14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Pemirsa, Kalau Presiden Jokowi selama 1 periode jabatannya mengangkat jargon "Kabinet Kerja" dalam melaksanakan visi misinya. Sehingga kerap pula dia menggaungkan kalimat motivatif berupa "Kerja..Kerja..Kerja.." untuk mendorong para pejabat negara untuk bekerja cepat dalam merespon kebutuhan masyarakat.
Lalu bagaimana dengan para pekerja di ladang Tuhan. Tentu kalimat yang disampaikan Mr Presiden itu juga kerap kita dengar dalam dunia "kerja ladang Tuhan". Kami sendiri, Gen Muda GPI Pangaloan 2 tahun berturut-turut mengangkat tema Natal 2018 dan 2019 yakni: Kerja-Kerja-Kerja buat Tuhan.
Nah, untuk memperkaya pemahaman kita perihal tema ini, mari kita bedah beberapa ayat secara sistematis dari Matius 25. Dan di atas sudah saya tandai beberapa kata kunci (lihat warna biru dan merah.
Pertama, DIPERCAYAKAN (Ayat 14)
Ini berarti bahwa kita ini dengan segala potensi, kapasitas, waktu, kekuatan, bakat dan lain sebagainya merupakan sesuatau yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Itu artinya bahwa kita BUKAN milik kita sendiri. Dicipta oleh Tuhan, bekerja untuk Tuhan dan pasti PULANG kepada Tuhan.
Kedua, MENURUT KESANGGUPAN (Ayat 15)
Bahwa masing-masing kita memiliki keunikan, keahlian, bakat dan karakter tersendiri. Bahwa dari puluhan miliar manusia di bumi, baik yang ada sekarang maupun yang telah meninggal TAK SATU pun yang persis sama. Karena itu, silahkan bekerja untuk Tuhan dengan karakter dan bakatmu sendiri, dengan potensi yang sudah Tuhan karuniakan kepadamu. Sebab memang pekerjaan Tuhan pun beragam adanya, beragam kebutuhan.
Dan jangan pula memaksakan dirimu harus sama seperti orang lain, misalnya pelayan idolamu dan yang kamu kagumi apalagi sampai memaksakan diri meniru-niru gaya idolamu. Kata orang, yang suka meniru-niru adalah mo....t, hehe. Tapi meniru, boleh lho.
Ketiga, SEGERA (ayat 16)
Pemirsa, apa yang dilakukan oleh hamba yang menerima 5 dan 2 talenta itu? Yap, mereka SEGERA pergi dan menjalankan uang itu supaya menghasilkan sesuatu sesuai harapan dari tuannya. Artinya, kita jangan menunda-nunda melakukan melayani dalam pekerjaan Tuhan. Kalau ditanya kapan waktu yang tepat melayani Tuhan? Jawabannya adalah SEKARANG, dan jangan menunggu dewasa, jangan menunggu pintar, jangan menunggu tamat sekolah/kuliah dan lain sebagainya.
Justru selagi waktu masih ada, selagi kita punya kekuatan dan potensi, lakukanlah pelayanan mulai dari SEKARANG.
Keempat, MENYEMBUNYIKAN (Ayat 18)
Beda dengan yang menerima 1 talenta. Sudah talentanya hanya satu, disembunyikan pula. Ini orang yang malas, tetapi pintar dan suka cari-cari alasan. Hamba yang seperti ini disebut JAHAT sekaligus MALAS. Orang seperti ini mustahil berhasil dalam hidupnya, baik dalam karirnya apalagi dalam pelayanannya.
Jadi jangan sungkan-sungkan, jangan malu-malu, jangan lihat orang, tetapi lihat Tuhan yang mengharapkan kita jadi manusia BERGUNA diciptakannya. Masa sih kita mau jadi manusia tidak berguna? Ditambah lagi dalam penghakiman terakhir, sudah pasti masuk jalan menuju kematian kekal.
Kelima, LAMA (Ayat 19)
Pemirsa, salah satu alasan orang-orang masa ini tidak bergairah melayani pekerjaan Tuhan adalah karena salah paham. Dia berkata, dari dulu sudah dikatakan Tuhan akan segera datang, tetapi sampai sekarang tak datang-datang. Jadi seolah-olah para pengkhotbah selama ini berbohong.
Padahal dalam Alkitab disebut, bahwa tidak seorang pun yang tahu persis kapan kedatangan Tuhan. Sehingga seharusnya tidak boleh itu jadi alasalan.
Lagi pula kalau mau jujur, jika Tuhan datang saat ini, memang dia sudah siap? Sudah kuduskah dirinya sehingga siap menanti kedatangan Tuhan saat ini? Orang seperti ini sebetulnya mirip dengan yang menerima 1 talenta, yaitu mencari-cari alasan.
Padahal soal frasa "kedatangan Tuhan" bisa kita lihat dalam 2 hal. Pertama kedatangan Tuhan pada haris besar di akhir jaman mengangkat orang-orang Kudus. Kedua, kedatangan Tuhan menjemput ajal seseorang. Ini justru yang kita harusnya perlu hati-hati dan waspada. Sebab seseorang "dijemput" tidak mengenal usia, tidak kenal tempat, tidak kenal status. Bisa saja SAAT ini kita "dijemput", bisa besok dan bisa minggu depan. Yakin sudah SIAP?
Terakhir, SETIA PERKARA KECIL, DIPERCAYAKAN PERKARA BESAR (Ayat 21)
Ini pasti sudah sering kita dengar, dan mata kita sendiri telah melihat itu terjadi dan terbukti bagi banyak orang. Dan mungkin kita pun sudah merasakannya.
Bahwa semua yang kita lakukan dalam ladang pekerjaan Tuhan, tidak akan ada yang sia-sia tetapi akan dibalaskan Tuhan dengan berkat-berkat berbagai bentuk dan jenis, bisa sekarang, bisa besok, bisa tahun depan. Bisa kepada kita bisa kepada keluarga, bisa kepada keturunan bahkan kepada anak cucu kita. Kuncinya adalah berlaku BAIK dan SETIA.
Demikian saya bagikan permisa, Tuhan memberkati.
Haleluya
#AG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)