Tadi malam saya terpaksa lembur alias terlambat tidur, karena harus memelototi situs-situs berita main stream yang saya percaya sebagai referensi berita terpecaya dan cepat serta aktual: detik.com dan kompas.com.
Penyebabnya adalah pernyataan Wasekjend Partai Demokrat Andi Arief yang mengagetkan jagad perpolitikan Indonesia. Politikus anak buah SBY ini melontar pernyataan pedas nan bertubi-tubi kepada Jenderal Prabowo. Yang paling "sadis" adalah menyebut Prabowo sebagai Jenderal Kardus. Pastilah ini jadi kabar seksi bagi publisher berita.
Makin larut malam, Andi Arief kembali membuat pernyataan mengejutkan dan panas. Politikus Demokrat ini blak-blakan bahwa Sandiaga Uno telah membayar PKS dan PAN senilai 500 M demi memuluskan duet capres/cawapres yang selama ini di luar dugaan: Prabowo-Sandiaga Uno.
Bak berbalas pantun, Gerindra tidak tinggal diam. Sembari menepis setora 500 M, Kubu Prabowo cs membalas dengan pernyataan bahwa Prabowo adalah Jenderal betulan sedangkan SBY justru jenderal Baper yang suka mengeluh. Perang tagar di medsos pun mulai rama: Jenderal Kardus vs Jenderal Baper.
Kembali ke KARDUS. Apa sebetulnya maksud Andi Arief menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus? Apakah dia sedang menganalogikan Prabowo sebagai Jenderal bintang tetapi tidak strong pendirian seperti kardus yang mudah basah dan gampang dikoyak? Andi memang menambah perbendaharaan serangannya dengan menyebut Prabowo batal gandeng AHY karena dipengaruhi sesuatu.
Atau apakah maksud Andi banwa Sandiaga telah " menyetor" sekardus atau berkardus-kardus uang kepada Prabowo, PKS dan PAN asal digaet jadi cawapres? Sampai disini, kabar panas mulai sepi dan mata makin ngantuk, tanpa penjelasa yang tegas. Yang ada hanya pernyataan diplomatis dari kedua pihak partai bahwa kedua partai masih tetap melanjutkan koalisi.
Tidurrrr
Pagi 9 Agustus, kabar2 mulai terang. Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga adik kandung Prabowo tidak mengelak bahwa Duet Prabowo-Sandiaga akan dideklarasikan sore hari ini. Elit Gerindra juga memberikan pernyataan bahwa Duet itu mungkin saja terjadi. Daripada kesulitan dan menguras energy untuk memilih salah satu jagoan partai-partai koalisi, lebih bagus mengambil jalan tengah.
Dengan demikian perkiraan lahirnya duet "PANU" Prabowo-Sandiaga Uno semaki kuat, dan mungkin sore ini "meletus" beritanya di jagad maya.
Jadi benarkah ada Jenderal "Kardus"? Berapa kardus? Sekardus atau berkardus-kardus? Kalau kurang, ada kardus dibelakang rumah... sebelum keburu terjual kepada tukang botot,hehe
Salam
#AG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)