Kesal, emosi dan ekspresi kemarahan lainnya tentu menjadi sikap awal dari hampir semua kita ketika mendengar Harga Diri bangsa sendiri di obok-obok oleh Negara tetangga yang serumpun dengan kita Malaysia.
Di lapangan, berbagai bentuk dari pelampiasan amarah dilakukan oleh berbagai elemen dan komunitas masyarakat untuk menunjukkan Nasionalismenya terhadap bangsa yang besar ini. Ditambah lagi siaran televise lewat wawancara dan liputan berita yang turut membantu mengekspos kondisi panan ini ke mata masyarakat luas. Itu adalah wajar dan sah-sah saja.
Dalam bentuk yang lebih soft,
pemerintah juga sebenarnya turut pusing melihat keadaan ini. Di satu sisi naluri kebangsaan mereka juga tak lebih rendah dari kita, bahwa mereka juga turut kesal dengan sikap arogansi Malaysia kepada bangsa dan negeranya.
Jadi saya melihat ada dua type yang terjadi di Indonesia kita dalam menyikapi kondisi yang sedang terjadi ini. Elemen dan komunitas masyarakat di lapangan melakukan hard diplomacy atau cara-cara keras untuk menantang dan mengancam Malaysia. Sedangkan pemerintah memilih cara-cara halus atau soft diplomacy.
Diplomasi mana yang lebih tepat?
Manurut saya dua-duanya perlu. Dengan catatan tidak terlalu anarkis. Sebatas demonstrasi dan pernyataan sikap adalah wajar. Hanya saja kita lihatlah, Menlu Malaysia malah balik ancam kepada RI atas sikap anarkis yang kita tunjukkan. Dan disamping itu pemerintah bekerja dengan cara-cara yang lebih elegan untuk berunding dengan Malaysia.
Karena kalauj kita mau jujur sebenarnya bahwa penyebab seringnya timbul msalah kedua Negara adalah karena PERBATASAN WILAYAH YANG BELUM JELAS. Masing-masing Negara mengklain wilayah negaranya. Dan msalah ini akan terus berlanjut bila batas Negara ini tidak diselesaikan di atas meja dan bahkan ke PBB.
Kalau batas Negara sudah jelas, maka dipastikan sikap saling klaim tidak akan muncul lagi yang juga akan meredam atau meminimalisir perselisihan di antara dua Negara yang serumpun dan sama-sama bekas jajahan eropa.
Kita tunggu saja..
Wah..kalo diganggu sudah saja ajak perang...
BalasHapusUnang Mardame..
Olo Lae...
hahaha.. Lae Vulkanis,masalahnya akar masalah adalah batas negara. Dan keduanya saling klaim. jadi solusi awal adalah penetapan batas negara. ini dulu yang perlu jelas. Dan kalau nanti sudah jelas batas negara, jikamasih ada ulah nantinya barulah kita babat. hehehe
BalasHapushmmmmm kenapa ngga berdamai aja, bukannya perdamaianan lebih indah dari perang [katanya mau peranggggg haha]
BalasHapusOm, soal SMP, blogger buat acara SEO positif, karena saat kita mengetik keyword SMP yang muncul adalah situs porno, makanya blogger mau menyingkirkan situs itu, masak SMP pendidikan yang muncul situs Porno hehe, udah itu aja trimakasih kunjungannya Om, slam kenal ya :)
Kyanya memang kita semua di bikin Geram sama negara Malaysia ini...hMMMMMmmmm
BalasHapusSemangaaat Indonesiakuuu... Saya bangga jadi bagian dari negara elok ini!!
BalasHapus:D
Selamat malam Laston, memang kalau melihat masalahnya yang selalu menginjak-injak Tanah Air Indonesia pastilah kesal, tapi kita perlu instropeksi diri juga mengapa terjadi demikian ? akan lebih baik jika kita segera mengambil sikap, untu menentukan hubungan selanjutnya, trims ya ?
BalasHapuswah cari pihak ketiga buat menengahi aja,, indo bawa bukti otentik batas negara sebenarnya, biar tetangga bungkem.. ^^
BalasHapusOh gtu nyun nyun.. wah saya ga tau sebelumnya kawan
BalasHapusSetuju sama Agus sekar dan kebookyut... Yang utama jelas dulu batas negara, dan pelrlu memang pihak ketiga, apakah ASEAN atau PBB.
BalasHapusTrims semua..
lalu kalau harus perang, bagaimana nasib 2 juta TKI di M'sia?
BalasHapusSedapat mungkin jangan peranglah. Kalau sudah jelas batas wilayah, Malaysiapun tidak akan macam2 lagi.
BalasHapusya emank pemerintah kita yg kurang tegas Sob... cuma soft diplomasi doank ngomongnya.........lama2 bukan disangka ramah disangka bodoh bangsa kita ....
BalasHapusbtw, boleh diikutkan ke demoku besok gak postingan ini Sob.. klo boleh tolong konfirm dikotak komentarku hhe....
Semangat n Sukses slalu!!!
Nice Artikel, inspiring in my angle.
BalasHapusHave a nice day :)
Dinand, demon? kira2 gimana konsep demonya?
BalasHapusYohan: thanks
hari ini perundingan RI -Mal di kinibalu, semoga membuahkan hasil
BalasHapusUpin-ipin lawan Unyil...Kita tunggu
BalasHapus