I Korintus 15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia
Pemirsa..... Tidak semua orang bisa jadi penyanyi, tetapi semua orang bisa (diusahakan) menyanyi, kecuali maaf tidak punya mulut atau bermasalah dengan pita suara. Tidak semua orang jadi olahragawan, tetapi siapa saja dalam keadaan normal bisa berolahraga. Dalam pelayanan, tidak semua orang bakal jadi pemusik handal, tetapi semua orang punya peluang
bisa memainkan musik, begitu pula tidak semua bakal jadi pengkhotbah tetapi setiap orang punya kesempatan belajar berkhotbah dan akhirnya berkhotbah.
bisa memainkan musik, begitu pula tidak semua bakal jadi pengkhotbah tetapi setiap orang punya kesempatan belajar berkhotbah dan akhirnya berkhotbah.
Rekan-rekans... Saya punya pengalaman sedikit unik saat pertama-tama sekali ambil bagian dalam pelayanan. Kala itu masih kelas 2 SMK. Kami sepakat dengan beberapa orang Pemuda ditambah pembina di GPI Pangaloan untuk mengaktifkan kembali Ibadah Pemuda yang telah lama tenggelam tertelan waktu. Napaknya tidak ada pilihan lain untuk jadi Pemimpin Pujian (WL) selain saya, yang kala itu juga baru terpilih menjadi ketua Pemuda.
Yang jelas saya termasuk orang yang tidak bertalenta jadi WL, lagi pula belum pernah sekali. Sehingga tidak susah menebak; bahwa kegugupan, ketegangan sampai kegentaran (hahaha) tidak bisa dielakkan. Yang paling mencolok adalah ketika waktunya masuk Doa Pembukaan Berfirmanlah ya Tuhan.. Entah bagaimana bisa terjadi daku juga kagak tahu, hehe. Yang saya ucapkan malah: Mari kita sama-sama mengucapkan Doa Pembukaan: BAPA KAMI YANG DI SORGA, huakakakakakakakkakakaka. Langsung saja di interupsi oleh Pembina, kala itu Gr H Siahaan yang kini telah jadi Pendeta Muda.
Rekan-rekan, untuk menjadi pelayan bidang apapun itu: jangan sungkan untuk mencoba.
Saat kita tidak mencoba, kita tidak tahu apa-apa. Saat kita mencoba, kita akan menemukan kesulitan-kesulitan tetapi pikiran kita akan segera mencari formula baru untuk mengatasi kesulitan. Mencoba adalah tindakan yang membawa kita masuk kepada pengalaman baru, level baru, atmosfir baru dan tentunya kualitas baru. Bayangkan bila saya tidak pernah mencoba (karena merasa tidak bisa) jadi WL kala itu. Kemungkinan sampai kembali ke tanah kelak saya tidak akan pernah menjadi WL dalam ibadah. Sebaliknya keberanian di Malam Pertama kala itu membuat saya hingga kini tidak canggung menjadi Pemimpin Pujian dalam ibadah-ibadah yang saya ikuti. Malah saya sangat senang menjadi seorang WL dalam Ibadah.
Ketika kita melihat ada perkembangan dan kemajuan kemampuan yang kita miliki di dalam diri kita yang bisa kita lihat dan rasakan seiring waktu berjalan, bukankah itu suatu kebahagiaan dan kebanggaan? Misalnya saja dari pengalaman Malam Pertama yang gugup, canggung dan belepotan, kini sudah dinikmati dan tidak ada kesulitan. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak tahu menjadi tahu. Yang paling fantastis adalah: Upah kita besar di Sorga seperti kata Paulus dalam ayat di atas.
Tuhan Mmberkati. Haleluya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)