vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Kamis, September 26, 2013

Siapa bilang harus Ikut Trend??

Daniel 1:8

Daniel berketepatan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya

Itu kan tren ma, harus up date dong pak, jangan jadul dicu lhow.. Begitulah respon sebagian besar anak muda masa kini saat diberi pendapat atau nasehat oleh orang tua.
Sebetulnya adalah cerdas bila kita mampu ikuti dan hadapi perkembangan jaman yang terus bergulir tanpa batas. Namun kita harus jeli melihat bahwa perkembangan iptek (yang independet dan netral alias tidak baik dan tidak buruk) dan memahami mana yang berdampak baik untuk kita dan apa yang berdampak buruk. Terlebih yang mempengaruhi kerohanian kita.

Saya melihat, hampir di segala segmen kehidupan; Gen muda kita nyaris terbelenggu oleh tren yang tidak sehat. Dalil "harus ikut tren" menjadi alasan mereka tanpa menyadari bahwa sebetulnya telah sering kebablasan dan terjerat siasat iblis yang ingin merongrong kerohanian dan moral generasi muda lewat tren terkini. Tetapi yang paling kentara adalah dalan tiga segmen ini: Kesenangan, Makanan dan Pakaian. Dalam bahasa Inggrisnya Fun, Food anf Fashion dan saya sering menyebutnya Trio F.

Fun/Kesenangan
Rekans, lihatlah perkembangan junmlah tempat-tempat hiburan di Indonesia terutama di
kota-kota.  Yang paling kentara adalah Club Malam, Discotik dan Karaoke. Setiap malam tanpa mengenal hari, tempat-tempat hiburan semu ini kabarnya selalau penuh sesak oleh anak-anak muda yang mencari kesenangan malam setelah seharian lelah bekerja mencari duit. Tapi tanpa perlu saya detailkan, anda sudah tahu bukan apa dan ngapain orang ke diskotik dan club malam? Narkoba, Sex, Perselingkuhan disanalah surganya.

Food/Makanan
Kasihan melihat ibu-ibu masa kini.  Sudah masak yang enak dirumah, eh suami malah pilih makan di cafe-cafe mahal yang belum tentu sehat.  Anak milih makan diluar bersama teman-temannya. Jadilah masakan ibu jadi basi, hehe. Lihatlah pusat-pusat kuliner di kota-kota, setiap hari juga penuh sesak dikerumuni penikmat makanan. Sebetulnya kebiasaan makan diluar rumah telah membuat komunikasi inter keluarga menjadi tergerus. Padahal acara makan bersama dirumah adalah satu wadah yang baik untuk berkomunikasi dengan sesama anggota keluarga.

Tapi bukan hanya soal itu.  Saya teringat dengan lawakan seorang pengkhotbah beberapa waktu lalu.  Beliau bilang sekarang banyak orang meninggal bukan karena kekurangan
makan, malah sebaliknya karena kebanayakan makan, hahaha. Ya ada benarnya, kalau mata sudah ditawari pemandangan jejeran makanan empuk, lidah pun jadi bernafsu untuk melahap makanan sebanyak mungkin meski perut sudah penuh sesak. Itu sebabnya orang berduit identik dengan badan gendut, haha. Akhirnya muncullah penyakit beragam jenis dan akibat. Karena sebagian diantara kita telah dibelenggu oleh tren ini: Food

Fashion/Pakaian
Beberapa minggu lalu, saya memberi masukan kepada seorang pemudi cantik di gereja saya beribadah. Saya minta supaya rekan-rekan pemudi memakai pakaian yang sopan ke gereja, kemeja yang wajar dan rok dibawah lutut.  Besoknya dia datang beribadah minggu raya dengan kemeja lengan panjang serta rok panjang nyaris ke lantai. Cukup elok, sopan dan cantik menurut saya. Malah menurutku seksi lagi, haha.
Kontras dengan kebanyakan anak muda sekarang yang juga terbelenggu tren harus berpakaian seksi dan serba terbuka kemana-mana. Di awali kebiasaan berpakaian serba mini dirumah, lama-lama berani keluar, selanjutnya ke kampus, ke mall dan parahnya sekarang ini seperti tidak segan lagi ke gereja dengan pakaian serba mini.
Sekitar sepuluh tahun lalu, saya masih ingat jelas bagaimana model pakaian wanita kalau ke gereja. Kemeja lengan panjang dan rok panjang sampai kebawah, lima tahun berikutnya rok mulai makin pendek tapi masih dibawah lutut. Sedangkan sekarang makin pendek lagi dan sudah di atas lutut. Pertanyaan saya, lima tahun lagi bagaimana ya? Bisa-bisa tanpa rok, hahaha.

