Oleh: Rev DR MH Siburian, M.Min
(Pematangsiantar, 27 Maret 2002)
Itulah seruan Yesus di kayu salib beberapa saat menjelang kematian-Nya,
arti seruan itu adalah : ”Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku”(Matius 27:46 b). Rasanya seruan itu menggambarkan satu perjuangan menghadapi maut
dalam kesendirian. Sorga diam dan tidak bereaksi ketika kematian itu masuk
kedalam “makluk kekal” yang rela menjadi manusia
yang “fana”. Dengan demikian kematian nampaknya berhasil
menunjukkan “Super Powernya”. Sebelum akhirnya dikalahkan dengan
kebangkitan Yesus.