vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Senin, Agustus 26, 2013

Selamat Melayani "tubuh Kristus"....

I Korintus 6:19

Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

Jumat, Agustus 23, 2013

MEMANG, Tuhan sering nge-Test kita,,,

Keluaran 13:17,21

17. Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: "Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir
21. TUHAN berjalan di depan i  mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.

Kamis, Agustus 22, 2013

Sya "No" to Plagiat

Kolose 2:3
sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan

Pemirsa....

Satu harian kemarin saya sangat sibuk, bila tak hiperbolis saya katakan super sibuk. Sehingga serasa tak punya waktu untuk merenung sejenak guna dapat inspirasi dari hembusan angin sepoi, hehe.  Maksud saya dari Roh Kudus.  Sementara sudah komitmen minggu lalu bahwa "rumah mungil" ini akan saya isi setiap hari satu tulisan.  Jujur saja saya sempat berpikir untuk mencontek salah satu renungan harian dari "rumah" lain. Syukur niat itu urung dilakukan, sebab itu namanya plagiat.  Dan saya adalah anti plagiat alias mencontek karya orang lain.

Rekan-rekans, Kali ini kita ke menu "belajar berkhotbah".  Suatu waktu saya mendengar seorang pengkhotbah "besar" dengan lantang berkata:  Kalau berkhotbah, Anda Jangan jadi Monyet atau Bodat. Kenapa dengan Monyet atau Bodat?  Sebab monyet atau Bodat suka meniru-niru kita persis seperti gaya dan gerakan kita.  Pernyataan beliau ini benar, karena kala masih dikampung dan sering melihat monyet, memang jenis yang satu ini suka meniru gerakan-gerakan kita.  Bodat juga demikian.

Rekan-rekans, saya tertarik sekali dengan topik peniru-niru ini dalam hal berkhotbah. Faktanya memang sadar atau tidak sadar beberapa pengkhotbah telah menjadi tukang plagiat atau tukang niru-niru gaya dan materi khotbah orang lain.  Saya sudah mendengar itu, mulai dari keras lembut suara, intonasinya, bumbu-bumbunya dan yang paling menyedihkan hehe materinya pun sama persis.  Kata pengkhotbah di atas, mereka ini adalah "monyet" dalam hal berkhotbah.

Meniru-niru orang lain berbeda dengan belajar dari orang lain.  Tidak ada yang salah bila kita belajar dari khotbah orang lain.  Tetapi semestinyalah kita bijaksana untuk mengambil hal yang penting saja dari seorang pengkhotbah dan jangan bermimpi bakal sama persis seperti dia.  Barang kali seseorang itu adalah idola kita, tetapi jangan berpikir untuk
menjadi orang tersebut.  Itu tidak mungkin.  Atau sebetulnya bisa saja kita kutip sesuatu pernyataan populer dari idola kita, tetapi saat menyatakan ulang kepada jemaat, kita beritahu bahwa hal itu kita dapat dari Pdt X atau Pdt Y.

Bahaya dari plagiat ini adalah pertama, besar kemungkinan kita tidak "satu roh" dengan khotbah yang kita bawakan sebab merupakan contekan dari pengkhotbah lain.  Kedua, bahwa bisa saja contekan ini sudah pernah juga di dengar oleh jemaat dan akan ketahuan bahwa kita meniru-niru.  Yang ketiga, bisa saja pengkhotbah yang lain juga mencontek hal
yang sama dan saat ada kesempatan berkhotbah kepada jemaat dengan materi yang sama maka jemaat akan bingung.  Siapa yang mencontek siapa? hehe.

Karena itu, bagi para pengkhotbah silahkan beajar dari orang lain, tetapi jangan berlagak ingin sama seperti orang lain, sebab kita bukan "monyet" tetapi orang-orang yang cerdas, kreatif dan inovatif.

Tuhan Memberkati..

Haleluya....

