya korbannya lekas menemui ajal.

Kasus Rizky bukan hal baru. Beberapa waktu yang lalu juga ada kejadian heboh nan sedih. Seorang penyanyi dangdut di Karawang juga tewas terpatuk oleh ular jenis king kobra yang biasa jadi "partnernya" saat menghibur penonton dangdut. Kabarnya, tanda diduga ular tiba-tiba saja berbalik ke arah peangdut dan seketika mematuknya.

Bukan hanya di negeri beta, kejadian yang mirip juga kerap terjadi di luar negeri. Korban ada dari kalangan awam, payang, penikmat daging/darah ular dan pekerja rumah makan yang menyediakan menu ular kobra.

Terkaitnya tewasnya banyak korban oleh kobra, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberi nasehat agar kita jangan sembarangan memelihara ular terutama berjenis kobra. Alasan pertama bahwa ular itu berbahaya, dan kedua bahwa hal itu tidak baik bagi kesehatan karena dapat menularkan penyakit jenis zoonosis.

Salamhati-hati
HORAS

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)