Kisah 20:37-38
Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu
dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.
Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa
mereka tidak akan melihat mukanya lagi.
Lalu mereka mengantar dia ke kapal.
Pemirsa….
Hidup adalah petualangan panjang. Iklan
sebuah perusahaan rokok mengatakan “Life
is adventure”. Memang hal itu benar
adanya. Sebuah proses petualangan di
bumi. Perjalanan hidup yang akan terus
menerus bersinggungan dengan banyak orang.
Mulai dari sahabat, teman, tetanggang, sepersekutuan, gereja, STM dan
maccam-maccam wadah yang memberikan kita ruang dan waktu interaksi dengan sesama.
Oleh
karena hidup adalah petualangan, maka keseluruhan petualangan hidup yang kita
alami sepanjang dibumi ini akan menjadi menjadi serangkaian kenangan kepada
orang yang melihat, mendengar tentang kita.
Oleh karena itu setiap orang pasti punya kesan tersendiri kepada
kita. Suatu waktu beberapa jemaat kami
bercerita tentang masa kepemudaan mereka di gereja. Mereka memiliki seorang teman yang dijuluki
sebagai si “AU TUSI”. Setiap ada kegiatan yang akan mereka lakukan
dulu dalam pelayanan, ada seroang teman mereka yang selalu suka janji manis
dengan berka: Ahh beres dan gampang itu,
AU TUSI. “Au tu si” artinya: Saya yang bereskan. Tetapi faktanya kawan ini sering terbukti
hanya manis di mulut tapi di lapangan tidak pernah turut bekerja maksimal. Jadilah kawan ini di kenang dengan sebuah
kalimat ledekan sebagai si AU TUSI. Bila
suatu waktu ditanya orang: Masih kenal dan ingat dengan kawan kita si “A”??. Oh masih ingat dong, si AU TUSI itu kan?? Hahaha.
Tentu bernada ejekan…
Pemirsa,
bila kita simak pengalaman paulus pada ayat di atas, jelas sekali bahwa dia
telah menancapkan di hati orang-orang yang dilayaninya suatau pengalaman dan
kenangan manis yang tidk mungkin terlupakan dari sanubari. Terbukti saat mereka tahu bahwa Paulus akan
meninggalkan mereka dalam waktu lama, bahkan miungkin tidak akan pernah lagi
bertemu (selain di Sorga), tangis mereka pecah karena tidak rela ditinggal oleh
orang yang mengasihi dan dikasihinya.
Berarti Paulus telah memberikan serangkaian kenangan yang baik,
bermanfaat dan mungkin tidak mereka dapati dari rasul yang lain. Dalam ayat itu kita menemukan kata-kata mulai
dari “menangis”, “tersedu-sedu”, “memeluk”, “mencium berulang-ulang”, bahkan
sampai pada frasa “berdukacita”.
Pengalaman
hidup Paulus dikenang baik dan mendalam dalam sanubari para jemaatnya, dan yang
tak kalah penting petualangan penginjilan paulus DIKENAN oleh Tuhan. Mari berpetualang, dan ciptakan pengalaman
yang DIKENANG (oleh orang lain) dan DIKENAN oleh Tuhan.
Tuhan
Yesus Memberkati. Haleluya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)