Rabu, Agustus 21, 2013

Malam Pertamaku....

I Korintus 15:58

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan!  Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia

Selasa, Agustus 20, 2013

Rumus Terbaik: Harmoni

I Korintus 3:4
Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus dan yang lain berkata "Aku dari golong Apolos", bukankah itu menunjukkan bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?

Pemirsa.... Beberapa hari yang lalu ada sebuah rencana protes yang membuncah di dadaku. Protes kepada Seksi Festival HUT 70 Tahun GPI.  Dalam notasi Lagu wajib yang disajikan panitia, saya menemukan satu notasi yang menurut yang SAYA TAU tidak tepat, karena mencolok nada dan posisinya.  Esok hari di Siantar dalam Rapat Panitia sudah saya rencanakan untuk aksi protes ini.

Tetapi untung saja belum terlanjur.  Sore tadi kami kedatangan pengajar V Group yang Oke Punya. Notasi yang saya anggap salah ini saya tanya kepada beliau.  Eh ternyata justru bagus bila not itu ada.  Justru itu sebuah peluang untuk menciptakan harmoni yang menarik yang mungkin saja kontingen yang lain tidak memahaminya.  Tinggal memanajemen suara yang ada dengan baik, menciptakan keseimbangan, maka hasilnya akan memanjakan telinga.

Kawan-kawans...Kita tidak bisa menafikan bahwa di dalam organisasi selalu ditemui perbedaan, dan tak jarang perbedaan ini menjadi bibit perselisihan.  Repotnya meski dalam organisasi pelayanan pun tak jarang timbul perselisihan yang cukup tajam yang berujung pada perpisahan, lebih parah lagi bukan hanya perpisahan tetapi permusuhan panjang yang berbuah kebencian antara satu dengan yang lain.

Salah satu persoalan yang mengemuka dewasa ini di dalam pelayanan adalah adanya munculnya perbedaan kepentingan dan kebutuhan yang diakibatkan oleh perbedaan generasi.  Ada generasi tua yang cenderung stagnan, kolot dan statis.  Di satu sisi muncul generasi muda yang cenederung dinamis, menggebu-gebu dan menginginkan perubahan cepat.  Hal ini tak jarang menimbulkan persoalan yang bisa berpengaruh
negatif terhadap kemajuan pelayanan.  Dua generasi berbeda ini masing-masing punya keunggulan dan kelemahan. Kelebihan Generasi Tua adalah biasanya tidak terburu-buru, bertindak dengan pertimbangan dan perhitungan yang matang.  Generasi Muda juga punya keunggulan karena cenderung innovatif, kreatif, serta cekatan dalam bertindak.

Sebenarnya apa rumus terbaik untuk mengelola perbedaan ini dan memformasinya menjadi sebuah kekuatan?  Rumus yang terbaik adalah HARMONI.  Yaitu keseimbangan dan keselarasan potensi dan sumber daya yang ada.  Generasi Tua perlu membuka diri terhadap tuntutan generasi muda, Tetapi Generasi Muda perlu rem untuk menghormati Generasi Tua. Ingatlah ini, Generasi Tua yang membuka diri dan mengalah kepada generasi muda tidak akan mengurangi wibawa generasi tua, demikian juga sebaliknya.  Bila suatu waktu generasi muda megalah kepada generasi tua, dunia belumlah kiamat.  Perjalanan masih panjang, ruang dan waktu yang tidak sedikit masih terbuka di masa depan.

Dengan harmonilah kita bisa mempertahankan persekutuan kita.  Meletakkan perbedaan yang ada pasa tempatnya dan membentuk formasi yang kuat dari perbedaan-perbedaan menjadi kekuatan.  Yang terlalu panjang dipendekkan, yang terlalu pendek dipanjangkan. Yang pintar sabar kepada yang tidak pintar, yang tidak pintar belajar dari yang pintar. Itulah harmoni sejati.

Tuhan Memberkati.

Haleluya..