vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Kamis, April 23, 2020

Masa Corona, Jaga/Pelihara 3 hal ini

1 Tes 5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya  dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

sumber: google
Pemirsa, tidak sedikit yang mengatakan bahwa masa covid 19 atau yang sering disebut corona ini adalah salah satu cara Tuhan menguji kadar dan kwalitas iman orang percaya. Ketika pemerintah (hampir di seluruh dunia) meminta warganya untuk stay home (tinggal di rumah) maka otomatis peribadatan orang percaya tidak bisa dilakukan sebagaimana biasanya, dengan kumpul bersama dalam jumlah yang banyak di rumah ibadah.


Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana dengan kadar iman orang percaya ketika tidak lagi bisa beribadah bersama sebagaimana mestinya. Menurut saya semestinya memang tidak masalah. Sebab sesungguhnya praktek iman dan peribadatan itu justru adalah dalam kehidupan sehari-hari termasuk di rumah.

Persoalan yang muncul kemudian adalah bahwa banyak orang yang justru menjadikan ini kesempatan untuk “cuti” peribadatan. Sebab belum tentu selama di rumah (sudah sebulan lebih) orang-orang tetap menghidupkan mezbah ibadah dalam keluarga. Pasti banyak yang gamang dan oleh sebab banyak factor tentunya.

Faktanya memang banyak orang-orang selama ini hanya melakukan peribadata saat kumpul bersama dengan jemaat jemaat lainnya di rumah ibadah, sedangkan di luar jadwal ibadah sama sekali tidak pernah atau jarang atau amat jarang.

Oleh karena itu pemirsa, Paulus melalui kita Tesalonika dalam Pasal 5 ayat 23, mengingatkan kita agar tubuh, jiwa dan roh kita TERPELIHARA dengan tidak bercacat sambil menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus untuk mengangkat orang-orang percaya.

Maka, mari kita bangun terus persekutuan dengan Tuhan. Galakkan doa-doa pribadi dan keluarga di rumah kita masing-masing. Kalau kita tidak melakukan ini, bahaya kegersangan rohani akan melanda kita. Perlahan tapi pasti, hubungan kita dengan Tuhan akan menjauh dan akhirnya kita “hilang”.

Apalagi sampai saat ini belum ada tanda-tanda baik akan berakhirnya masa-masa sulit akibat corona ini. Tadi pagi saya membaca berita di detik.com, bahwa menurut pihak WHO (Badan Kesehatan Dunia PBB) bahwa virus ini masih akan bertahan lama menghantui manusia. Pemerintah RI sendiri memprediksi bahwa puncak penyebaran virus ini di Indonesia adalah Bulan Juli 2020. Catat, itu adalah PUNCAK, bukan berhentinya. Kalaulah benar puncak bulan Juli 2020, maka akan turun perlahan-lahan dan dampaknya pasti masih akan terasa hinggga akhir tahun 2020.

Jadi kalau kita tidak waspada, bukan tidak mungkin masa-masa tinggal di rumah ini menyebabkan kegersangan rohani, kegersangan hubungan dengan Tuhan dan lambat laun menjadi kehilangan keselamatan.

Tubuh:
Pelihara kekudusan tubuh kita, pelihara kesehatan, kebersihan, hindari makanan/minuman dan bentuk lainnya yang mengganggu kesehatan tubuh jasmaniah kita.

Jiwa:
Pelihara hati kita, nurani kita, jauhkan kebencian, hilangkan dendam, hilangkan kebiasan dan karakter buruk seperti bohong, menipu, dusta, gossip, mencuri dan karakter buruk lainnya.

Roh:
Pelihara persekutuan dengan Tuhan. Ada 3 kebutuhan pokok rohani kita yaitu: Doa, Pujian Penyembahan dan Firman Tuhan. Perbanyak jam-jam doa, ibadah keluarga, ibadah kelompok, membaca Firman Tuhan bersama keluarga, dan memuji Tuhan bersama keluarga di rumah.

Haleluya.

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)