vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Senin, Februari 05, 2018

Dariku, dan Indonesia. Turut berduka yang sedalamnya Pak Budi

Dunia pendidikan Indonesia kembali ternoda dan tercoreng, bahkan tercabik. Musababnya "mengiris" hati. Seorang guru di Sampang harus berakhir tewas di tangan siswa dengan cara dianiaya/dipukul.

Menurut catatan media online kompas.com, berikut kronologi tewasnya Pak Budi:
1. Pada Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 13.00, korban mengisi pelajaran seni melukis di halaman depan kelas XII. Semua siswa diberi tugas melukis. Pelaku tidak menghiraukan apa yang ditugaskan korban.
2. Korban kemudian menegur pelaku agar mengerjakan tugas seperti temannya yang lain. Teguran itu tetap tidak dihiraukan pelaku. 
3. Karena teguran tidak dihiraukan, korban kemudian menggoreskan cat ke pipi pelaku.
4. Pelaku tidak terima dan mengeluarkan kalimat tidak sopan.
5. Karena tidak sopan, korban memukul pelaku dengan kertas absen.
6. Pukulan itu ditangkis pelaku dan langsung menghujamkan pukulan ke pelipis sebelah kanan korban. Akibatnya, korban tersungkur. 
7. Murid yang lain melerai pelaku dan korban.
8. Korban bangun setelah terjatuh. Lengan kiri korban lecet karena menahan tubuhnya saat terjatuh.
9. Seusai kejadian tersebut, seluruh siswa masuk kelas. Di dalam kelas, pelaku sempat meminta maaf kepada korban disaksikan murid-murid yang lain. 
10. Setelah pelajaran usai, korban dan pelaku pulang ke rumahnya masing-masing. Korban masih sempat bercerita kepada kepala sekolah tentang kejadian pemukulan yang dilakukan muridnya. 
11. Setiba di rumah, korban langsung istirahat karena mengeluh pusing dan sakit kepala. Sekitar pukul 15.00, korban dibawa ke Puskesmas Jrengik, Kabupaten Sampang. Karena pihak Puskesmas tidak mampu menangani, korban kemudian dirujuk ke rumah sakit daerah Kabupaten Sampang. Korban kembali dirujuk ke rumah sakit DR Soetomo, Surabaya.
12. Pihak rumah sakit kemudian menangani korban dan korban dinyatakan mengalami mati batang otak (MBO), yang menyebabkan seluruh organ tubuhnya tidak berfungsi. Dokter memprediksi, korban tidak akan hidup lama.
13. Sekitar pukul 21.40, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban kemudian langsung dibawa pulang ke rumahnya di Sampang.

Temans, mengapa kasus ini begitu menyita perhatian? Selain karena hal sangat jarang terjadi, terdapat beberapa faktu yang membuat hati makin miris diselimuti bela sungkawa. Menurut informasi, ini beberapa fakta tentang Pak Budi:

Pertama, sang guru yang meregang nyawa karena siswa ini ternyata masih bersatus honorer. Dan tahukah temans berapa honor per belum yang didapat Pak Budi? Ternyata hanya Rp. 400.000. Sedih yah.

Kedua, bahwa ternyata isteri dari Pak Budi sedang hamil anak pertama dan usia kehamilan masih 4 (empat) bulan. Miris ya, kira-kira bagaimana nasib isteri dan anak pak Budi nantinya? Semoga Tuhan memberkati yah.

Ketiga, bahwa Pak Budi dianiaya/dipukul oleh siswanya di dalam kelas dan pada saat jam belajar-mengajar pula. Bukan di luar sekolah. Betapa BIADABnya siswa ini. Semoga dihukum seberat-beratnya.

Keempat, Pak Budi ternyata idola para siswa. Sebabnya selain ganteng, almarhum adalah guru seni lukis dan memiliki kelompok musik/band.

Saya hanya bisa mengucapkan turut berbelasungkawa kepada seluruh keluarga. Sembari berharap adanya perubahan nyata sistem pendidikan di Indonesia khususnya sikap siswa kepada guru pada saat belajar-mengajar.

Dariku, dan Indonesia. Selamat jalan pak Budi.

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)