vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Friday, October 18, 2013

CERDAS mengelola Masalah

Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Pemirsa, saya menemukan ada orang-orang yang makin terpuruk ketika menghadapi suatu masalah dan sebaliknya pada masa yang sama saya melihat orang-orang yang bisa belajar dari masalah hidup dan lalu bangkit menjadi lebih baik dari sebelumnya. Ini berarti bahwa
ada dua respon yang saling berbeda dari setiap untuk menyikapi suatu masalah yang terjadi. Pertama, orang yang merasa tidak mampu menyelesaikan masalah dan lalu terpuruk bersama masalah itu serta bertahan dengan keadaan itu terus menerus. Kedua adalah orang yang menjadikan masalah sebagai suatu batu loncatan untuk naik ke level yang lebih tinggi. Yang satu bodoh dan yang satu cerdas mengelola masalah. Memang kita harus cerdas mengelola masalah.

Tidak ada sosok manusia di alam jagad raya ini yang tidak lepas dari terpaan masalah. Baik yang sifatnya ujian dari Tuhan maupun persoalan yang timbul oleh kelalaian kita sendiri. Dua-duanya bisa kita respon dengan dua sikap di atas: terpuruk bersama masalah, atau meloncat di atas masalah yang ada.

Dalam kaitannya dengan perjalanan iman kita bersama Tuhan, rasanya Alkitab sangat sering memberitahu kita akan banyaknya tantangan iman yang harus kita lewati. Kita menemukan perkataan kesengsaraan, penganiayaan, penderitaan, kekecewaan yang akan menghampiri kehidupan kita. Faktanya Alkitab penuh dengan cerita dramatis bagaimana orang-orang yang dibiarkan Tuhan mengalami persoalan hidup, dan setelah lulus dari persoalan mereka dipakai Tuhan menjadi alat yang luar baiasa.

Rekans, Tunjukkan kepada saya siapa tokoh-tokoh Alkitab yang langsung menjadi orang cemerlang dalam hidupnya tanpa melalui proses penderitaan dan persoalan hidup. Musa, wah tentu kita ingat bagaimana dia harus terusir dari istana dan mengembara jauh
meninggalkan kemewahan. Daud? Apalagi Daud, sekian lama nyawanya terancam oleh Saul. Siapa lagi? Yusuf? Akhh, menyedihkan dia harus dijual oleh abang-abangnya kepada saudagar Mesir dan menjadi budak. Daniel? Berapa kali nyawanya terancam seperti dilempar ke gua singa. Berarti tidak ada bukan?

Lalu mengapa mereka bisa menjadi tokoh-tokoh Iman yang nama-nama mereka tertulis bagaikana emas di dalam Alkitab? Kuncinya adalah mereka bertahan dalam iman meski harus sengsara. Kesengsaraan itulah yang menimbulkan ketekukan. Karena mereka tetap tekun makan mereka menjelma menjadi sosok yang tahan uji. Tahan terhadap ujian jenis apa paun dan tidak goyah sama sekali. Dan yang paling penting: Ada yang mereka harapkan oleh karena mereka diberi pengharapan oleh Tuhan.

Jadi kesimpulannya: Bila kita sedang menghadapi serangkain masalah, jangan menyerah, hadapi saja dalam iman. Kunci ada di tangan kita, dan kita bebas memilih. Pilihan pertama: Menyerah dan terpuruk bersama masalah yang ada. Pilihan Kedua: Berjuang dan melompat tinggi meninggalkan masalah dan naik kepada level yang baru.

Haleluya!!

Thursday, October 17, 2013

Saat kita asyik Gobol, dia sudah terbang tinggi...

Mazmur 141:3
Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

PEMIRSA....., Senang sekali dapat kembali menyapa anda yang terkasih. Mohon maaf bila dua hari terakhir ini daku tak sempat menggores di halaman rumah mungil ini. Oleh dua tiga kesibukan yang mesti diprioritaskan.

