Sebelumnya saya minta maaf kepada Bapak/Ibu/sdra/i yang berasal dari Simalungun ataupun bermarga Simalungun. Karena tulisan saya saat ini menyangkut suatu komunitas aneh dari daerah Simalungun...Saya memang suka mengembangkan kalimat-kalimat ataupun statemen dari manapun berasal yang saya pikir unik dan menarik untuk disimak dan dianalisa lebih dalam.
Ragam Informasi, Lagu Rohani, Renungan, Informasi Pelayanan, Opini dan berbagai informasinya lainnya.
Sabtu, Maret 21, 2009
Senin, Maret 16, 2009
Oh Lappet..! Nasibmu kini!!
Lappet..(Lepat).. Masihkah bertahan sebagai "trade mark"nya orang Batak???
Di masa SMP dulu, ada gru bahsa Inggeris kami bermarga Sijabat yang selalu mengejek muridnya dengan sebutan "..Lappet..". Sikit2 klo seorang siswa ga bisa jawab pertanyaan selalu bilang,, Oh,... Lappet. Termasuk saya sendiri, pernah juga kena batunya jadi si lappet..ha..ha..
Akan tetapi "Lappet"
--> -->Di masa SMP dulu, ada gru bahsa Inggeris kami bermarga Sijabat yang selalu mengejek muridnya dengan sebutan "..Lappet..". Sikit2 klo seorang siswa ga bisa jawab pertanyaan selalu bilang,, Oh,... Lappet. Termasuk saya sendiri, pernah juga kena batunya jadi si lappet..ha..ha..
Akan tetapi "Lappet"
Lappet ini beraneka ragam jenisnya. Ada 'ombus-ombus", ada lappet Hasang, ada pula lappet Pulut dan macam2 lah. Bagi saya sendiri, "Ombus-ombus" selalu jadi pilahan pertama di antara jenis lappet lainnya.
Namun seiring dengan perubahan masa, tradisi dan budaya, nampaknya Lappet pun mulai ditinggalkan secara pelan-pelan oleh orang Batak. Baik tradisi menyajikan, maupun sudah sangat jarangnya ditemukan ibu-ibu orang batak yang mahir meracik si Lappet.
Jujur, saya membuat tulisan ini karena terinspirasioleh ksedihan saya melihat fenomena ini. Ketika itu sehabis ibadah malam di rumah ibu boru Napitupulu bersuamikan marga Pasaribu dihidangkan Lappet. Persisinya ombus-ombus.. Sangat enak, manis dan menggoda lidah untuk tak berhenti melahapnya.
Lalu si Ibu saya tanya: '...Ibu sendiri yang buat..'?
Oh..bukan adekku!!! Itu tadikami pesan jauh2 dari (entah darimana saya lupa). Hari gene,,mana ada lagi ibu2 batak yang pintar meracik lappet, baik di kampung apalagi di Kota medan...!
Oh ..Lappet...nasibmu kini!!!
-->
Senin, Maret 09, 2009
Sang Wonderwomen Pertama (Kulihat) di Medan
"...Dari simpang 4 (empat) amplas, terus naik angkot rajawali, turun di gang Indah. Jaraknya kira2 4-5 km...", demikian isi short message service (sms) dari rekan sepelayanan, Sekum Biro Pemuda Medan...ketika saya tanya dimana alamat lengkap GPI sidang Amplas (Gereja yang dirancang berbintang 5 di masa depan, sesuai kesaksian Bpk Pdt A Simanjuntak BA, selaku Gembala sidang setempat), tempatnya ibadah bulanan Biro Pemuda Medan pada tanggal 8 Maret 2009.
Tidak perlu menunggu lama,
si Rajawali sudah melirik saya dan berharap saya menjadi "sewa"nya.. maklum perutnya masih kosong dan tampak kelaparan karena dari tadi baru 4 orang peminatnya yang akan merogoh gocek 2 500 per orangnya..bila nanti sudah sampai ditujuan masing-masing.
Si supir..segera saja mengeluarkan jurusnya,,membujuk para penunggu angkot...dan membuat saya terkejut karena terdengar suara mirip ibu2...Ayo...ayo..ito!!! Ha???? ga salah dengar aku??? Ko manggil ito....Oups...ternyata supirnya seorang ibu orang batak berjilbab..
Jujur ini pertama kali saya melihat seorang ibu menjadi supir angkot di Medan...
Pinggir bang..eh..eh bu...saya bilang ketika gang indah sudah menunjukan batang hidungnya pertanda saya akan segera sampai di GPI sid Amplas yang dituju. Santabi da ito,,,,demikian kalimat sang wonderwomen sambil mengembalikan kebalian ongkos saya dengan tangan kirinya...
Langganan:
Postingan (Atom)