vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Wednesday, July 23, 2014

Mengambil Hikmah dari Pengalaman Pahit

Roma 15:4
Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu , telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci

Pemirsa, saya sangat suka pelajaran sejarah dan itu sudah sejak dulu hingga kini saya sangat menyukai pelajaran sejarah.  Bila berhadapan dengan internet saya sangat suka mencari sejarah banyak hal termasuk profil para pelaku sejarah baik di Indonesia, dunia, tokoh-tokoh politik, tokoh ekonomi, militer dan termasuk tokoh-tokoh Alkitab. Seru rasanya mengetahui profil para tokoj mulai dari masa kecilnya, masa muda, setelah dewasa hingga masa tua serta karya-karya yang mereka torehkan semasa hidup. Alkitab baik PL maupun PB sebetulnya pada umumnya adalah menceritakan sejarah. Mulai dari penciptaan alam jagad raya, manusia dan lalu kemudian bagaimana Tuhan menuntun manusia ditambah nubuatan-nubuatan akan bagaimana kelak umata manusia.

Jadi sejarah itu perlu dan kita memang harus belajar dari sejarah, belajar dari pengalaman hidup, belajar dari kejadian-kejadian yang kita alami baik pengalaman yang enak maupun pahit. Kalau pengalaman baik tentu kita tidak sudah untuk menjadikannya jadi pelajaran. Cukup dengan mempertahankannya. Yang menjadi sulit adalah bagaimana kita belajar atau mengambil hikmah dari pengalaman pahit?

1.  Ambil Sisi Positifnya

Saya percaya dalam seluruh pengalaman pahit yang kita alami, pasti ada celah bagi kita untuk mengambil sisi positifnya. Itu pasti. Katakanlah seorang karyawan yang selama ini sudah enak dalam pekerjaan dan tiba-tiba dipecat tanpa alasan. Tentu paling tidak kejadian ini membuat kita berkesempatan untuk merenung, berdoa, menangis dan merendahkan diri di hadapan Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan berdaulat penuh atas hidup kita. Bahwa apa yang kita punya dan dapatkan selama ini adalah anugerah Tuhan dan bukan sebaliknya karena kekuatan kita.

2.  Lihat dari sudut pandang Tuhan ( I Kor 10:13)

Ada mungkin pengalaman yang menurut kita tidak baik atau pahit tetapi menurut Tuhan belum tentu. Coba perhatikan pengalaman Yusuf. Lupakan sejenak ketika Yusuf menjadi raja ke dua di Mesir. Bayangkan mulai dari dia dijahili oleh abang-abangnya, dijatuhkan ke sumur tua, kemudian dijual menjadi budak, selanjutnya dipencara dan dipukuli. Sampai disini apa yang hendak kita katakan? Tentu ini pengalaman buruk nan pahit bukan?

Tapi selanjutnya apa yang terjadi? Ternyata Tuhan punya rencana yang jauh lebih mulia, lebih indah bagi Yusuf. Tuhan bukan hanya menganugerahkan kepadanya kejayaan di Mesir tetapi ada hal yang lebih besar bahwa Tuhan memakai Yusuf untuk menyelmatkan Israel dari kelaparan dan kematian, termasuk abang-abang dan ayahnya Yakub yang sangat dikasihinya.

Jadi sebetulnya banyak pengalaman hidup kita yang sepintas kita nilai sebagai pahit dan buruk, sementara Allah sebetulnya punya misi yang mulia. Jadi marilah lihat dari sudut pandang Tuhan.

3.  Pegang Prinsip Tahan Uji (Roma 5:3-5)

Diperlukan sikap dan karakter ketekunan dan tahan uji untuk menyikapi persoalan yang terjadi dalam keseharian kita.  Kita tidak boleh gampan menyerah, tidak boleh cengeng, tidak boleh gampang mengeluh.  Anak Tuhan tidak boleh pasrah.  Sebisa mungkin segala persoalan kita hadapi dengan ketekunan.  Paulus mengatakan bahwa ketekunanan yang menghasilkan tahan uji, dan tahan uji menghasilkan pengharapan dan pengharapan kita adalah pengharapan yang tidak mengecewakan.

4.  Ingat Pertolongan Tuhan yang selalu Terbukti (Mazmur 46:2-3)

Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatansebagai penolong dalam kesesakan  sangat terbukti.
Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut; 

Saat menghadapi ujian berat, ingatlah sepanjang kita benar dan menggantungkan harapan kita kepada Tuhan, Kitab Mazmur berkata bahwa Dia terbukti sebagai penolong dalam kesesakan.  Tentu sudah ratusan, ribuan, jutaan dan ratusan juta orang-orang yang memiliki kesaksian yang dahsyat bagaimana Tuhan menolong mereka dalam kesesakan.  Itu harus menjadi teladan bagi kita.

Tuhan Yesus Memberkati.  Haleluya

Baca Juga

No comments:

Post a Comment

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)