sumber: detik.com |
Hampir seluruh Nusantara tahu bahwa hubungan PDI-P dengan Gerindra cukup panas di pusat, khususnya akhir-akhir ini. Apalagi dalam seminggu terakhir ini Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto cukup "beringas" melontarkan kritikan pedas kepada Pemerintah yang sedang berkuasa yang "dikomandoi" PDIP. Karena Gerindra memang adalah oposisi dan PDIP dkk adalah petahana.
Tapi ternyata tidak demikian di daerah. Faktanya dalam Pilkada Serentak Tahun 2018 ini PDIP dan Gerindra justru menjalin koalisi di 48 (empat puluh delapan) daerah. Rinciannya 5 (lima) dalam Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur, 37 (tiga puluh tujuh) Pilkada Bupati/Walikota dan 6 (enam) Pilkada Walikota/Wakil Walikota.
Benarlah kata para pakar politik. Bahwa dalam politik tidak ada musuh abadi dan tidak ada teman abadi, yang ada hanya kepentingan "abadi". Tidak ada pula apa yang disebut koalisi permanen. Tidak ada itu. Dalam Pilpres 2014 Gerindra, Golkar dkk telah mendeklarasikan Koalisi Permanen Merah Putih. Faktanya sekarang sudah pecah lebur, hehe.
baca juga: terima uang, harga diri anda Rp. 55,5?
Dan ini pulalah warna/warni politik di Indonesia dan itu memang baik. Sebab bayangkan bila di pusat dan daerah sama hangatnya, maka tensi perpolitikan Indonesia akan memanas dari Sabang sampai Merauke. Untunglah kadang di pusat bertarung tetapi di daerah bergandeng tangan dan sebaliknya. Itulah politik yang dinamis.
Salam demokrasi
Pilgubsu tanpa Politik Uang
Horas..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)