Arirang Versi Batak
Arirang………. Kata ini otomatis menghantarkan ingatan saya untuk sejenak kembali pada pengalaman hidup masa lalu. Yaitu ketika masih di sekolahan. Karena arirang bukanlah sebuah nama yang hanya sekedar saya kenal, tetapi arirang bahkan menjadi jembatan bagiku untuk lolos dari ujian waktu dan keadaan untuk menggapai banyak hal kala itu, utamanya ujian keuangan. Sebab dengan arirang, biaya sekolahku sangat terbantu.
Sebelum kita berlayar jauh ke Korea Utara dan Selatan,
saya ingin jelaskan sekilas apa itu arirang versi Batak. Jika kita pernah melihat pohon aren dewasa, pastilah kita juga pernah melihat arirang. Karena arirang iu sendiri adalah buah dari pohon aren dewasa. Aren memiliki dua jenih buah yang bias saya katakana merupakan abang-adik. Karena dipastikan yang satu mendahului yang lain. Yang pertama namanya Halto (dalam bahasa batak) sedangkan satu lagi itulah yang bernama ARIRANG. Halto dipastikan duluan dan kemudian Arirang “menetas”.
Halto ini ketika masih muda biasanya dimanfaatkan menjadi bahan dasar kolang-kaling, sejenis makanan khas ramdhan. Disamping itu juga bias dimanfaatkan jadi sejenis sayuran.
Nah….. Sedangkan ARIRANG adalah sumber dari minuman khas orang batak yaitu TUAK. Kurang lebih, arirang butuh waktu sekitar enam bulan sejak lahirnya, baru bias diproduksi untuk menghasilkan tuak. Tentu saja bukan fisik arirang ini yang dioleh menjadi tuak. Melainkan ketika arirang sudah menebar aroma khasnya dan ditandai dengan kerumunan lebah disekelilingnya, itu pertanda arirang sudah bias dipotong meninggalkan batangnya. Nah… Dari batang inilah tetesan demi tetesan jernih ditampung di dalam ember. Inilah yang dinamakan tuak. Biasanya menghasilkan 10-20 liter per hari.
Saya sendiri adalah seorang tukang tuak, jika tak berlebihan disebut ahli meramu tuak kala masih sekolah. Tentu saja hasil penjualan tuak ini lumayan membantu biaya sekolah.
Arirang Versi Korea
Sebenarnya TIDAK ADA HUBUNGAN arirang versi Batak ini dengan versi Korea. Saya hanya ingin menjelaskan saja kepada para pembaca bagi yang belum kenal arirang ini. Yang kedua, kebetulan Arirang ini punya catatan sejarah dalam diri saya, jadi saya sangat tertarik untuk menulis ketika membaca kata ini dalam hubungannya dengan reuni kedua bangsa Korea.
Arirang adalah sebuah lagu tradisional yang selalu bersenandung di sela-sela reuni dua bangsa Korea yaitu korea utara dan korea selatan. Reuni ini dimaksudkan bagi para keluarga yang terpaksa terpisah oleh karena berpisahnya dua Negara serumpun ini akibat konflik dan perang yang berkepanjangan.
Perpisahan ini tentu saja sangat menyedihkan bagi semua keluarga. Kita bisa bayangkan bila anggota keluarga yang kita cintai tidak bisa bertemu. Apalagi kita tidak mendapat kepastian apakah mereka masih hidup atau sudah mati, sehat atau sakit dan sebagainya.
Masih ada harapan
Mungkin saja para keluarga yang memendam rasa rindu setengah mati inilah yang mendesak pemerintah kedua korea untuk memfasilitasi para keluarga untuk bisa melakukan reuni dan menumpahkan rasa rindu mereka masing-masing. Akhirnya diberikanlah wadah oleh kedua pemerintah Negara yang dikemas dalam acara reuni. Kalau tidak salah acara reuni ini diberikan pemerintah kedua Negara 5 kali dalam setahun.
Nah… pada klimaks acara reuni inilah lagu “Arirang” bersenandung yang dinyanyikan secara bersama-sama oleh keluarga yang yang sedang larut dalam kebahagiaan tiada tara.
Pesan dan inti sari dari lagu ini adalah:
1. Bahwa ketutunan mereka akan tetap saling mengenal turun temurun meski harus berpisah Negara dan identitas kewarganegaraan.
