Samosir mulai sering dilanda banjir dan longsor, mari waspada

Bupati Samosir meninjau Banjir di Sibonor Op Ratus

Dalam satu bulan terakhir, Samosir ramai dengan kejadian bencana alam seperti tanah dan jalan longsor, banjir bandang, termasuk jembatan longsor. Penyebabnya diduga kuat disebabkan curah hujan yang sangat tinggi dan intens turun di wilayah Samosir sejak awal tahun 2018. Kejadian ini hampir terjadi di seluruh Kabupaten Samosir.

Bagi saya pribadi, hal ini cukup mengejutkan. Sebab sedari dulu curah hujan yang tinggi biasa terjadi tetapi tidak menyebabkan longsor dan bencana secara masif. Karena itu, selain karena tingginya curah

Jembatan roboh di Desa Sipinggan-Lumban Siantar

hujan dan intens, mungkin juga disebabkan kondisi Pulau Samosir yang mulai kekurangan pohon (penghisap/penyimpan air) dan kondisi kebersihan yang mulai menurun. Sebab peningkatan aktivitas masyarakat dan pertambahan penduduk tentu otomatis menambah sampah di lingkungan pemukiman penduduk.

Beberapa informasi banjir dan longsor yang saya dapat antara lain (sekali lagi ini masih yang saya dapat infonya):

Banjir Bandang di Desa Sibonor Ompuratus Kecamatan Nainggolan yang terjadi pada tanggal 21 Februari 2018.

Selain itu juga terdapat jalan longsor di desa lain di Kecamatan Nainggolan seperti Desa Pananggangan dan Janji Marapot.

Longsor di Sitinjak-Onanrunggu

Selanjutnya jematan penghubung Desa Sippinggan dan Sipingan Lumban Siantar juga di Kecamatan Nainggolan.

Sebelumnya juga terjadi tanah longsor dan banjir di Desa Sitinjak Kecamatan Onanrunggu yang terjadi sekitar satu minggu yang lalu.

Longsor nyaris meratakan gedung SD di Bondol

Terbaru, banjir dan longsor cukup parah terjadi di Desa Bonan Dolok Kecamatan Sianjur Mulamula yang menimpa jalan, merobohkan jembatan dan nyaris meratakan gedung SD yang ada di lokasi longsor.

Untuk itu mari kita waspada. Selain berdoa kepada Tuhan meminta perlindungan, mari kita aktif menanam pohon khususnya pohon keras dan berupaya menjaga kebersihan lingkungan.

HORAS....

Baca Juga