vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Thursday, October 24, 2013

Sekali Lagi, Perbedaan adalah Aset Berharga

I Kor 12:20


Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

Pemirsa, di persukutuan Pemuda digereja kami, ada seorang gadis sebutlah bernama si Purnama yang kami labeli tukang ketawa. Apa-apa ketawa, apa-apa ketawa. Kelihatannya tiada hari tanpa ketawa. Tapi bukan maksud saya dia tertawa 24 jam ya. Kalau sudah begitu artinya amperenya sudah miring bukan? hehe.

Entah kenapa dan bagaimana anak manusia yang satu ini, hampir di setiap interaksi dan komunikasi selalu tertawa dan minimal senyum. Begitu bicara satu kata, langsung tertawa. Setiap disuruh mengerjakan sesuatu selalu senyum atau tertawa. Pokoknya dalam setiap pertemuan ada-ada saja yang jadi landasan tertawa bagi anak yang satu ini bahkan tak terkecuali dalam ibadah. Begitu melihat sesuatu yang tidak lajim langsung ngakak, haha.

Pemirsa, tapi tahukah rekan-rekan bahwa ini adalah aset bagi kami? Mengapa, karena kehadirannya membuat suasana menjadi lebih ceria, diwarnai canda tawa dan santai. Persis seperti iklan rokok yang fenomenal itu: Ga ada loe ga rame. Jadi memang kehadirannya membuat hidup lebih hidup, hahaha. Satu-satunya yang mengesalkan adalah bahwa dia dari dulu sampai kini dan entah sampai kapan tak pernah bosa lolos jadi seorang MC/WL dalam ibadah. Bayangkan begitu berdiri saja di altar sudah ketawa-ketawa tak karuan.

Rekans, Kembali ke aset. Ya, jelas perbedaan yang kita punya adalah aset yang mahal, berharga dan harus diberdayakan dengan baik dan maksimal. Coba bayangkan bila semua anggota pemuda kami paja jaim dan alim atau semua bawaanya serius. Siapa yang mau buat sensasi dan tawaan? Bisa-bisa jadi cemberut semuanya bukan? 

Sayangnya kita sering salah mempergunakan aset berharga ini (perbedaan red). Kita malah sering menjadikan perbendaan menjadi bahan untuk berselisih yang berujung pada perpisahan dan kebencian. Kadang perbedaan marga jadi pembatas, perbedaan suku jadi alasan menjaga jarak dan tak kalah sering perbedaan merek gereja menjadi alasan untuk saling menghindar dan menjauuhi antara satu dengan yang lain.

Kita lupa bahwa kita adalah satu tubuh di dalam Tuhan yang semestinya saling melengkapi dan memformasi perbedaan-perbedaan yang kita punya menjadi suatu rangkaian keindahan.

Sekali lagi: Perbedaan adalah aset Berharga, kita hanya perlu mengelolanya dengan baik dan benar. Terima perbedaan, tetapi TOLAK Pembedaan.
Haleluya!!!

Wednesday, October 23, 2013

Bila Pikiran ingin Sehat, Beri Makan ini:....

FIlipi 4:9
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telahkamudengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Pemirsa... Seorang tokoh Nasional Indonesia pernah berkata: Seleksilah apa yang anda lihat dan dengar supaya pikiran anda sehat.

Ya itu benar sekali. Karena apa yang pernah kita lihat, apa yang pernah kita dengar,apa yang pernah kita temui, apa yang pernah kita alami sangat memperngaruhi kesehatan pikiran kita. Bila ada input yang baik, tentulah pikiran kita jadi baik dan sebaliknya bila ada input yang buruk, tentulah pikiran kita jadi buruk. Itulah sebabnya perlu seleksi. Dan yang perlu kita ketahui adalah bahwa the key is on your hand. Kuncinya ada ditangan kita, untuk menentukan sehat atau sakitnya isi pikiran kita.

