vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Kamis, Januari 04, 2018

Djarot cukup bagi saya

Sejak akhir tahun 2017 yang  lalu, isu bahwa Djarot Saiful Hidayat akan "bertarung" di Pilkada Sumut sudah mulai "berdering". Saya sebagai "penikmat" politik amatiran tentu turut terkejut. Bukan hanya itu, keraguan juga muncul dalam hati. Pertama, apakah Djarot dan PDIP serius? Dan kedua, apakah Djarot punya hitung-hitungan yang matang? Atau apakah PDIP akan "hattrik" blunder politik di Sumut?

Selasa, Desember 12, 2017

Golkar masih digenggam ARB?

sumber: google
Golkar adalah partai pendukung "utama" Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa pada pilpres panas tahun 2014. Oleh sebab itulah banyak yang heran dan tercengang ketika belakangan Golkar justru mendukung Pemerintahan Presiden Jokowi bahkan katanya siap memenangkan kembali Jokowi pada Pilpres tahun 2019 mendatang.

Kamis, Desember 07, 2017

Ternyata benar, Pengurus RT/RW ciptakan "TEROR INTOLERANSI".

Hari ini di medsos viral sebuah edaran dengan kop surat Rukun Warga 006, Perumahan Bumi Anugerah Sejahtera, Desa Rajeg, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Pengurus RT/RW terang-terangan "UMUMKAN" penghinaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai "nyawa" Bangsa Indonesia. Barangkali ini ekses dari maraknya aksi-aksi kelompok overdosis agama supermunaf.

Selasa, November 07, 2017

Penghayat Kepercayaan Masuk Kolom Agama di KTP, Tidak Persoalan.

Siang ini 7 November 2017, Mahkamah Konstitusi baru saja memutus permohonan uji meteri Nggay Mehang Tana, Pagar Demanra Sirait, Arnol Purba dkk yaitu agar Pengayat Kepercayaan yang ada di Indonesia boleh dimasukkan dalam kolom "Agama" di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Kamis, Oktober 12, 2017

Mata Novel sudah terang, tapi Kasus makin Gelap Gulita

Novel Baswedan yang pada bebebrapa bulan lalu mengalami penyerangan air panas yang cukup parah dikabarkan telah membaik. Sebaggaimana diketahui publik, Novel mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017. Novel mengalami luka bakar di kedua mata, tapi kondisi mata kiri lebih parah dan diperlukan tindakan operasi. Kini, Novel masih berada di Singapura untuk menjalani perawatan terhadap matanya tersebut.

Senin, Oktober 02, 2017

"Wakil Tuhan" ini tambah "Kesaktian" Novanto

Proses praperadilan Setya Novanto akhirnya tuntas. Sang Ketum Partai beringin diputus tidak sah statusnya sebagai tersangka dalam mega-kasus E-KTP yang sedang ditangani oleh KPK. Sesungguhnya penjuru nusantara berharap dan berkeyakinan lain. Masyarakat meyakini bahwa Novanto terlibat dalam kasus E-KTP yang telah menyeret banyak oknum pejabat dan pihak swasta. Tak terkecuali Nazaruddin, sang narapidana mantan bendahar umum Partai Demokrat.

Minggu, September 24, 2017

Tentang Isu penyelundupan 5.000 senjata

Dalam tempo satu minggu ini, Panglima TNI Jend. Gatot Nurmatio menghembuskan 2 (dua) isu panas yang menjadi perbincangan dan perdebatan nasional. Pertama adalah perintah kepada jajaran TNI untuk melakukan Nonton Bareng Film G 30 S/PKI. Menjadi tanda tanya dan memicu perbincangan panas karena labelnya adalah PERINTAH, bukan anjuran. Tentu dalam TNI yang namanya perintah dan datangnya dari Panglima pula maka sifatnya WAJIB dilakukan.

Selasa, Juli 22, 2014

Selamat dan Sukses Pak Jokowi-JK

Saya Mengucapkan SELAMAT dan SUKSES kepada Bapak Jokowi-Jusuf Kalla yang memenangi Pemilihan Presiden-Wakil Presiden Masa Bhakti 2015-2019.

