Seluruh masyarakat Indonesia terutama kalangan bhayangkara tidak bias menyembunyikan rasa penantian yang sudah ak sabar dan menegangkan keputusan sang Mr Presiden ES BE YE. Yaitu penantian akan siapa dan tanggal berapa Presiden akan mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat DPR nama Bhayangkara-I atau KAPOLRI yang akan memimpin Institusi Kepolisian di masa mendatang.
Rasa penasaran ini wajar mengingat hampir dua minggu terakhir ini,
Presiden seperti sengaja mengulur-ulur atau terkesan menahan untuk tidak membocorkan nama pilihannya yang akan menjadi calon Kapolri. Terakhir informasi dari istana adalah bahwa ‘Awal Oktober” sang Presiden akan menyetor nama calon Kapolri.
Pertanyaan yang penuh dengan rasa penantian adalah: Kapan kira-kira? Mengingat dalam press release dari Cikeas tidak menyebut secara terang-terangan akan hari dan tanggal penyerahan nama tersebut. Ah.. Pak Be Ye ini ada-ada saja. Padahal masa pengabdian Kapolri Lama pak bambang Hendarso Danuri tinggal menunggu hari. Pak BHD sudah akan pensiun pada 10Oktober 2010 mendatang.
Dari sudut waktu Presiden sudah sewajarnya menyerahkan nama calon Kapolri kepada Presiden. Sehingga DPR bias mengatur jadwal untuk melakukan Fit dan Propert Test kepada sang calon. Atau pemerintah masih akan memeilhara tabiat lamanya yaitu melakukan sesuatu yang urgent tapi tergesa-gesa danterkesan tertutup? Semoga tidak..
Dua atau satu nama?
Penasaran pertama dikalangan masyarakat dan termasuk jajaran Bhayangkara adalah berapa nama yang akan diusulkan oleh Presiden kepada DPR. Apakah dua atau satu nama saja? Apakah Irjen Nanan Sukarna atau Imam Sudjarwo? Atau apakah ada wacana untuk menciptakan sejarah baru dalam pemilihan Kapolri yaitu dengan menduetkan keduanya menjadi Kapolri dan Wakapolri? NAmun wacana ini menurut saya akan menylitkan, mengingat akan sulit untuk menentukan siapa Polri-I dan siapa pula Polri-II.
Issue calon “Ketiga”
Penasaran kedua mulai berkembang di tengah-tengah masyarakat yaitu: Jangan-jangan pak Be Ye punya calon lain atau calon ke tiga? Hal ini bias muncul apabila menurut pandangan presiden, dari dua nama yang telah masuk istana tidak memenuhi criteria. Tentu bila ini yang terjadi, pak Be Ye sudah harus mengantongi nama calon lain dimaksud. Atau apakah sudah ada?
Issue ini menurut saya memang tidak begitu berdasar. Mengingat bila sang Presiden tidak memilih salah satu dari dua nama yang sudah masuk istana, maka masih harus melakukan koordinasi dengan Kapolri yang menjabat dan juga kepada Kompolnas sebagai salah satu pihak yang berkaitan dalam pemilihan Kapolri baru ini. Sehingga dugaan ini akan kecil kemungkinan kebenarannya.
Disamping itu, masa pengabdian Kapolri lama tinggal 9 hari lagi atau tak lebih dari dua minggu. Ah.. Tak mungkinlah akan lahir calon baru yang akan jadi kuda hitam kepada dua nama yang sudah duluan di utak-atik oleh Pak Beye hanya dalam hitungan beberapa hari saja. Semoga saja tidak.
Issue Persaingan Internal Polri?
Penasaran ketiga adalah dengan adanya issue bahwa di kalangan internal Polri terjadi persaingan tidak sehat atau kelompok-kelompok pendukung salah satu calon tertentu. Issue ini tentu tidaklah sedap didengar oleh kalangan luas. Mengingat hal ini akan sangat berdampak buruk pada kepemimpinan Kapolri mendatang. Paling tidak bias sudah dilantik, Kapolri baru akan menghabiskan energinya untuk melakukan pembenahan internal. Ini akan menggangggu kinerja Polri dalam melaksanakan tugas yang semakin berat masa kini.
Bahkan yang paling tidak sedap adalah dikaikannya penentuan Kapolri baru dengan kejadian-kejadian terkait terorisme yang ada di Medan- SUmatera Utara. Issue ini muncul karena Kapolda Sumut Sekarang Irjen Pol Oegroseno sebelumnya santer diberitakan merupakan salah satu calon kuat Kapolri. Karena pak Oegro diberitakan adalah salah satu bhayangkara terbaik yang ada saat ini. Sehingga bias saja ada scenario menjatuhkan atau menodai kepemimpinan pak Oegro sehingga menjadi tidak layak jadi calon Kapolri di mata pak Be ye.
