vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Selasa, April 28, 2020

4 Sisi "Positif" Corona

Sejak awal Januari 2020, dunia dihempas virus bernama Covid-19 atau yang familiar dengan sebutan corona. Dampaknya memang jelas mengacaukan bumi beserta isinya. Terhitung sampai tanggal 27 April 2020 pukul 16.05, sebanyak 3.029.452 orang di seluruh dunia dinyatakan positif terjangkit corona, sebanyak 210.374 orang meninggal dunia dan 887.814 orang sembuh dari virus ini (sumber www.detik.com).

Itu hanya jumlah orang yang terserang virus, dampaknya dalam bidang kehidupan lainnya tak kalah mengkhawatirkan. Ribuan pekerja harus dirumahkan, harga-harga kebutuhan pokok melonjak, aktivitas perekonomian harus berhenti dan berbagai dampak mengerikan lainnya yang masih menanti di depan mata. Sulit membayangkan..!

Tapi sudahlah, kita belok arah dulu, daripada pikiran kita dijejali kekwatiran terus menerus, mari sejenak melihat sisi positif atau hikmah yang bisa kita ambil dari kejadian ini. Berikut beberapa hikmah yang bisa kita lihat dan mengambil sisi positif dari masa-masa sulit akibat si corona ini:

1. Pemulihan Keutuhan Keluarga

Salah satu kebijakan pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona adalah anjuran kepada seluruh warga negara untuk beraktivitas di rumah (work from home) khususnya bagi pekerja formal. Demikian juga kepada masyarakat untuk mengurangngi aktivitas di luar rumah. Para pimpinan agama juga telah mengeluarkan kebijakan kepada seluruh umatnya untuk sementara beribadah di rumah masing-masing menunggu virus ini berakhir.

Itu artinya anggota keluarga akan lebih banyak waktu untuk bersama-sama di rumah, berdoa bersama, beribadah bersama. Orang tua punya waktu lebih banyak dari biasanya untuk menunjukkan kasih kepada anak-anak. Mereka yang sebelumnya lebih banyak di luar rumah, kini sudah "kembali".

2. Meningkatkan Budaya Kebersihan

Kalau mau jujur, masyarakat Indonesia secara umum tidak terlalu peduli dengan kebersihan diri dan laingkungan. Tetapi si corona telah mengubah itu (setidaknya selama masa virus ini, hehe). Kita yang sebelumnya jarang cuci tangan, hari-hari ini dipaksa untuk berubah, termasuk daku, hoho. Nyaris di seluruh tempat2 umum dan ramai disediakan air dan sabun/bahan cuci tangan.

Selain itu hampir seluruh masyarakat juga menggunakan alat pelindung diri (APD) khususnya masker untuk menghambat penularan virus dari orang ke orang. Walau harganya mahal, tetapi demi kesehatan diupayakan. Mantap.

3. Merendahkan hati, mengakui Tuhan

Sejak corona melanda, banyak orang yang mulai menyadari bahwa ternyata manusia itu sangat terbatas adanya, tidak ada apa-apanya dibanding dengan Tuhan. Kita mulai menyadari bahwa kita memang TIDAK MAMPU menentukan hidup dan kehidupan tanpa belas kasihan Tuhan. Ya, bagai bumi dengan langit, demikianlah manusia dibanding Tuhan.

Ada banyak sekali sikap dan aksi yang dilakukan oleh orang-orang di berbagai belahan dunia, mengekspresikan permohonan ampun, tangisan dan doa kepada Tuhan setelah dihantam oleh corona. Bahkan ada beberapa video dimana orang-orang tanpa segan secara bersama-sama menangis dan berteriak di tempat umum dan di jalanan untuk memohon belas kasihan Tuhan agar menghentikan virus ini.

Itulah buktinya, bahwa masa sulit ini juga mengembalikan banyak orang dari keangkuhan, kesombongan, merasa hebat, merasa kaya dan merasa mampu MENJADI sadar bahwa manusia itu tidak ada apa-apanya dihadapan Tuhan.

4. Bumi Istirahat "sejenak".

Telah kerap kita dengar hasil penelitian para ahli, bahwa bumi ini sedang "sakit", dibuktikan dengan tidak teraturnya iklim dan cuaca dibumi. Sering sekali terjadi iklim dan cuaca yang ekstrim, dan yang pasti bumi semakin lama semakin panas kita rasakan.

Sebabnya jelas, yaitu efek rumah kaca, polusi udara yang ditimbulkan oleh pabrik-pabrik dan polusi yang disebabkan oleh emisi kendaraan yang semakin banyak di bumi.

Dan ternyata, setelah kebijakan lock down dan pembatasan sosial berskala besar di banyak negara membuat bumi dapat sejenak beristirahat sebelum nanti kemudian kembali dihantam polusi ketika aktivitas anak-anak manusia di bumi kembali ramai.

Salah satu contoh nyata, sebagaimana diulas dalam www.kompas.com, pegunungan Himalaya yang selama ini tertutup asap polusi dan tidak terlihat sama sekali oleh pandangan manusia, kini tampak jelas terlihat dari India. Dan taukah pemirsa, hal ini adalah pertama sekali dalam 30 tahun terakhir.

Demikian pendapat saya tentang hikmah atau sisi positif yang bisa kita petik pada masa-masa corona.

Salam
#AG

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)