Baru-baru ini ketua Umum partai Gerindra membuat pernyataan mengejutkan sekaligus kontroversial. Saya pribadi bahkan menyebutnya "menyesatkan". Sebagaimana dikutip oleh media "terpercaya" www.detik.com tanggal 23 Juni yang lalu bahwa Prabowo menyebutkan agar masyarakat menerima uang atau sembako yang dibagikan, tentu dalam kaitannya dengan Pilkada dan Pemilu.
Berikut saya kutip dari detik.com pernyataan Prabowo:
"Saudara-saudara, kita tidak bisa menyogok pemilih-pemilih. Kita tidak bisa bersaing kalau bagi-bagi sembako, ya memang tidak ada kemampuan," kata Prabowo, seperti dikutip dari video itu.
Selanjutnya, Prabowo juga mempertanyakan dari mana asal duit pihak yang bisa bagi-bagi sembako itu. Ia yakin tak mungkin uang itu adalah uang halal dan uang itu diyakini berasal dari uang bangsa Indonesia juga.
"Saya juga bertanya pihak yang bagi-bagi uang dan bagi-bagi sembako dari mana uangnya? Tidak mungkin uang itu uang halal, tidak mungkin, mustahil. Itu pasti berasal dari uang bangsa Indonesia," ujarnya.
Selanjutnya, Prabowo juga mempertanyakan dari mana asal duit pihak yang bisa bagi-bagi sembako itu. Ia yakin tak mungkin uang itu adalah uang halal dan uang itu diyakini berasal dari uang bangsa Indonesia juga.
"Saya juga bertanya pihak yang bagi-bagi uang dan bagi-bagi sembako dari mana uangnya? Tidak mungkin uang itu uang halal, tidak mungkin, mustahil. Itu pasti berasal dari uang bangsa Indonesia," ujarnya.
"Karena itu, saya sampaikan dan saya anjurkan kalau rakyat Indonesia dibagi-bagi sembako dan dibagi-bagi uang, terima saja karena itu hak rakyat. Tapi pada saat menentukan pilihan di depan tempat pemilihan, gunakanlah hati nuranimu, pilih sesuai dengan hati dan pikiranmu sendiri," ucap Prabowo.
Atas pernyataanya itu, banyak pihak yang menyebut Prabowo semakin panik dan sekaligus semakin ngawur. Apalagi dengan adanya pernyataan-pernyataan lain yang dinggap banyak kalangan sebagai ngawur, tidak punya data dan terkesan asal bocor.
Rekan anak bangsa, kalau Prabowo katakan terima, saya mengajak kita mengatakan: TOLAK. Menerima sembako dan uang dalam rangka Pilkada/Pemilu jelas merupakan tindakan MERUSAK pesta demokrasi, merusak masa depan perpolitikan di Indonesia.
Percayalah teman-teman. Kita maklum banyak yang pesimis dengan masa depan perpolitikan Indonesia. Banyak pula yang memprediksi bahwa politik uang dalam pesta demokrasi tidak lagi bisa dihilangkan, melainkan akan semakin mengganas.
Sesungguhnya politik uang itu bisa kita hapuskan dari muka bumi Indonesia. Wong kuncinya ada di tangan kita yaitu jangan mau menerima alias TOLAK.
Masa depan kita masih panjang. Harapan perbaikan perpolitikan Indonesia masih ada. Harapan kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia masih ada.
Salam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)