vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Rabu, Maret 13, 2024

PERINTAH dulu, baru JANJI-Nya

"karena Abraham telah mendengarkan firman-Ku dan memelihara kewajibannya kepada-Ku, yaitu segala perintah, ketetapan dan hukum-Ku"
(Kej. 26:5)

Pemirsa.., Menurut banyak pengajar Alkitab, secara garis besar isi daripada Alkitab dapat dibagi dua, yakni PERINTAH dan JANJI. Tuhan tidak pernah kalah dan tidak pernah kurang menepati janji-Nya, tetapi Dia menginginkan ketaatan kita pada perintah-Nya.

Dalam Matius 6:33 disebutkan tetapi DAHULU kerajaan Allah dan kebenarannya, MAKA semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Sayang sekali, sering sekali kita fokus ingin meraih janji-janji Tuhan, berdoa terus menerus supaya diberkati Tuhan, supaya kita mengalami kesembuhan, supaya keuangan kita diberkati. Apakah hal itu salah? tentu tidak salah sebenarnya. Tetapi yang Tuhan inginkan kita DAHULUKAN adalah menaati perintah-Nya. Sebab menaati perintah-Nya jauh lebih penting daripada menerima hal-hal yang kita inginkan dari Tuhan.

Harus pula kita akui, saat kita datang beribadah kepada Tuhan, jarang kita membuat prioritas supaya kita semakin taat perintah Tuhan. Betul atau betul? Umumnya kita datang beribadah supaya beban kita diangkat Tuhan, supaya penyakit kita sembuh, supaya kita diberkati Tuhan, supaya kita mengalami mujizat dan lain sebagainya.

Orang yang mengalami hal-hal yang luar biasa dengan Tuhan, belum tentu menjadi taat kepada Tuhan. Pada saat Yesus memnyembuhkan sepuluh penyakit kusta dalam Lukas 17:17, berapa orang yang memuliakan Allah dan datang kepada Yesus? Wow....hanya satu orang. Yang lain larut dalam euforia kebahagiaan karena mendapat "janji" Tuhan, tetapi hidupnya tidak berubah.

Jadi ketaatan kita pada perintah-Nya lah yang bernilai kekal, sedangkan pengalaman-pengalaman rohani yang spektakuler, mengalami mujizat, mendapat kelimpahan berkat, kesembuhan penyakit dan lain sebabgainya tidak menjamin kita menjadi orang yang taat dan diselamatkan.

Mulai sekarang jangan gelisah atau merasa gagal bila sakitmu belum sembuh, bila permohonanmu belum dijawab Tuhan, bila ekonomimu belum dipulihkan Tuhan, tetapi gelisah dan takutlah bila belum mampu taat pada perintah Tuhan, bila perilaku dan karakter tak berubah-berubah.

Mari kita belajar dari Sadrak, Mesak dan Abednego. Pada situasi yang sangat-sangat berat, ancaman kematian, mereka mampu berkata: DITOLONG ATAU TIDAK DITOLONG oleh Tuhan, mereka akan tetap menyembah Tuhan. Dari situ bisa kita lihat, bahwa fokus hidup mereka adalah taat pada perintah Tuhan, tidak sebaliknya fokus meminta "janji" Tuhan untuk melepaskan mereka.

Tuhan memberkati, Selamat Beribadah, Ubah prioritasmu dalam mengikut Tuhan.

Salam
#AG

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)