Kolose 4:2
Bertekunlah dalam doa dan
dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
Pemirsa….
Beberapa waktu lalu saya berbincang via telepon
dengan seorang jemaat yang telah lama tidak nongol dalam persekutuan di
gereja. Bapak yang satu ini memang
sedikit aneh sekaligus lucu. Saat saya
bertanya mengapa sudah tidak pernah lagi dating ke gereja, beliau
menjawab: Saya juga agak bingung, kadang
iman saya serasa tidak hidup di pelayanan kita.
Selanjutnya saya bertanya dimana sekarang beliau beribadah? Saya dalam sebulan ini pindah-pindah sebanyak
empat gereja, minggu ini di gereja A, minggu depan di gereja B, dan dengan
santainya berkata: Tapi dari ke empat gereja yang saya kunjungi sepertinya
tidak ada yang beres dan tidak bisa membangkitkan iman.
Dengan santai tapi serius saya berkata: Bila empat gereja telah Bapak kunjungi plus
gereja kita selama ini (berarti sudah lima) dan Bapak berkata tak satu pun yang
beres, maka menurut saya yang tidak beres adalah Bapak sendiri, hahahahahaha.
Pemirsa, seperti dunia yang meminati segala sesuatu
yang serba instan, kita anak-anak Tuhan pun sudah kerap terpengaruh dan
ikut-ikutan mengingini segala sesuatu kita dapatkan secara instan sesuai selera
dan kebutuhan kita. Kita hanya ingin
tiba diakhir pencapaian tanpa ikut proses pencapaian itu sendiri. Hal ini membuat kita menjadi pribadi yang
rapuh, cengeng dan tidak matang serta tidak berkarakter.
Saat saya mencari ayat-ayat tentang
tekun/ketekunan, saya dapati puluhan ayat yang memperjelas betapa ketekunan
dalam iman dan doa mutlak dibutuhkan oleh anak-anak Tuhan. Setiap anak Tuhan harus memiliki kebiasaan
tekun. Tekun menanti jawaban doa, tekun
masuk dalam proses perjalanan hidup, tekun mengikut Tuhan, tekun
menanti-nantikan janji dan berkat-berkat Tuhan, Tekun menantikan kesembuhan,
tekun menantikan keturunan, tekun belajar Firman Tuhan, tekun dalam segala
hal. Paulus berkata dalam Roma 5, bahwa
Ketekunan itulah yang membuat kita menjadi pribadi yang tahan uji, tahan
banting dan tidak mudah jatuh terombang-ambing di tengah lautan kehidupan.
Kalau kita tekun, Tuhan akan membalasnya dengan
berkat yang menghiburkan kita. Ketekunan
selalu berakhir dengan manis. Ingat…
Siput sekalipun karena tekun, berhasil masuk ke dalam Bahtera Nuh. Kita lebih dari siput bukan???
Tuhan Memberkati. Haleluya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)