Oleh: Rev DR MH Siburian, M.Min
Kehidupan
di kota-kota besar makin semarak dengan berbagai masalah yang memusingkan semua
pihak. Kekerasan, keberingasan,
kesadisan yang akhir-akhir ini banyak menonjol dilakukan , terutama oleh mereka
yang kebanyakan tinggal di kota-kota
besar, telah
membuat kita merasa was-was.
Apakah yang sebenarnya terjadi di dalam masyarakat kita? Banyak pakar
telah membahasnya, seminar diadakan untuk itu, namun rasanya kita belum puas
mendapat jawaban yang menyejukkan dahaga, ke-ingintahuan kita. Mungkin kita
tidak akan pernah puas mendengar jawaban dari orang lain, karena seharusnya
kita sendiri yang menjawab diri kita sendiri.
Akan adakah kuasa yang absolut untuk
membendung masalah ini? Kita harus mencari jawabannya dari diri kita sendiri,
kita harus mempertanyakan apakah kita mempunyai tekad/komitmen untuk mengatasi
masalah-masalah ini? Pada dasarnya, saya
melihat ada sedikitnya 4 kharateristik pola perilaku yang negatif di dalam masyarakat modern sekarang ini, yaitu:
-
penggunaan
obat-obat terlarang
-
aksi politik
yang radikal
-
kebebasan
sexual (sifat permisive) dan
-
perubahan
nilai-nilai keluarga.
Semua itu menjadi masalah yang menghantui kita
selama ini. Obat-obat terlarang termasuk; pil, ekstasi menjadi pelarian yang
mengasikkan bagi banyak anak-anak muda kita sekarang. Pesta ekstasi nampaknya
sudah menjadi mode tanpa memikirkan akibat-akibatnya. Pil ekstasi yang dengan
sangat mudah diperoleh, dapat menjadi pembenaran (justifikasi) perilaku yang
negatif tadi. Mungkin karena belum adanya Undang-Undang yang secara eksplisit
dapat menjaring para penyeludup pil ekstasi maka peredarannya semakin menjadi-jadi. Dari bulan Maret-Juli
1996 saja, telah digagalkan oleh pihak Bea dan Cukai penyeludupan sebanyak
126.221 butir pil ekstasi. Bayangkan bila pil ekstasi 126.221 butir tadi
beredar di masyarakat, berapa banyak
lagi korban yang akan dipengaruhi oleh pil tersebut. Jumlah itu tentu masih
sangat kecil dibandingkan dengan pil ekstasi yang tidak terjaring oleh Bea
Cujai.
Ini terbukti setelah memakan banyak korban dan digunakan secara bebas,
barulah kegiatan pencegahan penyeludupan ini ditingkatkan, lebih-lebih lagi
setelah Presiden Republik Indonesia
sendiri turut campur tangan. Namun demikian kita salut dan angkat topi untuk
bea cukai yang telah bertukus lumus untuk menggagalkan penyeludupan pil ekstasi
ini. Di balik semua iitu permasalahannya tidak hanya terletak di dalam peningkatan pencegahan fisik pil
ekstasi untuk tidak beredar di wilayah Indonesia, tetapi tidak lebih dari itu
adalah peningkatan usaha mencegah anak-anak muda kita tidak membeli dan atau
memakai pil tersebut, walaupun tetap ada berdar di pasaran dan hal ini
menyangkut kesehatan mental/rohami anak-anak muda kita. Masalah
mental/spiritual health inilah yang menjadi persoalan pokok yang harus
ditanggungjawabi bersama oleh seluruh lapisan
masyarakat.
Bagi saya, nampaknya generasi ini berada dalam satu
bentuk kehidupan yang membingungkan
mereka sendiri. Mereka
terbelit di dalam arus
kehidupan yang nampaknya
mengalir kepada satu
hal yang kurang baik.
Mungkin mereka telah diajari
secara implisit dan eksplisit dengan ketidakpastian atau
kesangsian. Mereka mencari dimanakah kebenaran yang sesungguhnya. Dimanakah kebenaran yang dapat membahagiakan
mereka. Bila kepastian tentang kebenaran ini masih jauh dari genggaman maka pegangan untuk dijadikan standard
kehidupan menjadi kabur. Nilai kehiduan menjadi kosong (vakum). Kevakuman ini
akan membantu mengembangkan degradasi moral, standard kehidupan yang ambruk,
ketidakpastian nilai-nilai.
Prinsipnya adalah bila kita menanam angin, kita
sendiri akan menuai badai. Rasul Paulus mengatakan: “menanam dalam dagingnya
akan menuai kebinasaan dari dagingnya, manebar dalam Roh akan menuai yang kekal
dari Roh itu (Galatia
6:8).