Senin, Oktober 28, 2013

Untuk Gereja, Negeri dan Tuhan kami Bersumpah (JANJI)

II Taw 7:14

dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku
 disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencariwajah-Ku, lalu berbalik  dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

PEMIRSA diselurh tanah Air. SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA. Bertepatan dengan moment
ini, saya membagikan ulang lagu-lagu pujian yang bertemakan kerinduan untuk kebangkitan gereja dan bangsa. Rangkaian lagu-lagu pujian berikut ini menghantar dan mengajak kita memasuki sebuah ruang komitmen untuk menjadi orang-orang yang peduli, berbuat, bersinar dan berdoa untuk gereja dan bangsa, bangsa Indonesia.

Selamat mengumandangkan dan menikmatinya. Haleluya...

1. Indonesia bagi kemuiaan-Mu
Yesuslah Tuhan yang layak ditinggikan
Layak Disembah Oleh Suku-Suku Bangsa
Dengan darah-mu, kau telah tebus dosaku
Genapi Tuhan firman-Mu atas neg’riku
Hatiku rindu melihat kemuliaan-Mu
Hatiku rindu melihat curahan kuasa-Mu
Di tanah tercinta neg’riku indonesia
Kuberdoa indonesia penuh kemuliaan-Mu
Indonesia bagi kemuliaan-Mu

2.   Doa kami
Syukur untuk setiap rencana-Mu, Dan rancanganmu yang mulia
Dalam satu tubuh kami bersatu, Menjadi duta kerajaan-Mu
Kuucapkan berkat atas indonesia, Biar kemuliaan-mu akan nyata
     
Kami bangsa ini kami berdiri,
Dan membawa doa kami kepadaMu
Sesuatu yang besar pasti terjadi,
Danmengubahkan negeri kami
 Hanya nama-mu tuhan ditinggikan,  Atas seluruh bumi

3.    Skranglah waktunya
S’karanglah waktunya kau lawat indonesia Nyatakan belas kasih-Mu Tuhan
S’lamatkan Bangsaku
Curahkan tuhan hujan keslamatan, curahkan Tuhan hujan pertobatan
Curahkan tuhan hujan Kuasa-Mu, S’lamatkan bangsaku

4.   Ampunilah Bangsa ini
Kami umat-mu rendahkan diri sujud dan berdoa Mencari wajah-Mu
Berbalik dari jalan kami yang jahat
Oleh anug'rah-mu ampunilah
Oleh anug'rah-mu pulihkanlah
Tuhan pulihkan, bapa pulihkan, Kembalikan bangsa kami kepada-Mu
Bapa pulihkan ampunilah bangsa kami, Dan pulihkan kembali neg'ri kami

5.    Visi Untuk Bangsa
Ku punya visi 'tuk bangsa ini, Ku punya mimpi 'tuk neg'riku
Satukan hati dan berdoa, Oleh iman bangkitlah neg'riku
S'tiap lutut bertelut menyembah-mu, S'tiap lidah mengaku kaulah tuhan
Bukalah pintu surga, urapi doaku, Lawatlah bangsa dan neg'ri ini

6.   United we stand
As we come together to worship and pray
Jesus we're building a throne to let Your glory fill our land

As you have loved us, o Lord, we want to love one another
And all the world will know that we are your disciples o, Lord

United we stand in worship and prayer
Kami bersatu dengan sehati
Preparing the way of the king of glory
Di dalam doa, pujian dan sembah
To come and to heal our land
Lawatlah neg'ri kami
United we stand in worship and prayer
Kami bersatu dengan sehati
Jesus we come to answer your prayer,
United we stand
'Tuk menggenapi doa-mu yesus, kami sehati

HALELUYA!!!!!!!!!!

Kamis, Agustus 22, 2013

Sya "No" to Plagiat

Kolose 2:3
sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan

Pemirsa....

Satu harian kemarin saya sangat sibuk, bila tak hiperbolis saya katakan super sibuk. Sehingga serasa tak punya waktu untuk merenung sejenak guna dapat inspirasi dari hembusan angin sepoi, hehe.  Maksud saya dari Roh Kudus.  Sementara sudah komitmen minggu lalu bahwa "rumah mungil" ini akan saya isi setiap hari satu tulisan.  Jujur saja saya sempat berpikir untuk mencontek salah satu renungan harian dari "rumah" lain. Syukur niat itu urung dilakukan, sebab itu namanya plagiat.  Dan saya adalah anti plagiat alias mencontek karya orang lain.

Rekan-rekans, Kali ini kita ke menu "belajar berkhotbah".  Suatu waktu saya mendengar seorang pengkhotbah "besar" dengan lantang berkata:  Kalau berkhotbah, Anda Jangan jadi Monyet atau Bodat. Kenapa dengan Monyet atau Bodat?  Sebab monyet atau Bodat suka meniru-niru kita persis seperti gaya dan gerakan kita.  Pernyataan beliau ini benar, karena kala masih dikampung dan sering melihat monyet, memang jenis yang satu ini suka meniru gerakan-gerakan kita.  Bodat juga demikian.

