Matius 23:37-39
"Yerusalem, Yerusalem , engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.
Dan Aku berkata kepadamu: Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi, hingga kamu berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!
Pemirsa, beberapa hari terakhir ini saya merasa ngeri membayangkan kekacauan dunia yang terjadi terutama di negara-negara Timur Tengah dan Afrika. Tentu kita belum lupakan rentetan Arab Spring, dimana dibeberapa negara Muslim terjadi pergolakan hebat yang mengerikan seperti di Mesir, Libya dan yang masih terus-menerus menumpahkan darah adalah di negara Suriah. Nyaya serasa tak bernilai, kasih tergerus ke titik nadir, harga diri lebih rendah dari binatang.
Pada waktu yang sama, teror dari kelompok-kelompok yang mengklain dirinya "pembela allah" terus menerus mengguncang keamanan masyarakat terutama di Timur Tengah dan Afrika juga. Minggu lalu kelompok teroris menyandera, menyiksa dan membunuh orang yang tak berdosa si sebuah mall di kenya. Butuh hampir seminggu bagi pasukan pemerintah untuk melumpuhkan gerombolan teroris ini, tetapi harus dengan tumbal hampir seratus orang nyawa manusia.
Berselang beberapa hari, sekelompok teroris secara membabibuta menyerang asrama mahasiswa di Nigeria. Serangan mendadak tak berperikemanusiaan ini dalam sekejakp mata menghabisi 50 lebih nyawa mahasiswa yang tidak tahu menahu apa sebabnya.
Rekans, apa yang saya sampapikan di atas hanyalah secuil dari kengerian-kengerian yang sedang menggemparkan dunia saat ini. Yang jelas lima tahun terakhir ini kabar-kabar yang mengerikan telah menghiasi dunia jaman akhir ini. Dunia telah lenyap dengan segala keinginannya, iblis menyetir pikiran manusia untuk saling memusuhi, saling memfitnah, saling membunuh, saling mencurigai dan saling memusnahkan. Hampir tidak ada negara-negara yang akur di bumi ini, pada umumnya semua saling ancam menyerang satu sama lainnya.
Yesus tentunya menyaksikan semua kejadian yang menghiasi dunia yang fana ini. Kira-kira perasaan apa yang timbul didalam hati Tuhan Yesus melihat ulah dan perilaku manusia jaman akhir ini? Sudah pasti mengeluh dan mungkin menangis. Sama seperti ketika Dia masih di dunia ini, suatu waktu Dia memandang hamparan kota Jerusalem, kota yang dipilih-Nya menjadi pusat pemerintahan-Nya kelak. Sayang sekali kota ini tidak mengenal-Nya bahkan membunuh nabi-nabi yang di utus-Nya untuk menawarkan keselamatan kekal. Tapi Jerusalem tidak mengenal dan bahkan menolak-Nya.
Rekans, menyadari bahwa Yesus mengeluh dan bahkan "menangis" melihat dunia masa kini, mari tampil dan posisikan diri kita sebagai sosok yang bisa "menghibur" Yesus membalut keliuh dan kesah-Nya. Hal paling minimal yang bisa kita lakukan adalah menjaga diri untuk tidak turut serta kepada keinginan dunia, hidup dengan benar dan tidak turut memperkeruh keadaan dunia yang sedang kacau balau.
Setiap hari, jam, menit bahkan detik Dia melihat dan perhatikan setiap tindakan, sikap dan perilaku kita. Jangan menambah keluh kesah Yesus, berusahalah membuat-Nya tersenyum.
Tuhan Memberkati. Haleluya!