Kita perlu menyadari bahwa pikiran ini mahal adanya, vital fungsinya serta sangat sensitif untuk dipengaruhi. Bila anda punya mobil mewah termahal, tentulah anda tidak mau mengisi bensin kotor atau sembarangan bukan? Begitulah pikiran kita. Aset yang begitu mahal ini mestilah kita jaga kehigienisannya sehingga tetap berfungsi dengan baik dan menjadikan kita menjadi manusia yang sehat pikiran.

Rekans, berikut inilah menurut saya asupan "makanan" yang akan mejamin kesehatan pikiran kita:

1.  Firman Tuhan.

Bacalah Firman Tuhan di setiap ada kesempatan. Idealnya mungkin adalah setiap pagi sesaat setelah kita bangun pagi. Utamakan Firman Tuhan dan bukan aktifitas lainnya, apalagi nonton Televisi. Jangan langsung nyari berita-berita gosip, silet dan berita-berita tak bermutu laiinya.  Sayangnya banyak diantara kita terutama Gen Muda lebih menyukai berita-berita selebritis dibanding dengan bersaat teduh.

"....Aneh sekali, Bila anda setiap hari punya jadwal menonton berita selebritis, tetapi menbaca Firman Tuhan anda tidak punya waktu...."

Pantaslah pikiran jadi kotor dan tidak sehat. Teman lama saya punya istilah tentang pikiran kotor ini. Dia menyebut sebagai KTU alias KoTor Ulu, hahaha

2.  Buku

Bacalah buku sebanyak mungkin. Karena buku adalah gudang ilmu. Banyak baca buku, banyak ilmu, sedikit baca buku, sedikit ilmu. Tidak baca buku, tidak ada ilmu alias B3 (Benar-Benar Bodoh).  Tapi seleksi pula buku yang dibaca, jangan melulu baca majalah selebriti atau olahraga. Bacalah buku-buku yang bermuatab rohani atau buku-buku ilmu pengetahuan. Sebab ilmu itu berguna untuk kita pun masa yang akan datang

3. Teman Yang Sehat

Seleksilah teman anda. Apakah ini indikasi kesombongan? Tidak...!! Ini adalah kepedulian
terhadap diri sendiri. Ada berapa orang yang harus rusak masa depannya karena memilih teman yang salah? Siapa berteman (dalam arti ikut-ikutan) dengan preman, akan jadi preman, berteman dengan penyamun jadi penyamun, berteman dengan perokok jadi perokok tapi berteman dengan Pendeta jadi seperti Pendeta, hahaha..

Masih banyak asupan sehat lainnya, temukan dan lakukanlah dan hindari asupan buruk supaya pikiran anda tetap sehat danhari-hari anda bahagia dan penuh damai sejahtera seperti petikan ayat di atas.

Tuhan Memberkati. HALELUYA!!!

Tuesday, October 22, 2013

Dihimpit; Melejit, Merdeka; Kebablasan

Galatia 5:13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa,  melainkan layanilah seorang akan yang lain  oleh kasih.

Pemirsa, ada dua kondisi orang Kristen dewasa ini dalam kaitannya dengan tantangan eksternal yang dihadapi, khususnya tantangan kebebasan menjalankan salah satu hak azasi yaitu beribadah.

Di beberapa kota di Indonesia kita dapati informasi bagaimana kebebasan beragama/bergereja benar-benar dihimpit oleh pihak-pihak yang intoleran didukung oleh perangkat pemerintah daerah bahkan pusat. Akan tetapi kondisi ini ternyata membawa orang-orang Kristen disana menjadi orang-orang yang gigih beribadah, membangun mezbah doa kepada Tuhan lebih dari sebelumnya, mempererat persatuan dan saling mengasihi serta saling menolong di antara mereka sebagai sesama satu iman dan satu penderitaan. Artinya himpitan yang mereka alami ternyata membawa mereka melejit dalam kekuatan iman yang teruji, aplikasi kasih terhadap sesama sebagaimana ajaran utama Tuhan Yesus. Faktanya didaerah dimana gereja dihadang, disana pula orang Kristen semakin berkembang dan makin marsigirgor.