Rekan-rekans, saya tertarik sekali dengan topik peniru-niru ini dalam hal berkhotbah. Faktanya memang sadar atau tidak sadar beberapa pengkhotbah telah menjadi tukang plagiat atau tukang niru-niru gaya dan materi khotbah orang lain.  Saya sudah mendengar itu, mulai dari keras lembut suara, intonasinya, bumbu-bumbunya dan yang paling menyedihkan hehe materinya pun sama persis.  Kata pengkhotbah di atas, mereka ini adalah "monyet" dalam hal berkhotbah.

Meniru-niru orang lain berbeda dengan belajar dari orang lain.  Tidak ada yang salah bila kita belajar dari khotbah orang lain.  Tetapi semestinyalah kita bijaksana untuk mengambil hal yang penting saja dari seorang pengkhotbah dan jangan bermimpi bakal sama persis seperti dia.  Barang kali seseorang itu adalah idola kita, tetapi jangan berpikir untuk
menjadi orang tersebut.  Itu tidak mungkin.  Atau sebetulnya bisa saja kita kutip sesuatu pernyataan populer dari idola kita, tetapi saat menyatakan ulang kepada jemaat, kita beritahu bahwa hal itu kita dapat dari Pdt X atau Pdt Y.

Bahaya dari plagiat ini adalah pertama, besar kemungkinan kita tidak "satu roh" dengan khotbah yang kita bawakan sebab merupakan contekan dari pengkhotbah lain.  Kedua, bahwa bisa saja contekan ini sudah pernah juga di dengar oleh jemaat dan akan ketahuan bahwa kita meniru-niru.  Yang ketiga, bisa saja pengkhotbah yang lain juga mencontek hal
yang sama dan saat ada kesempatan berkhotbah kepada jemaat dengan materi yang sama maka jemaat akan bingung.  Siapa yang mencontek siapa? hehe.

Karena itu, bagi para pengkhotbah silahkan beajar dari orang lain, tetapi jangan berlagak ingin sama seperti orang lain, sebab kita bukan "monyet" tetapi orang-orang yang cerdas, kreatif dan inovatif.

Tuhan Memberkati..

Haleluya....

Rabu, Agustus 14, 2013

Jangan Kebanyakan "saudara"

Pemirsa....hehe.  Kawan-kawan sekalian, setiap orang berharap datang ke gereja, bertemu dengan rekan-rekan se persekutuan, lalu sama-sama bernyani memuji Tuhan dan salah satu yang pasti ditunggu-tunggu (bila tak berlebihan mengatakan sebagai yang terpenting) adalah khotbah pada hari itu.


Menyadari bahwa Khotbah merupakan satu bagian yang sangat bahkan yang paling penting dalam ibadah, tentulah kita semestinya berpikir secara serius menyiapkan khotbah yang menarik.  Tak ubahnya melayani para penikmat kuliner di Rumah Makan.  Penyaji mestilah memperhatikansecara serius mulai dari bahan utama makanan, bumbu-bumbu pendukung dan tak kalah penting racikan serta metode penyajiannya.  Bila tidak, siap-siaplah pondok makan ditinggal sepi para pelanggan.

Kali ini kita mau sharing soal bahasa pengkhotbah. Sebagai penikmat dan sesekali penyaji khotbah, saya tak jarang memperhatikan secara detail pola bahasa, redaksional dari seorang pengkhotbah.  Karena penasaran dengan seorang pengkhotbah yang terlalu sering mengucapkan "saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan", suatu waktu saya mencoba "jahil" menghitung berapa kali si pengkhotbah mengucapkan kata-kata favoritnya tersebut.  Mengejutkan, hampir setengah dari seluruh redaksi khotbah beliau diisi oleh kata-kata favorit tersebut.  Termasuk saudara-saudara, saudara-saudara yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus Tuhan kita yang hidup, sudarkamatuhan, sudaku, saku, Sudakistus Yesus, saudaraku, dan lain-lain.

Kawan-kawan, kalau khotbah begini kita dengar sekali 5 tahun tentulah tidak akan menjengkelkan, tetapi bayangkan bila tiap minggu kita disuguhi dengan khotbah berkelas begitu.  Apa kata dunia?? 

