Novel Baswedan yang pada bebebrapa bulan lalu mengalami penyerangan air panas yang cukup parah dikabarkan telah membaik. Sebaggaimana diketahui publik, Novel mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017. Novel mengalami luka bakar di kedua mata, tapi kondisi mata kiri lebih parah dan diperlukan tindakan operasi. Kini, Novel masih berada di Singapura untuk menjalani perawatan terhadap matanya tersebut.
"Alhamdulillah, perkembangan kesehatan dan proses penyembuhan mata Novel Baswedan menunjukkan tanda-tanda positif. Novel tidak perlu menunggu 3-4 bulan lagi untuk melakukan operasi tahap kedua dan akan dilakukan operasi tahap kedua pada sekitar pertengahan bulan Oktober ini," ucap salah satu sahabat Novel bernama Dahnil sebagaimana dikutip dari detik.com.
Novel Baswedan adalah pegawai anti rasuah (KPK) yang diserang orang tak dikenal. Kasus ini cukup menggemaskan sebab diduga melibatkan orang besar di negeri ini. Betapa tidak, sudah hampir setangah tahun kasus ini menunjukkan tanda-tanda dan titik terang. Pertanyaan yang selalu mengemuka adalah: Mengapa Polisi seperti melakukan pembiaran? Tidak mampukah Mabes Polri menuntaskan kasus sekecil ini? Bukankah kasus-kasus besar yang sangat sulit justru dapat begitu mudah ditangani Polri?
Wajar, jika publik mereka-reka banyak hal. Apalagi kasus ini dikait-kaitkan dengan Kasus E-KTP yang menjerat banyak pejabat kelas kakap baik di lingkungan Kemendagri maupun di senayan. Bahkan Ketua DPR yang disebut-sebut "sakti" diduga kuat turut bermain.
Kita berharap penegak hukum serius sekaligus berani. Ya harus berani. Kalu tidak, kasus Novel akan makin gelap gulita meski mata Novel sudah mulai terang.
Tetap semangat Novel, Wellcome back to KPK. Hajar Koruptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)