Hari itu saya putuskan untuk keliling Perumnas Simalingkar yang lumayan luas itu. Dengar2, yang satu ini adalah Perumnas paling diminari di antara puluhan sesamanya di daerah Medan. Tiap lorong dihubujngkan oleh jalan kecil nan mulus yang membuat kita bias menjelajahi tiap sudut perumnas tanpa hars bolak-balik ke jalan besar.
Adalah mencari rumah/tempat kost yang menjadi goal saya kala itu. Setengah haria an berjalan kaki menyusuri sudut demi sudut,lumrahlah rasa capek dan lapar memaksa keringat unjuk gigi membasahai sekujur tubuh. Tapi tempat kost belum kunjung dapat juga. Ah ..
sapala naung niluluan…lanjut terus…..
Menjelang sore, saya tiba di lokasi Jalan Nyiur di Proyek lama. Saya melihat sebuah rumah yang kala iu tergantung sebuah gulungan bunga natal, karena kal itu masih tahun baru, barangkali pemilik rumah masih diliputi oleh euphoria Natal dan Tahun baru.
Ternyata pemilik rumah adalah keluarga jemaat GPI Coklat yang tidak saya kenal karena selama ini mereka memutuskan tidak beribadah karena alas an tertentu.
Pendek cerita, saya diterima dan disodorkan sebuah kamar kecil yang hanya berukuran 3x2 meter, berisikan sebuah meja, satu kursi dan sebuah lemari juga kecil dan tempat tidur sangat sederhana.
Kecil, sempit, but I Love it. Hari tu juga saya putuskan tinggal dirumah tersebut. Kejadian itu pada tahun 2005 dan sampai sekarang saya masih dan akan tetap sama kamar kecil ku yang antic ini. Sejak itu pula ruan rumahka bermarga sinaga beristeri boru sitepu itu kembali aktif beribadah di GPI Simalingkar Coklat..
God Bless
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)