Tidak disengaja???

Entahlah, ada orang yang berkata bahwa kebiasaan buruk ini bukanlah disegaja, atau bahkan beberapa pengkhotbah mungkin saja tidak menyadari atau sor sendiri bahwa dia telah terlalu boros memakai dua atau tiga jenis kata.  Karena itulah makanya penting bagi seorang pengkhotbah untuk mencoba bertanya kepada temannya, kepada isterinya atau kepada siapa saja yang bisa memberikan saran-saran yang konstruktif demi perbaikan khotbah di masa berikutnya.

Bukan apa-apa, akibat buruknya adalah:  Persekutuan kita bakal ditinggal sepi oleh para hadirin, hehe.

Haleluya...


Selamat Berkhotbah.,,,,,

Rabu, Februari 01, 2012

Lappet...Nasibmu kini!


Lappet..(Lepat).. Masihkah bertahan sebagai "trade mark"nya orang Batak???

Di masa SMP dulu,
ada gru bahsa Inggeris kami bermarga Sijabat yang selalu mengejek muridnya dengan sebutan "..Lappet..". Sikit2 klo seorang siswa ga bisa jawab pertanyaan selalu bilang,, Oh,... Lappet. Termasuk saya sendiri, pernah juga kena batunya jadi si lappet..ha..ha..

Akan tetapi "Lappet"
(Lepat dalam B Indo) yang saya maksud disini adalah sejenis makanan khas yang selama ini telah menjadi trade marknya orang Batak, khususnya mereka yang hidup di daerah Toba, Tapanuli dan Samosir Nauli. Nyaris di setiap moment dilingkungan orang, siLappet selalu terhidangkan, baik itu pesat, Kebaktian, termasuk momen tahun baru, maupun acara2 lainnya.

Lappet ini beraneka ragam jenisnya. Ada 'ombus-ombus", ada lappet Hasang, ada pula lappet Pulut dan macam2 lah. Bagi saya sendiri, "Ombus-ombus" selalu jadi pilahan pertama di antara jenis lappet lainnya.

Namun seiring dengan perubahan masa, tradisi dan budaya, nampaknya Lappet pun mulai ditinggalkan secara pelan-pelan oleh orang Batak. Baik tradisi menyajikan, maupun sudah sangat jarangnya ditemukan ibu-ibu orang batak yang mahir meracik si Lappet.

Jujur, saya membuat tulisan ini karena terinspirasioleh ksedihan saya melihat fenomena ini. Ketika itu sehabis ibadah malam di rumah ibu boru Napitupulu bersuamikan marga Pasaribu dihidangkan Lappet. Persisinya ombus-ombus.. Sangat enak, manis dan menggoda lidah untuk tak berhenti melahapnya.

Lalu si Ibu saya tanya: '...Ibu sendiri yang buat..'?
Oh..bukan adekku!!! Itu tadikami pesan jauh2 dari (entah darimana saya lupa). Hari gene,,mana ada lagi ibu2 batak yang pintar meracik lappet, baik di kampung apalagi di Kota medan...!

Oh ..Lappet...nasibmu kini!!!

Senin, Maret 07, 2011

Kebiasaan Kekerasan (Menjadi) Kekerasan Biasa


Tulisan saya di Koran Analisa Medan.

Meski isi sudah samar-samar dalam ingatan, akan tetapi judul tulisan Bapak Dr Januari Siregar, SH, MH di koran kecintaan kita Analisa pada awal tahun 2011 lalu belumlah sirna dari ingatan.

Rabu, Februari 02, 2011

Betapa Pentingnya Merawat Pluralisme


“..Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Pluralisme juga dapat dikatakan salah satu ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi..” (Ensiklopedia).

Selasa, Januari 18, 2011

MENGUSIR DRAKULA DENGAN UMPAN DARAH, MUNGKINKAH?


(Kritik Terhadap Wacana Pemerintah Mengebalkan KPU dari Godaan Uang dengan cara Menaikkan Gaji)

Mengawali tulisan ini saya mengutip secuil Ayat dari Kitab Suci Kristiani dalam 1 Tim 6: 10 berbunyi: “…Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka…”

Jumat, Desember 17, 2010

HP, Pengikis Etika dan Moral kita


Tulisan saya di Koran Analisa Medan, 16 Desember 2010. http://www.analisadaily.com/index.php?option=com_content&view=article&id=79222:handphone-pengikis-etika-dan-moral-kita&catid=78:umum&Itemid=131

Teknologi selalu mem punyai dua sisi. Ya.. begitulah faktanya. Artinya kehadiran sebuah produk teknologi sejak jaman dahulu kala selalu mempunyai dua dampak terhadap kehidupan manusia.

