Yakobus 4:7
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Pemirsa..., dalam dua kali terakhir saya berkhotbah rasanya kurang greget, kurang nendang dan kurang berkuasa. Saya bisa merasakannya. Dan saya sebetulnya tuhu mengapa. Karena selain saya sedang memiliki beban persoalan, hubungan pribadi saya dengan Tuhan juga
sedang tidak on fire baik kualitas doa dalam saat teduh, pembacaan Firman Tuhan dan ada tindakan dan sikap yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Hal ini membuat gairah pelayanan saya menurun. Pikiran ingin membawa hidup bangkit tetapi roh tidak marsigorgor. Kenapa bisa? Karena dalam kelemahan yang saya sedang alami, Iblis langsung menyerang dan berusaha melemahkan saya atas sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Itulah yang disebut Intimidasi. Intimidasi itu artinya gertakan, serangan atatu gangguan, dalam hal ini datang dari Iblis. Inilah pekerjaan iblis setiap hari di dalam hidup kita yaitu mengintimidasi anak-anak Tuhan. Iblis sesering mungkin mengintimidasi pikiran kita dan hati kita. Pernahkah Bapak/Ibu dan Rekan Muda merasa tidak layak melayani Tuhan oleh karena telah melakukan sesuatu dosa? Dan lalu memilih menolak untuk ambil bagian dalam pelayanan meski sudah ditunjuk oleh pimpinan? Bahkan terus menerus kita merasa tidak layak? Kalau pernah itulah yang disebut sedang diintimidasi oleh iblis. Dia berusaha mendakwa di dalam pikiran kita bahwa kita tidak layak, kita ini pendosa, sok suci, munafik dan lain-lain.
Tetapi kita harus tahu rahasia ini: Dalam keadaan tidak (sedang) berdosa pun, siapakah yang layak memasuki hadirat Tuhan yang maha suci? Tidak seorangpun. Tetapi kasih dan anugerah Allah telah membuat kita layak melayani-Nya di altar-Nya yang kudus. Bila kita tidak memahami ini, maka kita akan dengan mudah diintimasi oleh iblis. Kita akan merasa terus menerus tidak pantas, tidak layak, pendosa dan akhirnya meninggalkan pelayanan. Padahal semua orang tahu, bahwa tindakan meninggalkan pelayanan karena merasa sebagai orang berdosa adalah jembatan menuju keterpurukan kualitas kerohanian.
Bagaimana supaya kita tidak tenggelam dalam Intimidasi Iblis?
1. Pertama, jika kita tatuh ke dalam pencobaan atau kedalam perbuatan dosa, SEGERALAH meminta ampun dengan SIUNGGUH-SUNGGUH kepada Tuhan. Supaya pengampunanNya membersihkan diri kita dari dosa yang baru saja mengotori jiwa kita. Siapa yang diampuni-Nya telah merdeka dari dosa.
2. Sadarilah bahwa kita bukan pribadi yang sempurna. Bila kita merasa sempurna, sedangkan faktanya tidak maka akan menimbulkan kekecewaan dalam diri kita. Ini adalah celah yang mulus bagi iblis untuk mengintimidasi. Iblis akan berbisik ke kelinga hati kita dan berkata: Ahhh sok suci kamu, kamu itu tidak layak. Sudahlah ndak usah melayani, masa orang berdosa melayani Tuhan yang maha suci?
3. Mintalah terus menerus pertolongan Tuhan dan lawanlah Iblis. Saat kita mendekat kepada
Tuhan, iblis akan lari terbirit-birit. Bukan hanya itiu, kita diberi Tuhan kuasa untuk mengusir setan-setan. Ini adalah janji Tuhan yang harus kita klaim. Sebab janji itu berlaku sampai kini dan sampai waktu yang akan datang.
Jadi, merasa diri tidak sempurna dan tidak pantas dihadapan Tuhan sah-sah saja, tetapi jangan sampai diintimidasi oleh iblis dan lalu kita terus menerus merasa tidak layak dihadapan Tuhan dan lalu meninggalkan pelayanan yang akhirnya menuju keterpurukan kerohanian.
Tuhan Memberkati, Haleluya...
Tuhan Memberkati, Haleluya...