Akhir-akhir ini dunia sedang heboh, kalau tidak berlebihan mengatakan "guncang" tentang Jerusalem. Musababnya adalah pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Jerusalen sebagai ibukota resmi Negara Israel.
Tak pelak berbagai respon muncul dari segala penjuru bumi. Banyak yang mengecam walapun terdapat beberapa yang mendukung keputusan Trump serta beberapa negara yang bersikap abu-abu. Hal ini terlihat dari hasil voting di Majelis PBB yang dilaksanakan hari ini, hanya "secuil" negara yang mendukung Trump dan 127 diantaranya menolak tegas keputusan Trump.
Satu macam respon yang tak kalah ramai atas keputusan Trump muncu dari sisi keagamaan, khususnya Kristen dan Katholik. Banyak yang berkomentar bahwa tindakan Trump adalah gerbang menuju akhir zaman. Artinya Akhir Zaman sudah di depan mata. Bersiaplah..begitu umumnya kata-kata lantang dari para komentator disertai berbagai analisa.
Pertanyaannya kemudian adalah: Benarkah Keputusan Trump pertanda akhir zaman?
Kalau kita baca Firman Tuhan dalam 2 Tesalonika:1-12, disebutkan bahwa sebelum kedatangan Tuhan yang kedua kali akan muncul dulu seorang pendurhaka yang akan menguasai dunia. Pendurhaka ini tentulah apa yang populer dengan sebutan "Anti Kristus".
Kalau kita baca Firman Tuhan dalam 2 Tesalonika:1-12, disebutkan bahwa sebelum kedatangan Tuhan yang kedua kali akan muncul dulu seorang pendurhaka yang akan menguasai dunia. Pendurhaka ini tentulah apa yang populer dengan sebutan "Anti Kristus".
Menurut beberapa buku yang saya baca, dan sekaligus saya pegang "dia antara beberapa pandangan ahli yang berbeda-beda" skenario kemunculan si Anti Kristus adalah sebagai berikut:
- Dunia mengalami kekacauan yang hebat di segala bidang terutama ekonomi, politik dan agama
- Terjadi peperangan sengit antar negara/kelompok.
- Israel dengan terpaksa membangun bait suci ketiga di Jerusalem, dan dunia akan mengecam keras serta menolak.
- Terjadi pengangkatan orang-orang kudus, sehingga membuat dunia bercampur aduk dalam kecengangan, ketakutan dan kebingungan.
- Dalam Kedaaan dunia tak menentu dan kacau balau, akan muncul seorang pemimpin kharismatik yang sangat mengagumkan, pintar, seorang orator ulung dan benar-benar pemimpin yang berbakat
- Seluruh dunia akan menerimanya sebagai "penyelamat" dari kekacauan dunia
- Dia akan berhasil mendamaikan Israel dengan Palestina tanpa peperangan (sehingga semakin diakui sebagai pemimpin politik yang tiada dunia dan yang mampu "menyelamatkan" dunia).
- Setelah 3,5 tahun memberikan perdamaian di Israel dan Palestina, dia akan menunjukkan "aslinya" sebagai anti Kristus dengan berbalik memburu dan membantai orang Israel dan menghina Bait Suci di Jerusalem serta menyebut dirinya sebagai Tuhan.
- Dunia akan dipaksa menyembah kepada si Anti Kristus, termasuk transaksi ekonomi dengan kode 666
- Selanjutnya Israel akan berperang melawan Dunia dibawah pimpinan Anti Kristus dengan puncak peperangan terhebat dan paling mengerikan terjadi di Lembah Megido.
- Israel akan terdesak, tetapi Tuhan akan ikut berperang dan kemenangan menjadi milik Israel.
"Skenario" di atas barangkali tidak sistematis serta kurang lengkap.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bila skenariao akhir zaman dan kedatangan si Anti Kristus adalah sebagaimana di atas, apakah keputusan Trump atas Jerusalem membuka jalan bagi skenario di atas?
Nampaknya belum ya.
Nampaknya belum ya.
Pertama,
Trump adalah seorang pemimpin yang justru "menyebalkan" dan banyak ditolak oleh duania, sehingga sangat tidak mungkin dialah bakal si Anti Kristus
Kedua,
Bahwa kondisi ekonomi AS akhir-akhir ini justru tidak sehat sehingga tidak dapat disebut sebagai penguasa ekonomi dunia sehingga tidakk memungkinkan menyatukan sistem ekonomi dunia
Ketiga,
BERSAMBUNGGGGGGG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)