vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Sabtu, September 11, 2010

Disana Kertas tak merasa, disini Tubuh meregang


Tidak Masuk Akal

Hampir seluruh seantaro dunia mendengar aksi non logis seorang Pdt yang bernama Terry Jones di Amerika Serikat. Berbagai komentar, kritikan, hujatan sudah diduga bermunculan dari seluruhan belahan dunia ini. Baik dari perorangan, komunitas, gereja maupun pemerintah suatu Negara.



Hujatan itu masuk akal.

Sebab apapun alasannya, tindakan ini tidak bisa dibenarkan. Apalagi dua alasan yang sering dikaitkan seagai pemicu amarah sang Pdt ini adalah mengenang tragedy 11/9 dan rencana pembangunan mesjid di Grond Zero. Memang pastor Jones dan sebagian warga Amerika wajar marah dengan rencana ini. Akan tetapiada cara-cara diplomasi yang bias ditempuh untuk menyatakan pendapat terhadap pemerintah.

Akan tetapi sekali lagi aksi ini tidak bias dibenarkan. Mengingat aksi nekat ini bisa berakibat fatal bagi perdamaian dunia. Apalagi aksi ini dilakukan oleh seorang warga Negara Anerika Serikat. Padahal Negara Super Power ini adalah Negara yang paling menentang pelanggaran HAM, penjaga perdamaian dunia bahkan secara tidak langsung adalah Polisi Dunia.

Untunglah rencana sang Pastor ini tidak jadi dilakukan. Melunaknya sikap sang Pastor diduga karena mendapat tekanan hebat dan larangan langsung dari sang Presiden, Mr Obama serta tekanan yang diberikan Jaksa Agung Amerika Serikat..


Disini lebih Sadis.

Akan tetapi kalau kita mau melihat ke belakang secara jujur, apabila persoalan ini dilihat dari sudut Agama. Saya melihat tekanan dan kutukan dari Agama tertentu terhadap rencana ini begitu gencar bahkan emosional. Memang siapapun kita akan sangat mengahargai Kitab Suci sebagai sesuatu yang sacral dan lebih benrnilai dari buku manapun di dunia ini.

Hanya saja bila kita hendak jujur, pembakaran Kitab Suci terutama Alkitab bukan lagi sesuatu yang ajaib di dunia ini. Dibeberapa Negara, pemakaran Alkitab oleh orang-orang yang menentang Injil sudah biasa kita dengar.

Kalau Pembakaran Alquran itu jadi bang, Jadi gimana nanti dengan kita, bias-bisa kita tertekan diIndonesia ini.

Itu adalah petikan kalimat dari teman saya chatting bermarga Sinaga tadi malam. Dan jujur kalimat itulah yang mendorong saya untuk membuat tulisan ini. Dan jawaban singkat saya yang kemarinlah yang akan saya copy paste di sini.


Beginilah jawaban saya:

Disana yang (hendak) dibakar masih kertas berisi tulisan manusia, sedangkan di Indonesia yang dibakar secara terang-terangan adalah tubuh orang-orang Kristen serta gedung-gedung gereja yang dibakar hangus. Sudah ratusan Pendeta di Indonesia ini yang dibunuh secara sadis baik melalui penculikan, penembakan saat beribadah, peledakan gereja dengan memakai bom. Dan ribuan gedung gereja secara terang-terangan sudah dirobohkan. Dan kita semua tahu SIAPA PELAKU DAN DALANG dari pembunuhan ini.

Bedanya adalah Rencana sang Pastor Terry Jones terekspos ke media, dunia maya dan televisi ke hamper seluruh penjuru bumi. Sehingga rencana aksi ini diketahui oleh jutaan orang di dunia. Dan itu pula sebabnya berbagai kutukan dan tekanan berdatangan.

Sedangkan penganiayaan-penganiayaan sadis terhadap gereja di Indonesia, siapa yang peduli? Siapa yang mengekspos? Siapa yang menekan? Siapa yang membela? Siapa yang mengetahui.


Presiden Harus Adil.

Di satu sisi kita bangga dengan kemampuan diplomasi Presidedn kita. Bagaimana tidak, terkait rencana pembakaran Alquran di USA, sang Presiden langsung menelepon Presiden Obama dan juga bicara langsung dengan Sekjen PBB. Waw… tentu sang presiden kita ingin supaya msalah ini menjadi isu Global.

Lalu bagaimana dengan penganiayaan yang sadis dan tak henti-hentinya terjadi di negeri ini, atau bahkan baru saja terjadi di depan mata Presiden kita? Bagaimana dengan ratusan mayat orang Kristen dan Pendeta yang telah meregang sepanjang sejarah bangsa ini, hanya untuk melakukan tugas mulia mereka? Apa yang sudah dilakukan oleh presiden kita yang ganteng ini?

Mestinya sang Preside harus adil!! Dan Masyarakat Indonesia pun harus adil!!

Baca Juga

17 komentar:

  1. Mungkin, dengan kata damai, kita bisa hidup dalam keragaman agama.

    Ya, semoga.

    BalasHapus
  2. Mungkin, dengan kata damai, kita bisa hidup dalam keragaman agama.

    Ya, semoga.

    BalasHapus
  3. trima kasih kerna tinggalkan komen diblog saya,saya sudah follow blog kamu....semoga hubungan malaysia indonesia baik2 sja ok....

    BalasHapus
  4. Azhar.. apakah WN Malaysia? Iya doa dan harapan kita supaya ke dua negara hidup rukun berdampingan dan saling menghormati...

    BalasHapus
  5. Makanya FKUB ( forum kerukunan umat beragama ) yg sudah ada ditiap kabupaten harusnya bisa menjadi jembatan utk kedamaian antar umat ini.. amin..

    BalasHapus
  6. Ya..Yang salah bukan agama atau Al-Kitabnya,,
    Justru orangnya yang gak beres...
    bukankah semua agama mengajarkan hal yang baik ?

    BalasHapus
  7. Saung Web..., intinya adalah pembiaran..FKUB itu tidak ada kekuatannya... Percayalah..

    BalasHapus
  8. Vulkanis: Saya tidak tahu apakah semua agama mengajarkan kebaikan... Mungkin kebaikan kepada se agama, kepada agaman lain,saya ga tau apakah semua agama mengajarkan kasih..

    BalasHapus
  9. Saya turut mencekam dan berduka dengan peristiwa tersebut. Semoga ini tidak terulang lagi di masa mendatang, dan kita bisa hidup saling berdampingan dengan damai.

    BalasHapus
  10. Dengan kesadaran dari dalam diri kita masing2, walaupun beragam agama dan kebudayaan pasti bisa menciptakan lingkungan hidup yang tenteram dan damai.
    semoga kita bisa saling menghargai antar umat beragama..

    BalasHapus
  11. kemarin saya lihat di tipi,kabar tentang orang muslim dan nonmuslim saling berbagi di hari lebaran.mereka hidup rukun berdampingan...
    seandainya semua mau seperti itu,seandainya semua mau damai denga hati :D

    BalasHapus
  12. keadilan sosial bagi seluruh rakyat

    BalasHapus
  13. Fiko... trims dah turut merasakan duka ini

    BalasHapus
  14. Dwi.. mari kita mulai dari diri kita masing2...

    BalasHapus
  15. Jangkrik... seandainya begitu.. kita akan rukun dan damai

    BalasHapus
  16. Goyang: menyambung.., adil seadil2nya bukan......

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)