Oleh: Rev DR MH Siburian, M.Min
“…Bahwa Sekarang Aku akan Pergi Ke Rumah Bapa-Ku dan Bapa-Mu, kepada Allah-Ku dan Allah-Mu…” (Yohannes 20: 17b).
Alkitab mencatat beberapa kejadian “kenaikan “ ke angkasa diantara kurun waktu yang sangat panjang. Tersebutlah Henokh orang “ yang bergaul dengan Allah selama beratus-ratus tahun” tiba-tiba diangkat oleh Allah, proses pengangkatan ini tidak dijelaskan secara mendetail (Kej 5:24), Henokh diangkat oleh Allah tanpa melalui proses kematian lebih dahulu.
Pengangkatan Henokh ini menimbulkan pertanyaan Theologis, apakah tubuhnya
mengalami perubahan “Illahi” sebelum terangkat, karena Henokh tdak kembali
lagi ke bumi setelah kejadian tersebut. Kemudian ada Nabi
Elia yang telah memberitahukan lebih dahulu kepada orang banyak tentang “ hal
kenaikannya.” Sedikitnya 50 orang disamping Elisa muridnya telah menerima
informasi ini sebelumnya. Elia terangkat dengan “pesawat luar angkasa” yang
agak aneh yang dilihat atau dilukisakan sebagai “kereta berapi” dan “kuda
berapi” yang naik ke surga dalam “ angin badai” (II Raja-Raja 2). Dapat
dipahami bila kendaraan yang membawa Nabi Elia ini dilukiskan sedemikian rupa
karena mereka tentu saja belum pernah melihat pesawat luar angkasa seperti yang
ada pada zaman kita ini bahkan yang jauh lebih canggih dari pesawat Ulang-Alik
Amerika Serikat sekarang. Nabi Elia pun terangkat ke Sorga tanpa mengalami
proses kematian sebelumnya.
Rasul Paulus mengalami sendiri fenomena
pengangkatan ini, satu waktu dari hidunya.
Dia terangkat sampai ke: “ tingkat yang ke tiga”
dari Sorga. Paulus tidak tahu apakah ia
terangkat “di sorga”, Paulus kembali ke
bumi dengan tubuh yang sama, karena
kemudian daripada itu Paulus mati sebagai sahid
Salib Kristus. (II Korintus 12:1-5).
Katika Yesus sebelum mati dan bangkit dari kubur, telah memberitahukan
“kenaikanNya ke Sorga” maka murid-muridNya tentu tidak menyadari seperti apakah
kejadian itu akan berlaku. Yesus akhirnya naik ke Sorga 40 hari setelah
kebangkitan-Nya dari mati, disaksikan oleh murid - murid dan
beratus - ratus orang yang lain. Kali ini: “kenaikan” tidak
terjadi tiba - tiba dan dengan “pesawat khusus” atau sepeti
Paulus dan Henokh “tanpa saksi”, tetapi Yesus terangkat ke Sorga secara “
visible” disaksikan oleh mata kepala banyak orang Yesus naik “mengatasi” hukum
alam, gravitasi bumi, menundukkan hukum ruang dan waktu
sampai akhirnya para saksi mata tidak dapat
melihat –Nya lagi karena “awan telah menutupi-Nya” (Kisah Rasul 1:6-11).
Dia terangkat dalam “tubuh kebangkitan-Nya” dengan seluruh identitas
pribadi-Nya yang dikenal oleh para pengikutNya, agaknya ini perlu diketengahkan
untuk menepis “dugaan aneh.” Yang menyebutkan bahwa Yesus setelah bangkit dari
mati telah “pergi ke negeri Prancis” atau “ke negeri India” atau “ke negeri
Sakura/Jepang” kemudian kawin dan beranak - pinak di negeri itu. Jauh sebelum
Yesus “terangkat” ke Sorga, Dia sudah memastikan “destinasi“ keberangkatan-Nya
yaitu ke rumah Bapa-Nya ke tempat Allah-Nya di dalam Sorga.
