Efesus 6:10
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya
Pemirsa..., Jika suatu waktu Anda dihadang oleh sungai kecil yang agak deras, sementara anda harus menyeberang, respon apa yang anda lakukan? Melompat dan lalu menyeberang, atau menunggu sungainya mengecil dan besoknya baru menyeberang atau menghanyutkan diri kesungai?
Saat mengalami suatu masalah yang sulit pada umumnya ada dua jenis respon manusia. Pertama adalah kita menjadikan masalah tersebut sebagai batu loncatan untuk meraih sukses dan satu lagi adalah turut larut dan terpuruk dengan masalah tersebut.
Bagaimana supanya hanyut dan terpuruk bersama masalah? Mudah saja. Ratapi saja masalahnya, salahkan diri sendiri dan anggap diri anda tidak mampu sama sekali menyelesaikan masalah tersebut dan hanya menunggu waktu untuk bangkit dengan sendirinya.
Bagaimana sebuah masalah bisa menjadi batu loncatan untuk kebaikan dan kemajuan adalah pertama dengan menyadari bahwa hidup dengan masalah itu tidak enak. Dengan demikian kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir peluang terjadinya masalah. Apalagi masalah yang berasal atau ditimbulkan oleh kesalahan sendiri. Yang kedua adalah menjadikan masalah sebagai moment mengevaluasi diri dan menjadikannya sebagai titik balik untuk bangkit dan maju di waktu berikutnya.
Yang ketiga adalah mengambil hikmah dari sebuah masalah. Orang pintar berkata dalam masa tersulit sekalipun, selalu ada peluang untuk menjadikannya sebagai alasan untuk bangkit. Pada prinsipnya setiap kejadian atau masalah selalu didapati minimal satu hikmah yang bisa di ambil.
Yang ke empat dan yang terpenting adalah meminta bantuan dari Juru Tolong yaitu Tuhan. Pertolongan Tuhan selalu terbukti dan teruji di segala keadaan, situasi, segala tempat dan segala jaman. Dia adalah Juru Tolong kita yang sudah membuktikan pertolongannya kepada ribuan, jutaan dan ratusan juta orang di bumi ini. Orang beriman selalau berkata, Tidak ada masalah yang tidak selesai bersama Tuhan dan solusi terbaik selalu datang dari Dia.
Terpujilah dia selama-lamanya. Haleluya.
Siapa yang Butuh? Pengkhotbah atau pendengar?
BalasHapusIt's very simple Guys..
No Vision, No Life