2. Bahwa dalam lagu ini juga tertuang suatu kerinduan yang sangat dalam, bahwa suatu saat kedua korea yang berseteru dan bermusuhan akan kembali bersatu dan saling memaafkan.
Mungkin saja poin dua di atas akan mustahil terwujud, namun mereka tetap berikrar bahwa dalam setiap kesempatan reuni, ARIRANG akan tetap berkumandang agung dan hebat yang dibakar oleh semangat ingin bersatu di antara mereka semua.
Arirang….. Pesan perdamaian…….. Sebuah jembatan harapan pemersatu Korea.
wow... thx infonya kawan :)
ReplyDeleteBisa melihat dua kebudayaan: batak dan korea.
Kebudayaan yang positif perlu diteruskan oleh generasi penerus :)
Hi Laston, I am going to get ready for sleep tonight, but wanted you to know that I put a Translator on my blog in the right hand corner so you can read my blog. You did it so I could read your blog and I want you to be able to read mine also. God Bless, and Good night.
ReplyDeletePJ
Arirang = Langari (di Sunda)
ReplyDeleteHalto = Caruluk (di Sunda)
Salam...
Makasih dah mampir di Sundagasik :)
ah, saya jadi ingin dengar lagunya pak. :)
ReplyDeletekorea bersatu pasti luar biasa, asal jangan diikuti Indonesia pecah belah ya Pak.
ReplyDeleteZico: ya benar.. mari
ReplyDeletePJ: Ok, i ll visit your blog directly..
ReplyDeletehave a nice sleep tonight...
Erdien: apakah nama itu adalah benda yang sama?
ReplyDeleteReborn: sayang sekali saya belum tau lagunya kawan. mari sama2 kita cari di google
ReplyDeleteMuh: semoga saja...
ReplyDeleteArirang dari Medan di ekspor ke Korea bisa ga yaa, secara Bangsa Korea mereka juga suka minuman..
ReplyDeleteselamat sore disini,
ReplyDeletejadi tahu arirang ternyata lagu tradisional yg disenandungkan disela-sela reuni dua bangsa Korea utara dan selatan.
Nura: saya pun baru tau dan tertarik buat tulisan ini
ReplyDeleteYsalma. kalau arirang mungkin tidak . Tapi kalau tuak bisa saja.
ReplyDeletepesannya mungkin adalah.. sebagai manusia, kita gag bole berenti berharap kang iia :) karena sebuah aharapan adalah sebuah nafas baru dalam hidup kita...
ReplyDeleteIndonesia juga moga selalu damai
ReplyDeletedan selalu ada alasan untuk berdamai :)
Salam sobat Laston, wah sy jadi mengerti apa itu Arirang dan Halto itu, budaya berperan di dalam tentunya
ReplyDeleteGenial.. Benar, termasuk berharap untuk transformasiIndonesia
ReplyDeletecucuharis: benar sekali kawan
ReplyDeleteHendrawan: makasih sobat..
ReplyDeletedo the best lah buat Indonesia :D
ReplyDeleteAcid: benar kawan, karena seperti namamu Acid, Indonesia sedang sakit2an....
ReplyDeleteoh aku baru tau arirang setelah baca ini hehe
ReplyDeletehmmm klo kedua korea itu bersatu mmm seperti apa ya pasti tmbh kuat
Salam sy kmbali brkunjung sobat, melihat fenomena reuni korea di atas, jdi teringat budaya kita yg mirip dengan beberpa ngara tetangga (Malaysia, Brunei, Singapura)yaitu melayu, andaikan kita bersatu dan reuni wah spertinya bgs yh :)
ReplyDeleteHendrawan: Boleh saja, tapi beda dengan ke dua korea...
ReplyDeleteCorat coret: tentunya sudah mengenal tuak bukan?
ReplyDeleteMudah-mudahan saja Korea Selatan dan Korea Utara dapat berdamai :)
ReplyDeleteKalau boleh tau, tuak itu kan minuman beralkohol yaa?
Trims udah main ke blog saya :D
OK thanks kawan...
ReplyDeleteHi friend, thanks for your visit. Wish you a happy week ahead!
ReplyDeleteTks Miss Ana Cristina
ReplyDelete