vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Senin, Maret 24, 2014

DIKENAN dan DIKENANG

Kisah 20:37-38
Maka menangislah mereka semua tersedu-sedu dan sambil memeluk Paulus, mereka berulang-ulang mencium dia.

Mereka sangat berdukacita, terlebih-lebih karena ia katakan, bahwa mereka tidak akan melihat mukanya lagi.  Lalu mereka mengantar dia ke kapal.

Pemirsa…. Hidup adalah petualangan panjang.  Iklan sebuah perusahaan rokok mengatakan “Life is adventure”.  Memang hal itu benar adanya.  Sebuah proses petualangan di bumi.  Perjalanan hidup yang akan terus menerus bersinggungan dengan banyak orang.  Mulai dari sahabat, teman, tetanggang, sepersekutuan, gereja, STM dan maccam-maccam wadah yang memberikan kita ruang dan waktu interaksi dengan sesama.

Oleh karena hidup adalah petualangan, maka keseluruhan petualangan hidup yang kita alami sepanjang dibumi ini akan menjadi menjadi serangkaian kenangan kepada orang yang melihat, mendengar tentang kita.  Oleh karena itu setiap orang pasti punya kesan tersendiri kepada kita.  Suatu waktu beberapa jemaat kami bercerita tentang masa kepemudaan mereka di gereja.  Mereka memiliki seorang teman yang dijuluki sebagai si “AU TUSI”.  Setiap ada kegiatan yang akan mereka lakukan dulu dalam pelayanan, ada seroang teman mereka yang selalu suka janji manis dengan berka:  Ahh beres dan gampang itu, AU TUSI.  “Au tu si” artinya:  Saya yang bereskan.  Tetapi faktanya kawan ini sering terbukti hanya manis di mulut tapi di lapangan tidak pernah turut bekerja maksimal.  Jadilah kawan ini di kenang dengan sebuah kalimat ledekan sebagai si AU TUSI.  Bila suatu waktu ditanya orang: Masih kenal dan ingat dengan kawan kita si “A”??.  Oh masih ingat dong, si AU TUSI itu kan?? Hahaha. Tentu bernada ejekan…

Pemirsa, bila kita simak pengalaman paulus pada ayat di atas, jelas sekali bahwa dia telah menancapkan di hati orang-orang yang dilayaninya suatau pengalaman dan kenangan manis yang tidk mungkin terlupakan dari sanubari.  Terbukti saat mereka tahu bahwa Paulus akan meninggalkan mereka dalam waktu lama, bahkan miungkin tidak akan pernah lagi bertemu (selain di Sorga), tangis mereka pecah karena tidak rela ditinggal oleh orang yang mengasihi dan dikasihinya.  Berarti Paulus telah memberikan serangkaian kenangan yang baik, bermanfaat dan mungkin tidak mereka dapati dari rasul yang lain.  Dalam ayat itu kita menemukan kata-kata mulai dari “menangis”, “tersedu-sedu”, “memeluk”, “mencium berulang-ulang”, bahkan sampai pada frasa “berdukacita”.

Pengalaman hidup Paulus dikenang baik dan mendalam dalam sanubari para jemaatnya, dan yang tak kalah penting petualangan penginjilan paulus DIKENAN oleh Tuhan.  Mari berpetualang, dan ciptakan pengalaman yang DIKENANG (oleh orang lain) dan DIKENAN oleh Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati.  Haleluya

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)