1 Tes 5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan
Yesus Kristus, Tuhan kita.
sumber: google |
Pemirsa, tidak sedikit yang mengatakan bahwa masa covid 19 atau
yang sering disebut corona ini adalah salah satu cara Tuhan menguji kadar dan
kwalitas iman orang percaya. Ketika pemerintah (hampir di seluruh dunia)
meminta warganya untuk stay home (tinggal di rumah) maka otomatis peribadatan
orang percaya tidak bisa dilakukan sebagaimana biasanya, dengan kumpul bersama
dalam jumlah yang banyak di rumah ibadah.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana dengan kadar iman
orang percaya ketika tidak lagi bisa beribadah bersama sebagaimana mestinya.
Menurut saya semestinya memang tidak masalah. Sebab sesungguhnya praktek iman
dan peribadatan itu justru adalah dalam kehidupan sehari-hari termasuk di rumah.
Persoalan yang muncul kemudian adalah bahwa banyak orang yang
justru menjadikan ini kesempatan untuk “cuti” peribadatan. Sebab belum tentu
selama di rumah (sudah sebulan lebih) orang-orang tetap menghidupkan mezbah
ibadah dalam keluarga. Pasti banyak yang gamang dan oleh sebab banyak factor tentunya.
Faktanya memang banyak orang-orang selama ini hanya melakukan
peribadata saat kumpul bersama dengan jemaat jemaat lainnya di rumah ibadah,
sedangkan di luar jadwal ibadah sama sekali tidak pernah atau jarang atau amat
jarang.
Oleh karena itu pemirsa, Paulus melalui kita Tesalonika dalam
Pasal 5 ayat 23, mengingatkan kita agar tubuh, jiwa dan roh kita TERPELIHARA dengan
tidak bercacat sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk mengangkat
orang-orang percaya.
Maka, mari kita bangun terus persekutuan dengan Tuhan. Galakkan
doa-doa pribadi dan keluarga di rumah kita masing-masing. Kalau kita tidak
melakukan ini, bahaya kegersangan rohani akan melanda kita. Perlahan tapi
pasti, hubungan kita dengan Tuhan akan menjauh dan akhirnya kita “hilang”.
Apalagi sampai saat ini belum ada tanda-tanda baik akan
berakhirnya masa-masa sulit akibat corona ini. Tadi pagi saya membaca berita di
detik.com, bahwa menurut pihak WHO (Badan Kesehatan Dunia PBB) bahwa virus ini
masih akan bertahan lama menghantui manusia. Pemerintah RI sendiri memprediksi
bahwa puncak penyebaran virus ini di Indonesia adalah Bulan Juli 2020. Catat,
itu adalah PUNCAK, bukan berhentinya. Kalaulah benar puncak bulan Juli 2020, maka
akan turun perlahan-lahan dan dampaknya pasti masih akan terasa hinggga akhir
tahun 2020.
Jadi kalau kita tidak waspada, bukan tidak mungkin masa-masa
tinggal di rumah ini menyebabkan kegersangan rohani, kegersangan hubungan
dengan Tuhan dan lambat laun menjadi kehilangan keselamatan.
Tubuh:
Pelihara kekudusan tubuh kita, pelihara kesehatan, kebersihan,
hindari makanan/minuman dan bentuk lainnya yang mengganggu kesehatan tubuh
jasmaniah kita.
Jiwa:
Pelihara hati kita, nurani kita, jauhkan kebencian, hilangkan
dendam, hilangkan kebiasan dan karakter buruk seperti bohong, menipu, dusta, gossip,
mencuri dan karakter buruk lainnya.
Roh:
Pelihara
persekutuan dengan Tuhan. Ada 3 kebutuhan pokok rohani kita yaitu: Doa, Pujian
Penyembahan dan Firman Tuhan. Perbanyak jam-jam doa, ibadah keluarga, ibadah
kelompok, membaca Firman Tuhan bersama keluarga, dan memuji Tuhan bersama
keluarga di rumah.
Haleluya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)