Kawan...., Berdoa itu bukan Bakat

I Tesalonika 5:17

TETAPLAH BERDOA..

Permirsa, bukan sekali dua kali saya kaget dan tertawa mendengar jawaban beberapa orang teman saat saya mengajak untuk bergabung dalam komunitas doa.  Jawaban teranyar adalah satu hari yang lalu.  Saaat saya mengajak seorang teman sekaligus berusaha mengetahui lebih dekat mengapa dia sebagai pengurus di komunitas tidak pernah datang dalam Menara Doa dari komunitas itu sendiri.  Jawaban menggelikan itu adalah sebagai berikut:

"...Kan tidak semua orang diberi Tuhan bakat berdoa..."

Hahaha..., sontak saya tertawa dalam hati.  Hari gini mau doa pakai bakat segala.  Tapi saya penasaran dan mencoba mempelajari Alkitab, jangan-jangan memang doa itu adalah bakat dalam diri sesorang.

Akan tetapi saya tidak menemukan ayat sebagai referensi untuk membuat hipotesa bahwa berdoa itu adalah bakat dalam diri seseorang.  Yang saya lihat adalah bahwa setiap orang haruslah memiliki kehidupan doa tak terkecuali siapa pun dia dan apapun karunia yang Tuhan berikan kepadanya.  Doa adalah gaya hidup yang harus melekat dalam diri setiap orang Kristen. Bahkan Doa adalah nafas hidup setiap orang percaya.

Seorang Hamba Tuhan pernah berkata dalam khotbahnya: Banyak berdoa banyak berkat, sedikit berdoa sedikit berkat, tidak berdoa tidak ada berkat.  Saya selapan, eh setuju sekali dengan motto sang hamba Tuhan ini.

Ayat beraroma nasehat serius di atas memberitahu bahwa kita sebagai umat Tuhan terutama dalam posisinya sebagai pelayan Tuhan, yang berjuang membangun kerajaan Tuhan dibumi WAJIB memlihara kehidupan doa.  Dan saya tidak melihat ayat di atas hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu apalagi kepada orang-orang berbakat, hahaha.  Tentu tidak. Tetapi kepada semua orang.

Karenanya janganlah membatasi diri dalam mengikuti kegiatan-kegiatan doa, sebab banyak sekali manfaat yang kita dapati darinya.  Tidak ada bakat-bakatan dalam berdoa. Yang benar adalah setiap orang Kristen WAJIB berdoa senantiasa.

Tuhan Memberkati.  Haleluya... 

Baca Juga