Kamis, November 25, 2010

Sumiati CS Lunglai, Pemerintah dan BNP2TKI Linglung


Mengejutkan untuk mendengar dan membayangkan!!! Enam tahun sudah UU NO 39 Tahun 2004 Tentang Ketenagakerjaan Indonesia ke Luar Negeri disahkan oleh DPR, namun sampai sekarang belum keluar Peraturan Pemerintah sebagai acuan dan atau petunjuk pelaksanaan dari Undang-Undang yang sangat urgent tersebut. Nyatanya, ketika terjadi permasalahan yang melilit Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri pemrintah seakan abai dan menutup mata.

Kamis, November 18, 2010

RAMAI-RAMAI EKSODUS KE “BUNGKER BIRU”


Tuhan pasti telah mempertimbangkan, amal dan dosa yang kita perbuat…. Begitu petikan lagu dari bang Ebiet G Ade, sang penyanyi dan pencipta lagu yang sohor dan kukagumi itu. Kalimat kritis nan puitis itu adalah jawaban dari bait sebelumnya, juga dari lagu tersebut. Sebelumnya bang Ebiet meratapi kondisi negeri ini dengan berkata: Memang bila kita kaji lebih dalam, di tengah ke galauan, masih ada tangan-tangan yang tega berbuat nista,,,huooo..hooo….

Rabu, November 03, 2010

Senandung "Arirang", secercah harapan pemersatu Korea



Arirang Versi Batak

Arirang………. Kata ini otomatis menghantarkan ingatan saya untuk sejenak kembali pada pengalaman hidup masa lalu. Yaitu ketika masih di sekolahan. Karena arirang bukanlah sebuah nama yang hanya sekedar saya kenal, tetapi arirang bahkan menjadi jembatan bagiku untuk lolos dari ujian waktu dan keadaan untuk menggapai banyak hal kala itu, utamanya ujian keuangan. Sebab dengan arirang, biaya sekolahku sangat terbantu.

Senin, November 01, 2010

Plesiran ke LN, Penyakit DPR Hanya Kambuh...


Jelas sekali saya tak heran. Tak heran jika ditengah kepedihan dan terjangan badai yang menghujam bangsa ini, para anggota Dewan Perusak Rakyat tetap memilih ngotot plesiran ke luar negeri. Sebab itu bukan penyakit baru. Penyakit DPR menyakiti budaknya (rakyat) bukan hal yang baru. Itu sebabnya saya katakan, penyakit ini hanya Kambuh saja. Bukan diagnose penyakit baru.

Hanya saja DPR kali ini makin mati rasa pula.
Sekaligus makin terlihat kepintaran dan kelicikan. Bila kita melirik ke belakang sedikit, dalam kasus Situ Gintung tahun lalu, yang kebetulan menjelang Pemilu, bendera Partai Politik berebut tempat tancapannya di reruntuhan Situ Gintung. Supaya para sukarelawan palsu ini seolah ikhlas menolong sengsara korban.

Malang nasib Mentawai dan warga gunung Merapi. Mereka jauh lebih bernasib sial di banding warga situ Gintung. Kepedihan yang terjadi tidak sedang dalam Pemilu. Sehingga para actor “penolong palsu” Situ gintung, tak punya alasan untuk menancap bendera partai masing-masing di Mentawai maupun di sekitaran merapi.

Itu sebabnya tanpa perlu mengintip kiri dan kanan, mereka tetap saja memilih plesiran. Anehnya, make up juru bicara parpol pun makin manis saja ber lip service. Mereka menggemborkan di media bahwa partai A melarang anggotanya plesiran ke luar negeri. Hahahahhaha.. Faktanya????

Sudahlah, sebenarnya muak untuk membahas penyakit DPR kita ini. Hanya saja ketika rakyat Indonesia begita beringas menghujat para anggota Dewan Perusak Rakyat karena tingkahnya, saya serasa perlu meluruskan sedikit. Kasihan rakyat yang sebelumnya tidak tahu “aslinya” para anggota DPR yan gdulu dipuja dan dipilihnya.

Jadi saya hanya mau mengatakan, penyakit ini bukan penyakit baru wahai anak negeri. Dewan Perwakilan Rakyat hanya sedang Kambuh Penyakitnya.