Saksi mata yang beratus-ratus orang itu telah menguatkan iman mereka untuk
menyaksikan “berita baik, Injil Keselamatan” dari Yesus yang proses kelahiran,
kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya disaksikan sejelas-jelasnya tanpa sumber
ke-2 atau ke-3.
Kenaikan Yesus telah menjadi bukti yang jelas bagi para saksi mata bahwa
“yang namanya Sorga itu: bukanlah “tempat imaginatif” semacam kayangan yang
muncul dari daya imaginasi manusia yang hebat. Sorga itu sebagai tempat
pusat kegiatan darimana Allah mengendalikan “alam jagat raya” ini (Mazmur
103:19). Tidak perlu bagi kita menduga bagi kita dimana “titik peta”
Sorga itu sebenarnya, namun Ayub menyebutnya di “langit yang tinggi”, lihatlah
bintang-biintang yang tertinggi yang betapa tingginya (Ayub 22:12). Sorga
pasti berada diantara “Super Cluster” yang tidak terukur luasnya itulah yang
menjadi tempat orang percaya yang sedang dipersiapkan oleh Yesus untuk mereka.
Yohannes melihatnya dengan jelas ketika: “Sesungguhnya suatu kumpulan besar
orang banya yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku
dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan berdiri dihadapan Anak
Domba memakai jubah putih dan memegang Daun Palem
di tangan mereka. Suatu tempat tanpa malam, tanpa kutuk, tanpa
perkabungan, tanpa air mata, dan tanpa kematian (Wahyu 21 dan 22). Ini
terjadi karena Sorga itu adalah produksi dari “nature” Allah Yang Maha Besar.
Kenaikan Yesus telah membuka “Era Akhir Zaman” yaitu Era
Mediator yang menjembatani “ masa melihat atau menyaksikan” di belakang kita
dan “masa melihat dan menyaksikan “ dihadapan kita. Ada zaman “menunggu” bagi
orang percaya bagi suatu zaman baharu yang kekal. Periode sekarang ini adalah
satu proses berjalan dari zaman yang dijanjikan Tuhan dimana Ia akan kembali
sebagai “hakim agung” yang akan mengadili semua makhluk untuk masuk ke dalam
keadilan abadi yang tidak akan berubah lagi. Orang percaya akan dimahkotai dan
orang yang tidak percaya akan masuk dalam penghukuman.
Yesus naik ke Sorga menunjukkan bahwa tugasnya sebagai “mediator” di bumi
telah selesai dan telah mengalahkan seluruh musuh-Nya dengan tuntas.
Yesus naik ke Sorga sebagai “perwakilan orang percaya” dan mengambil
kepemilikan (ownership) atas Sorga sebagai ganti kita. Yesus berkata bahwa:
“sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu dan apabila Aku
telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di temat dimana Aku
berada, kamupun berada (Yohanes 14:1-3).
Dia naik agar Yesus mengutus Roh Kudus-Nya. Zaman pun berubah di belakang
kenaikan Tuhan Yesus. Dia tidak hadir lagi secara fisik diantara murid-Nya
tetapi di dalam hadirat Roh-Nya. Roh kudus akan menjadi
“counsellor.” Dan yang akan mengajarkan segala sesuatu dan juga
“mengingatkan” akan semua yang telah dikatakan Yesus selam Ia berada di bumi
ini (Yohannes 14:26). Kenaikan Tuhan Yesus telah membuka “zaman Roh”,
sehingga seluruh sistem kepercayaan kepada Tuhan harus dipimpin oleh Roh
Tuhan, yang tentu tidak akan pernah bertentangan dengan firman Allah. Yesus
naik agar Dia menjadi pembela (tugas advokasi) untuk semua orang
percaya di “pengadilan sorga” karena Dia hidup selamanya maka Dia menjadi
pengantara untuk selamanya, advokasi-Nya kekal tidak temporer.
Yesus naik untuk menerima Kuasa di bumi dan di Sorga dan duduk di sebelah
kanan Allah Bapa agar ke-Tuhanan-Nya menjadi nyata sehingga semua lutut akan
berteluk dan semua mulut akan mengaku bahwa Yesus itu adalah Tuhan, Haleluya,
Amen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)