Saat tadi jejari hendak menari di tutus laptop, saya teringat tentang satu kata yang sedang menari dalam pikiran saya. Kata itu adalah GOBOL. Gobol ini adalah istilah saya yang merupakan singkatan dari Gosip Bolon, dalam bahasa Indonesia Gosip Besar. Jadi bagi saya pelaku, penikmat dan penyebar gosip itu disebut parGobol, alias par Gosip Bolon, hahaha.

Tapi begini teman-teman. Sejauh yang saya tahu bahan gosip pada umumnya adalah berita-berita negatif yang sedang beredar tentang seseroang atau sekelompok orang. Jarang hal-hal yang positif digosipkan, benar tidak? Pargobol pasti jawab: benar, kwkwkw. Memang yang namanya Gosip makin digosok makin sip, begitulah para presenter di TV memberi penegasan akan "enak"nya bergosip ria. Yang namanya makin sip tentu makin seru bukan? Dan kalau sudah seru, siapa yang mau buru-buru menutup telinga untuk tidak mendengar, malah telinga makin lebar dan mendekat.

Setelah itu menyebar keberbagai arah penjuru angin untuk berkembang menjadi gosip bolon di seantaro bumi. Katakanlah materi sebuah gosip adalah perbuatan seseorang yang keliru atau khilaf atau perbuatan dosa. Hal ini akan secara cepat menjadi sorotan para pegosip. Berita gosip terus menerus disebar dan makin sip, sementara dia yang kita gosipin
telah terbang tinggi bagai rajawali, melintasi langit biru. Dia telah menyadari kekeliruannya, kesalahannya dan perbuatan dosanya serta telah meminta ampun kepada Tuhan atas perbuatan tidak benar yang dia lakukan, sementara kita asyik terus menebar gosip tentang dia.

Kalau sudah begini, maka kita si tukang gosiplah yang terjerat oleh perbuatannya menebar gosip. Meskipun yang kita sebar adalah benar adanya, tetapi apa untungnya bila disebar luas ke segala arah penjuru angin? Belum lagi kita menyadari bahwa yang namanya gosip makin jauh disebar makin bengkak pula perbedaa isi dari aslinya.

Jadi maksud saya begini kawan-kawan, bila pun kita mengetahui atau melihat kelalalaian, kekeliruan, kesalahan atau perbuatan dosa seseorang marilah berpikir seribu kali untuk menebar gosip ke pada orang yang lain. Sebab hal itu belum tentu benar, belum tentu berguna dan belum tentu menjadi sesuatu yang baik. Sebab gosip ini akan terus menjalar dari mulut ke mulut dan terus mengalir seiring waktu berjalan. Sementara pada saat yang sama, dia yang kita jadikan bahan gosip telah berubah diri, telah menyadari kesalahannya dan Tuhan telah mengampuninya.

"....Saat seseorang telah menyadari perbuatan salahnya, danTuhan telah mengampuninya sementara kita terus menerus asyik menggosipinya, maka kita sedang menjerat leher kita sendiri di atas perbuatan salah orang lain...."

Sangat disayangkan bukan?

Karenanya mari bergabung dengan Komunitas KATAG: Komunitas Anak Tuhan Anti Go-bol, hahahahaleluya...

Tuhan Memberkati

Monday, October 14, 2013

It's So Simple Guys..

Kitab Ulangan:

28:1 "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan  dengan setia segala perintah-Nya  yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. 
28:2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: 
28:3 Diberkatilah  engkau  di kota dan diberkatilah engkau di ladang. 
28:4 Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
28:5 Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. 
28:6 Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
28:7 TUHAN akan membiarkan musuhmu  yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu. 
28:8 TUHAN akan memerintahkan berkat  ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
28:9 TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah  TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. 
28:10 Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu. 
28:11 Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu--di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu. 
28:12 TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak memint  pinjaman. 
28:13 TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, 
28:14 dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya."

Permirsa... Salam jumpa di hari yang baru. Kiranya Tuhan memberkati segala rencana, pekerjaan, pelayanan dan keluarga dimanapun berada.