Rekans, Ayat di atas mengingatkan kita bahwa Daniel yang adalah seorang buangan, yang tentu hidup dalam tekanan penawan bisa komitmen untuk tidak "ngikut tren" alias tidak mau menajiskan dirinya kepada hal-hal yang tidak berguna.

Gen Muda... Silahkan ikut tren, tapi tren yang positif!!

Tuhan Memberkati.  Haleluya..

Rabu, September 25, 2013

Dia adalah Tuhan yang Terbukti, Teruji

Pemirsa, selamat pagi.  Selamat menyaksikan dan menerima kemurahan Tuhan, pertolongan dan karya-karya-Nya yang heran. Dia teruji dan terbukti sebagai Tuhan yang peduli, Tuhan
yang setia yang di dalam-Nya tidak ditemukan kebohongan.  Dari diri-Nya tidak ada rencana jahat dan kecelakaan.  Sebaliknya di dalam diri-Nya kita temukan kemurnian yang sejati. Lebih dari perak yang teruji dan dimurnikan dalam peleburan.

Malah, ketika kita memasuki fase kejatuhan dalam hidup, Dia tidak biarkan sampai tergletak, Dia angkat kembali, Dia topang hidup kita dengan tangan-Nya yang kuat dan berkuasa.

Malah, Daud anak kesayangan-Nya memberi kesaksian: Tidak pernah dilihatnya orang benar ditinggalkan Tuhan, atau meminta-minta roti alias melarat dalam kemiskinan.

Rekans, hari ini saya hanya mengutip beberapa ayat yang olehnya kita semakin diteguhkan, dikuatkan dan dikokohkan serta diyakinkan bahwa kita tidak salah pilih dengan Tuhan kita yaitu Yesus Kristus.  Dia adalah Tuhan yang terbukti dan teruji sebagai Tuhan dan Dia telah buktikan itu kepada ribuan, ratusan ribu, jutaan dan miliard orang di dunia ini.

Saya begitu terberkati dan terpesona dengan ayat-ayat Firman Tuhan berikut ini:

Mazmur 7:12
Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujah kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah

Mazmur 37:
23. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya
24. Apabila jatuh, tidaklah sampai tergletak, sebab Tuhan menopang tangannya
35. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat

Roma 9:6a
Akan tetapi Firman Allah tidak mungkin gagal.

Tuhan Memberkati.  Haleluya

Selasa, September 24, 2013

3 Warisan Terpenting

Amsal 13:22a

"...Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya..."

Pemirsa... Selamat jumpa kembali... Setelah kesibukan dan euforia 70 Tahun GPI berlalu, kini Sanggar Onantindang tayang kembali dengan sukacita.  Dan untuk keelokan kita, saya merasa perlu minta maaf untuk itu, hehe.

Rekans, Saya melihat setidaknya ada tiga warisan utama yang kita terima dari generasi sebelumnya dan yang akan kita wariskan kepada generasi kita selanjutnya. Beikut ketiganya, dan saya mulai dari yang penting hingga yang terpenting:

Warisan Harta:
Tidak ada yang tidak menginginkan anak atau keturuannya berbahagia dengan harta yang mencukupi bahkan melimpah.  Orang tua akan senang melihat anaknya bisa hidup dengan harta yang dimiliki dan diwariskannya.  Dan ini penting.  Itu sebabnya kita perlu untuk semaksimal mungkin mencari, bekerja dan menabung atau investasi supaya selain untuk dipergunakan semasa hidup, bila memungkinkan dapat dinikmati oleh keturunan kita di masa berikutnya. So, warisan harta itu penting adanya.

Warisan Pendidikan:
Orang Batak sangat senang bila anak-anaknya mampu mengcap pendidikan setinggi-tingginya.  Itu sebabnya ada lagu "anakkon ki do hamoraon di au".  Meski bersusah payah
dan berkeringat setiap hari, orang-orang Batak akan berusaha menyekolahkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan.  Dan memang warisan pendidikan ini sangat penting dan lebih penting dari warisan harta.  Apa gunanya punya harta tetapi bodoh dan tak berpendidikan? Kebodohan itu sendiri bisa jadi meludeskan harta kekayaan yang ada.  Jadi Pendidikan mesih lebih penting dari Harta Kekayaan.