Apa yang kita tuai sekarang adalah apa yang kita
tanam kemarin. Perilaku yang negatif yang tersebut di awal, tidaklah terjadi
dalam satu hari saja melainkan hasil
akumulatif dari arus kehidupan dan perubahan-perubahan yang dialami oleh
generasi itu sendiri dalam struktur sosialnya yang pada hakekatnya telah
berjalan lama. Ini berarti bahwa apa yang terjadi sekarang bukan semata-mata
melainkan juga tanggungjawab generasi sebelmnya. Setiap generasi akan
melahirkan generasi berikutnya, kita harus berani intropeksi diri, bercermin
agar dapat mengetahui bahagian mana saja yang perlu dibenahi. Keberingasan para
pelajar untuk berkelahi dengan pelajar yang lain, sadisnya perilaku kriminal,
lakunya obat-obat terlarang bukanlah kejadian yang berlaku berdiri sendiri,
melainkan mempunyai kaitan langsung dari seluruh aspek kehidupan masyarakat
kita, baik politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan sebagainya.
Banyak anak muda tidak mempunyai pegangan hidup.
Pada hal setiap generasi harus mempunyai standard (ukuran norma/ patokan)
hidup. Dengan patokan itu mereka dapat mengukur, menimbang seluruh
aspek kehidupan agar
setiap generasi dapat bertahan terhadap setiap perubahan yang
berdampak negatif. Hidup tanpa pegangan akan membuat generasi ini seperti
bahtera tanpa kemudi. Tidak ada cita-cita yang pasti. Tidak ada goal dalam kehidupannya dan
generasi ini akan terombang-ambing oleh angin/badai perjalanan zaman.
Nilai-nilai yang dahulu sangat disanjung oleh
generasi sebelumnya mungkin mereka tidak dilihat lagi hidup di dalam masyarakat
kalaupun ada hanya berupa jargon, ucapan-ucapan klise saja. Mereka telah lama
dijejali dengan ujar-ujar yaang kosong saja tanpa kenyataan dalam masyarakat.
Bahkan mungkin mereka melihat sendiri batapa munafiknya generasi di atas mereka.
Untuk itu harus ada gerakan pembaharuan menyangkut kesehatan mental/spiritual
di dalam generasi itu sendiri. Apabila tidak, maka masalah-masalah tadi tidak
akan pernah teratasi, dan akan merupakan gelombang yang terus-menerus menerpa
generasi demi generasi.
Mental (pikiran/spiritual) yang sehat akan
menghasilkan perbuatan yang sehat. Mental yang buruk akan menghasilkan atau
menularkan mental yang buruk atau mungkin yang lebih buruk. Penularan virus
mental yang buruk ini dapat terjadi
secara metodis dan cepat: bahkan
cekatan sehingga dapat saja menimbulkan
gangguan massal (mass hysteria). Kalau hal ini terjadi, kita dapat
membayangkan betapa buruknya nanti situasi yang akan diitimbulkannya. Virus mental yang tdak sehat ini dapat merasuk semua kalangan tanpa pilih
bulu. Kita amati saja gejala-gejala
kesadisan, keberingasan, kekerasan, terjadi hampir secara serentak di
setiap sudut negara, terutama di negara-negara kita. Pelakunya datang dari
berbagai lapisan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa perangai buruk telah mulai
menyebar dengan cepat seperti virus yang menyebar dan tidak nampak merasuki
aspek kehidupan di dalam kehidupan masyarakat kita. Ini perlu dicermati agar tidak makin parah.
Hal ini harus diantisipasi dengan segera untuk memulai perubahan
mental/spiritual agar kembali sehat.
Pembaharuan mental/spiritual ini tidak akan selesai
dengan satu hari saja diperlukan waktu, tekad, kemampuan yang keras dari setiap
pihak. Pembaharuan mental/spiritual
merupakan satu proses yang terus-menerus bertumbuh. Proses mana harus dijaga,
dipelihaara dengan baik dan sistematis. Semua bentuk kesehatan mental/spiritual
harus dituangkan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, baik politik,
ekonomi, pendidikan, agama dan sebagainya.
Dengan
demikian setiap lapisan, strata masyarakat bertanggungjawab menjaga dan memelihara kesehatan mental/spiritual ini
dengan baik. Setiap orang bertanggungjawab sebagai anggota masyarakat, yang
melihat dirinya sebagai bahagian yang integral dari masyarakat itu sendiri,
sehingga setiap orang tidak akan melakukan apa saja yang disukainya dengan
sesuka hatinya, tanpa perduli kepada orang lain. Bila demikian tatanan
masyarakat kita akan rusak dan keadaan tidak akan berangsur-angsur baik. Kita
harus dapat menumbuhkan tanggungjawab bersama (colective responssibility).
Berani bertanggungjawab bersama-sama atas apa yang sedang terjadi dalam
masyarakat kita. Semoga Tuhan menolong kita.
Link exchange is nothing else but it is just placing the other person's web site link on your page at proper
BalasHapusplace and other person will also do similar in favor of
you.
Look into my web blog Business Electricity (ruralnerve54602444.pen.io)