Siapa bilang memiliki iman Kristen itu rumit? Justru sangat sederhana. It's so simple. Mau selamat, terima Yesus. Mau berkat, dengar Firman Tuhan, taati dan lakukan. Bila anda mengamati Firman Tuhan di atas mulai dari ayat 1-12 kita akan menemukan hukum "..BILA, MAKA..".  Bila kita tunduk, setia dan taat kepada Tuhan dan Firman-Nya, maka kita akan diberkati. 

Diberkati di kota, diberkati di desa. Diberkati buah kandung bagi para ibu-ibu, diberkati hasil bumi bagi para petani, diberkati hasil ternak bagi para peternak, diberkati adonan bagi para pekerja roti, diberkati keluar masuk bagi orang yang melakukan perjalanan, musuh-musuh ditaklukkan, dan rentetan berkat-berkat lainnya.

Tidak perlu repot-repot, tidak perlu rumus atau formula matematikan yang rumit. Dan ini bukan bualan, atau "angin surga" dari orang yang tidak bertanggung jawab. Ini adalah FIRMAN yang hidup yang keluar dari mulut Allah, Tuhan yang di dalamnya tidak didapati dusta, bohong atau janji palsu melainkan janji yang MURNI (MAz 12:7)

Kita hanya perlu masuk ke hukum "..BILA-MAKA..".  Bila kita taat dan tunduk pada FIRMAN-Nya, Maka berkat-berkat di atas akan melimpah untuk kita. It's so amazing.

HALELUYAHH!!!

Thursday, October 10, 2013

Bunyi Alarm kian Nyaring, Jangan Abaikan...

I Kor 6:19

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah 
bait  Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? 

Pemirsa, salam sejuk dari Brastagi...

Saya baru saja tiba di kota dingin, subur dan indah ini. Berkunjung ke rumah Keluarga yang oleh mana kepala keluarga (lae saya) baru dipanggil Tuhan beberapa minggu lalu. Almarhum meninggalkan satu isteri dan dua anak yang masih kecil. Kasihan kedua bocah yang tidak bisa menolak takdir, mesti ditinggal ayah di masa kanak-kanak. Dari cerita inang bao (istri lae) ini didapati kesimpulan bahwa meninggalnya lae ini di usia muda (belum menyentuh angka 40 tahun) adalah karena gaya makan yang buruk, termasuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.

Rekans, oleh para praktisi dan pengamat kesehatan sudah sering sekali kita diingatkan supaya menjaga pola makan yang sehat. Tetapi entah kenapa sering sekali kita abaikan. Kalau mau jujur saya juga termasuk sering mengabaikan pesan berharga ini. Khususnya pola makan tidak teratur, hehe.

Saat ini juga ibu saya sedang menangis, karena sedang terbayang paramannya yang harus pergi selamanya tanpa sempat dihadiri pemakamannya. Kadang kita baru disadarkan ketika orang-orang yang kita kasihi harus meregang nyawa oleh karena tidak memperhatikan kesehatan tubuh. Berapa orang yang hidupnya harus berakhir karena darah tinggi, karena tipus, karena angin duduk, karena kelebihan berat badan, karena rokok, karena minuman keras, karena tuak dan lain-lain.

Akhhh, kalau begitu.. Mari teman-teman. Kita coba mulai disiplin menjaga kesehatan tubuh kita. Mulai dari pola makan yang teratur, selanjutnya menghindari makanan-makanan yang kurang sehat, minuman yang berdampak negatif, rokok dan apa pun itu yang tidak bermanfaat baik bagi kita.

Oya, JANGAN LUPA, bahwa bila kita harus terbaring sakit atau pergi selamanya ternyata yang paling rugi bukan hanya kita tetapi anak kita, istri kita, suami kita, keluarga. Apalagi bila kita adalah orang yang sebelumnya sangat diandalkan dalam keluarga. Seperti almarhum lae saya ini, anak-anaknya yang masih bocah harus menerima kenyataan tidak akan melihat ayahnya lagi untuk selamanya. Kasihan bukan?