Warisan Takut Akan Tuhan:
Inilah warisan yang terpenting dari orang tua kepada anak, dari generasi tua kepada generasi muda. Tidak ada gunanya harta melimpah dan pendidikan tinggi bila pada akhirnya
jiwa tidak diselamatkan alias tidak punya tiket masuk Sorga.  Sebab hidup di dunia hanyalah sementara dan kelak ada dua gerbang yang akan dimasuki oleh manusia yaitu gerbang kematian kekal dan kehidupan kekal. Jadi warisan yang terpenting dari semua warisan yang ada adalah Warisan Takut Akan Tuhan.

Rekans, marilah kita berusaha mewariskan takut akan Tuhan kepada orang-orang yang kita kasihi, keluarga kita, anak-anak kita.  Seorang orang tua hendaknya mewariskan takut akan Tuhan kepada anak-anaknya, dimulai dari ketika masih kecil diajak Sekolah Minggu. Bagaimana orang tua bisa mewariskan rasa Takut akan Tuhan kepada anaknya, tentu dia sendiri harus terlebih dahulu memiliki rasa takut akan Tuhan itu sendiri. Jangan seperti kisah teman, seorang bapak mengharuskan anak-anaknya pergi ke gereja sedang dia sendiri memilih ke kedai tuak, hahaha.

So, ketiga warisan di atas penting adanya, dan yang terpenting adalah warisan ketiga: Takut Akan Tuhan. Sebab warisan ketiga inilah yang membawa kepada kebahagiaan dan kehidupan kekal.

Tuhan Memberkati.

Selasa, September 10, 2013

Yang Butuh Siapa? Pengkhotbah atau Pendengar?

I Petrus 5:3

Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan  bagi kawanan domba itu.

Pemirsa, kali ini kita kembali ke menu "Belajar Berkhotbah". Sebab betapa pentingnya para pegiat khotbah memperhatikan segala sesuatunya supaya khotbah yang disampaikan menjadi berkat bagi pendengar dan bukan sebaliknya ditolak oleh karena kesalahan sipengkhotbah itu sendiri.

Sebagai penikmat khotbah dan sesekali berkhotbah saya sering gundah gulana melihat dan mendengar kebiasaan seorang pengkhotbah yang menurut saya buruk. Beliau ini sering kelihatan marah ketika khotbahnya kurang direspon hangat oleh pendengar. Sementara bila dinilai secara jujur, dinginnya respon jemaat adalah karena khotbah beliau tidak menarik, kurang berbobot dan malah kadang aneh-aneh. Bila khotbahnya kurang direspon, beliau ini sering berkata:  "Apa tidak ada lagi orang disini?", Saya sudah capek-capek mempersiapkan khotbah, ko jemaat tegar tengkuk, mengeraskan hati dan tidak menghormati Firman Tuhan?? Bukan kami yang butuh khotbah, tetapi domba-domba atau jemaatlah yang butuh khotbah. Terkutuklah yang menolak Firman Tuhan.

Rekans pengkhotbah, Janganlah melukai hati pendengar dengan meneror mereka, menyalahkan mereka, menuduh tidak menghormati Firman Tuhan.  Padahal dalam keadaan marah sebenarnya bukan Firman Tuhan lagi yang kita sampaikan, tetapi luapan emosi yang sudah tidak terkontrol. Bila jemaat sudah menggerutu di dalam hati karena khotbah yang kurang berbobot, amarah yang tak berdasar dan terkesan dipaksa oleh pengkhotbah, habislah ceritra kita, hahaha. Emang hanya lu pengkhotbah, banyak tuh pengkhotbah di luar sana. Banyak tuh disana gereja yang besar, menarik, nyaman, ada ACnya lagi, pengkhotbahnya kren, ganteng, pintar dan berkuasa.

Daripada kita mencoba meletakkan kesalahan kepada pendengar, lebih baik kita belajar koreski diri dan koreksi materi khotbah kita.  Berbobot apa tidak? Menarik apa tidak? Atau jangan-jangan khotbah kita yang tidak jelas, atau bahkan aneh-aneh. Kalau khotbah menarik, hidup, berbobot dan punya power, jemaat juga bakal mengaminkan, antusias dan merespon hangat.  Kata-kata AMIN, atau Haleluya itu bakal muncul sendiri. Tak perlu dipaksa.