Terlepas dari benar atau tidaknya issue ini, kita patut apresiasi sikap dan pernyataan pak Oegro yang secara tegas menyatakan jangan mengaitkan persaingan perebutan Polri-I dengan serangan teroris di Sumut. Ini adalah sikap seorang ksatria yang berbesar hati. Dalam hal ini saya punya pendapat, bahwa pak Oegro sudah merelakan posisi Kapolri dijabat oleh rekan-rekannya sesame bhayangkara yang lain. Apalagi pak Oegro masihla muda, sehingga masa mendatang masih terbuka peluang untuk menjadi Kapolri.
Harapan Masyarakat.
Harapan kita semua tentunya adalah supaya Pak BE Ye tidak lagi berlama-lama merahasiakan siapa dan kapan akan mengusulkan nama calon Kapolri kepada DPR. Harapan lain nantinya adalah, supaya Pak Be Ye sukup menyerahkan satu nama saja ke DPR. Karena bila menyerahkan dua nama, ini bias berbuntut panjang lagi. Selain keadaan ini bisa ditarik ke ranah politik, antara dua nama yang diusulkan bias menimbulkan atau mempertajam persingan yang telah tumbuh sebelumnya.
Kami tunggu pak Presiden.
Pak BeYe jangan disuruh cepat kalo kerja, nggak bisa dia, nanti malah salah melulu.
BalasHapussalam sobat
BalasHapusjadi tahu pemilihan calon kapolri
semoga harapan masyarakat terwujud.
Muhammad: hahaha... nyinggung nih,, jadi teringat demo kemarin bawa kerboo...
BalasHapusKAk Nura.. Iya nih kak.. Pak Be Ye lama2in aj....
BalasHapusSiapapun Kapolrinya yang penting bisa bawa kepolisian benar2 menegakkan hukum.
BalasHapusapapun keputusannya semoga memang itula yg terbaik dan siapapun yg jadi semoga mampu memajukan POLRI
BalasHapusmungkin pa sby lama , karena banyak pertimbangan . . .
BalasHapussalam kenal . .
kalo berkenan follow balik ya
Salam, kunjungan balik sobat. Siapapun yg trpilih nnti smg mnjadikan institusi POLRI lbh baik, mngingat mrebaknya msalah2 internal-ekternal di POLRI, slam sobat keep linked,,
BalasHapusSiapa pun dan kapan pun, yang penting hasilnya membawa manfaat buat seluruh rakyat :-)
BalasHapusErdien... Semoga saja...
BalasHapusHendrawan: Kalau msalah internal pasti ada. Harapan kita adalah, jangan sampai merebak ke luar.. bisa bahaya
BalasHapusAtha.. Pak be ye mmg terkesan menutupi.. bukansekedar lambat..
BalasHapusAnggi: Sudah susah mengharapkan Polri adil dalam menegak hukum..
BalasHapusHemm..kalo pemilihan kapolri no komen ah.. nggak terlalu banyak ngerti soalnya. apalagi sampe issue2 kayak persaingan internal, orang kedua ketiga..
BalasHapussebagai warga negara yang baik cuman bisa berharap semoga nanti kepolisian RI bisa berbenah menjadi yang lebih baik aja deh.. ^^
setuju ma atas :D
BalasHapuslam kenal ya
Semoga saja Kapolri mendatang akan jauh lebih baik dan sesuai dengan harapan masyarakat banyak ya
BalasHapusHi Laston! I finally was able to translate! Very informative! May God have His Hands on this election and Have His Way of putting the correct man who has love for his people in the office. Thank you again and God Bless!
BalasHapusPJ
no comment masalah ginian.
BalasHapussekarang tambah dua balon lagi
BalasHapusPencerah: Sudah final. Timur Pradopo
BalasHapusIndam: no coment juga coment hehe
BalasHapusMiss PJ. You're wellcome. I'll also folow your blog.. GB
BalasHapusSaung: Saya pesimis. Karea Pradopo terlalu prematur karbitanya
BalasHapusAciid: Sayangnya tak satupun yang dipilih pak BE Ye
BalasHapusGaphe: Memang sangat terasa ada msalah internal.
BalasHapusThank for your comment, but I could not read your language :(
BalasHapusTks. Robert. U may try to translate...
BalasHapusTernyata akhirnya satu nama juga yang disebutkan pak presidan, semoga calon tersebut bisa bekerja dengan baik dan benar ya.
BalasHapusSalam saya.. .
dan ternyata jadi satu nama.. dan dari pihak ke tiga... hahaha.. Pak BE Ye,,
BalasHapus