Eitss, ini lebih penting lagi. Bahwa tubuh kita yang sering kita abaikan ini sebenarnya bukan milik kita tetapi milik Tuhan. Baca tuh ayat di atas. Sungguh tubuh kita adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada kita untuk dijaga.

Mending bila kita harus terpaksa tidak teratur pola makan oleh karena melayani, atau pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Tetapi bila oleh karena malas, karena nafsu yang tidak bisa dikendalikan atau oleh karena ikut-ikutan dengan, betapa malangnya nasib kita. Harus menderita oleh karena kebodohan. Kalau sudah begini kita sudah wajar diberi label. Bukan B1 apalagi B2, melainkan B3 alias Benar-Benar Bodoh.

Baiklkah teman... Alarm sebagai warning bagi kita untuk menjaga kesehatan makin sering berbunyi, pun kian lama kian nyaring. JANGAN ABAIKAN...

Dari Brastagi kukabarkan, hehe

HAleluya!!

Wednesday, October 09, 2013

Karena Stok Apinya Masih Banyak...

Kisah 1:8

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamuakan menjadi saksi-Ku   di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria  dan sampai ke ujung bumi. "

PEMIRSA..., berkesempatan bertemu dan sharing dengan tokoh-tokoh atau pengurus pusat gereja adalah sebuah keuntungan bagiku. Sebab banyak cerita inspiratif dan pengajaran baharu yang boleh saya dapatkan. Baik itu berupa cerita sejarah, pengalaman-pengalaman bahkan kepada hal-hal yang lucu.

Suatu waktu di Jakarta saya ikut dalam pertemuan ngopi sore beberapa pengurus pusat GPI. Karena pertemuan ini santai maka cerita-cerita ringan dan santailah yang muncul. Salah satunya menyangkut dengan seringnya muncul perselisihan dan pertengkaran sesama hama Tuhan dewasa ini, dan hal ini menyebabkan urapan dalam pelayanan menjadi berkurang. Salah seorang berkata begini: Sebanarnya pendahulu-pendahulu kita juga tak kalah sering bertengkar, berselisih dan saling "serang". Malah sering dalam perjalanan menuju KKR mereka berselisih dan bertengkar di jalan. Tapi tiba di Lapangan KKR, mujizat tetap banyak terjadi, orang sakit disembuhkan dan setan-setan diusir.

Mengapa bisa begitu? Karena persediaan api (Api Roh Kudus masih banyak dalam diri mereka). Jadi kalau pun bertengkar dan berselisih, kuasa Roh Kudus dalam diri mereka masih banyak tersisa, sehingga mujizat tetap terjadi, hahahaha.  Beda dengan sekarang, rajin berselisih, cari nama, cari uang, cari jabatan tetapi api Roh Kudus sudah tidak ada lagi, makanya jarang ada mujizat, hahaha.

Rekans, dari cerita empiris berbalut homur ini, saya mendapat paling tidak dua kesimpulan penting bagi kita. Pertama bahwa tidak ada diantara kita yang tidak luput dari dosa yang bisa menjauhkan diri kita dari hadapan Tuhan. Termasuk hamba-hamba Tuhan sekalipun. 

Dan yang kedua adalah pentingnya kita terus menerus membangun mezbah doa kita menuju Sorga, supaya kuasa dan urapan roh Kudus yang dijanjikannya dan diberi gratis itu tetap ada dan terasa dalam kehidupan sehari-hari kita terutama dalam pelayanan. Terutama ketika kita melakukan perbuatan dosa, maka hal pertama dan terpenting kita lakukan kepada Tuhan adalah menyadari dosa itu sendiri, memohon ampun dan meminta kepada Tuhan supaya Roh-Nya dan kuasa-Nya tidak undur dari kita.

Jaga, pelihara, perbanyak stok dan nyalakan terus Api Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Sebab bila apinya tidak ada lagi, maka jadi apes. hehe

Haleluya.