Lagi pula ibarat kita sebagai seorang pedagang, bila dagangan kita tidak laku, siapa yang

kita salahkan? Pembeli??? hahaha. Pedagang dong yang salah. Mungkin ilmu dagangnya dibawah standar, atau kualitas dagangannya terlalu rendah atau jenis dagangannya tidak sesuai kebutuhan. Apa ada hak si pedagang marah-marah karena barangnya tidak dibeli orang lain.

Memotivasi jemaat supaya antusias dan membuka hati terhadap Firman Tuhan itu sah-sah saja bahkan perlu.  Tetapi memarahi jemaat karena merespon dingin khotbah adalah tidak berdasar dan tidak pada tempatnya. Tindakan pertama adalah koreksi diri kita sebagai pengkhotbah. 

Jadi kesimpulannya adalah:
Siapa yang butuh khotbah:  Ya Jemaat Dong...
Siapa yang butuh Khotbahnya di dengar:  Ya pengkhotbah dong, hehe

Tuhan Memberkati.  Haleluya

Senin, September 09, 2013

Ini Yang Terpenting di Pagi Hari..

Markus 1:35

Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Pemirsa, Menurut pakar kesehatan bahwa serapan pagi adalah sangat penting adanya bagi kesehatan tubuh kita.  Secara ringkas manfaat sarapan pagi adalah:  Memberikan energi, Menyegarkan otak, mencegah penyakit maag, dan lain sebagainya.  Selain itu juga untuk menjaga kontrol pola makan yang sehat. Sebab kita tentu mengetahui begitu banyak orang
jatuh sakit bahkan berujung kematian yang dikarenakan pola makan yang tidak sehat. Intinya bawha dengan serapan pagi, kita punya daya untuk berkarya diawal hari. Jadi boleh dikata, untuk kebutuhan fisik kita, maka yang terutama adalah serapan pagi.

Untuk urusan rohani, apakah yang terpenting di pagi hari? Persis seperti kebutuhan jasmani, yang paling dibutuhkan setiap orang untuk menjaga "kesehatan" rohaninya sepanjang hari adalah "sarapan pagi".  Motivator dan pengkhotbah hebat Indrigautama menyebutnya dengan istilah JC Coffe Shop.  Saat pagi hari mata terbuka, yang pertama dan terutama kita lakukan adalah menyapa Tuhan, mengucap syukur atas pemeliharaan dan penjagaanya sepanjang kehidupan kita dan terkhusus selama tidur semalaman. Tidur adalah kondisi dimana kita tidak bisa menjaga diri kita, tetapi Tuhan memberikan layanan keamanan gratis kepada kita sepanjang istirahat. Siapa yang tidak mensyukurinya pantas dilabeli sebutan bari yaitu si Sombong kepada Tuhan.

Setelah ucapan syukur di pagi hari, kesehatan rohani akan kita terjamin dengan makan "manna sorgawi" alias membaca Firman Tuhan.  Membaca Firman Tuhan adalah saat dimana kita yang berposisi sebagai pendengar, dan giliran Tuhan yang berbicara.  Sedangkan berdoa adalah waktu dimana Tuhan yang mendengar dan kita yang berbicara.  Hal ini perlu dijaga keseimbangannya.  Firman yang kita baca dipagi hari akan menjadi penuntun, sumber kekuatan dan pemberi solusi untuk akfitas kita seharian.

Rekans, Yesus sendiri menjadi teladan kita.  Pada ayat di atas disebutkan dengan jelas bahwa Tuhan Yesus memilih bangun dengan cepat alias pagi-pagi benar, lalu mencari tempat yang sunyi dan nyaman lalu berdoa kepada Bapa.  Istilah sekarang, hal ini disebut
Saat Teduh.  Saat sejuk, nyaman di pagi hari dan menaikkan syukur kepada Tuhan dan menumpahkan isi hati dan permohonan kepapa Tuhan.

Rekans, saya yakin kita semua bisa membuktikan khasiat sarapan pagi ini.  Baik sarapan jasmani maupun sarapan rohani.  Bila anda beraktifitas dipagi hari tanpa dibekali serapan pagi, sudah pasti hasilnya tidak maksimal. Sebab siapa yang bisa bekerja maksimal dengan perut keroncongan? Persis begitu juga bila kita beraktifitas seharian tanpa diawali doa dan Firman Tuhan.

Selamat Bangun pagi hari, Hal yang pertama dan terutama yang kita lakukan adalah Menyapa Tuhan.

Haleluya...