Sebaliknya didaerah dimana gereja tidak punya tantangan eksternal, malah masalah timbul dari internal gereja itu sendiri. Keenakan di zona nyaman, kelihatannya telah meninabobokkan gereja sehingga tertidur nyaris pulas kemudian bangun dan berkeliling-keliling di lembah kemalasan. Merasa keenakan dan tanpa tantangan, kehidupan doa gereja menjadi redup, iman menjadi loyo dan soliditas antar anggota mulai memudar. Tak heran bila di daerah dimana gereja tidak mendapat tantangan, kualitas kekristenan menjadi terdegradasi oleh kebebasan dan keadaan yang serba enak.

Di daerah tertentu orang-orang Kristen terjepit, ditekan, diintimidasi, diancam bunuh tetapi roh mereka tetap menyala-nyala untuk bersekutu kepada Tuhannya.

Di daerah lain orang Kristen bebas tanpa hadangan dan tantangan, tetapi malah menyia-nyiakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Malah mempergunakan kebebasan itu menjadi sebebas-bebasnya dan pada akhirnya menjadi kebablasan. Gereja yang berada di zona nyaman biasanya akan sibuk mengurusi organisasi, uang, manajemen, kekuasaan dan tak ketinggalan pula berpolitik.

Rekans, ayat di atas mengingatkan kita untuk mempergunakan kemerdekaan yang ada dengan tidak melenceng dari kebenaran dan kehendak Tuhan.

Tuhan Memberkati,

Haleluya..

Monday, October 21, 2013

Ingat....Ingat....... TINGGGGG........

Yakobus 4:13-16

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya,  kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah

Mengapa harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan?

Pertama karena kita adalah milik-Nya, sah dan sudah dibayar lunas sesuai dengan Firman Tuhan dalam I Kor 6:20. Jadi bila kita ini adalah milikNya dan bukan milik kita lagi, maka
adalah wajar dan wajib bila segala sesuatu yang kita inginkan, kita rindukan, kita cita-citakan selalu kita adukan kepada-Nya sang pemilik kita. Sebab yang berhak menentukan kebutuhan seseorang adalah pemiliknya bukan? Sama halnya dalam sebuah perusahaan, segala kebijakan yang akan dijalankan, keputusannya ada di tangan pemilik saham.

Kedua karena the Final Decission ada ditangan Tuhan. Manusia boleh berencana tetapi keputusan tertinggi jadi atau tidak jadi ada di tangan Tuhan. Dialah yang mengontrol dunia ini. Tidak ada yang bisa terjadi bila tidak seijin Tuhan. Jadi bila kita punya rencana, serahkan semua ke meja pembuat keputusan yaitu Tuhan. Dia berdaulat penuh untuk itu.

Yang ketiga karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Jangankan esok hari, sedetik setelah saya mengetik renungan ini pun saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Itu sebabnya dikatakan orang bahwa: Kemarin adalah masa lalu, Hari ini adalah anugerah dan besok adalah Misteri. Jadi karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, baik atau buruk maka sebagai garansi untuk meneruskan perjalanan hidup, meneruskan usaha, pekerjaan, dan apa pun itu silahkan melpor kepada "satpam" setia kita: Yesus Kristus

Yang ke empat karena sejujurnya dan pada hakekatnya kita tidak bisa bekerjsa sendiri dan meraih mimpi sendiri tanpa pertolongan pihak lain. Dan penolong yang sejati itu adalah Tuhan kita. Sebenarnya setiap hari ada satu oknum yang setiap saat memperhatikan kita, peduli dengan kita dan setiap saat menawarkan bantuan untuk kita. There is unvisible hand, tangan yang tidak terlihat tetapi terasa. Itulah kuasa Tuhan yang senantiasa membantu kita. Saat keadaan baik-baik dan lancar saja, rasanya kita tidak butuh bantuan. Tetapi ketika masalah berat menghantam, kita akan sadar bahwa ternyata kita butuh penolong dan tidak mampu menyelesaikan persoalan seorang diri.

Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya,  kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Tuhan Yesus Memberkati.

Friday, October 18, 2013

CERDAS mengelola Masalah

Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Pemirsa, saya menemukan ada orang-orang yang makin terpuruk ketika menghadapi suatu masalah dan sebaliknya pada masa yang sama saya melihat orang-orang yang bisa belajar dari masalah hidup dan lalu bangkit menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ini berarti bahwa
ada dua respon yang saling berbeda dari setiap untuk menyikapi suatu masalah yang terjadi. Pertama, orang yang merasa tidak mampu menyelesaikan masalah dan lalu terpuruk bersama masalah itu serta bertahan dengan keadaan itu terus menerus. Kedua adalah orang yang menjadikan masalah sebagai suatu batu loncatan untuk naik ke level yang lebih tinggi. Yang satu bodoh dan yang satu cerdas mengelola masalah. Memang kita harus cerdas mengelola masalah.

Tidak ada sosok manusia di alam jagad raya ini yang tidak lepas dari terpaan masalah. Baik yang sifatnya ujian dari Tuhan maupun persoalan yang timbul oleh kelalaian kita sendiri. Dua-duanya bisa kita respon dengan dua sikap di atas: terpuruk bersama masalah, atau meloncat di atas masalah yang ada.

Dalam kaitannya dengan perjalanan iman kita bersama Tuhan, rasanya Alkitab sangat sering memberitahu kita akan banyaknya tantangan iman yang harus kita lewati. Kita menemukan perkataan kesengsaraan, penganiayaan, penderitaan, kekecewaan yang akan menghampiri kehidupan kita. Faktanya Alkitab penuh dengan cerita dramatis bagaimana orang-orang yang dibiarkan Tuhan mengalami persoalan hidup, dan setelah lulus dari persoalan mereka dipakai Tuhan menjadi alat yang luar baiasa.

Rekans, Tunjukkan kepada saya siapa tokoh-tokoh Alkitab yang langsung menjadi orang cemerlang dalam hidupnya tanpa melalui proses penderitaan dan persoalan hidup. Musa, wah tentu kita ingat bagaimana dia harus terusir dari istana dan mengembara jauh
meninggalkan kemewahan. Daud? Apalagi Daud, sekian lama nyawanya terancam oleh Saul. Siapa lagi? Yusuf? Akhh, menyedihkan dia harus dijual oleh abang-abangnya kepada saudagar Mesir dan menjadi budak. Daniel? Berapa kali nyawanya terancam seperti dilempar ke gua singa. Berarti tidak ada bukan?

Lalu mengapa mereka bisa menjadi tokoh-tokoh Iman yang nama-nama mereka tertulis bagaikana emas di dalam Alkitab? Kuncinya adalah mereka bertahan dalam iman meski harus sengsara. Kesengsaraan itulah yang menimbulkan ketekukan. Karena mereka tetap tekun makan mereka menjelma menjadi sosok yang tahan uji. Tahan terhadap ujian jenis apa paun dan tidak goyah sama sekali. Dan yang paling penting: Ada yang mereka harapkan oleh karena mereka diberi pengharapan oleh Tuhan.

Jadi kesimpulannya: Bila kita sedang menghadapi serangkain masalah, jangan menyerah, hadapi saja dalam iman. Kunci ada di tangan kita, dan kita bebas memilih. Pilihan pertama: Menyerah dan terpuruk bersama masalah yang ada. Pilihan Kedua: Berjuang dan melompat tinggi meninggalkan masalah dan naik kepada level yang baru.

Haleluya!!