Mazmur 66:10
Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.
Pemirsa.. Masihkah kita ingat semasa TK, Sekolah Dasar, SMU bahkan sampai kuliah saat-saat kita menghadapi ujian pelajaran? Ya, bila mau jujur ujian sekolah adalah sesuatu yang tidak terlalu kita inginkan, karena kemungkinan takut tidak mampu menjawap soal-soal atau
pertanyaan dan malu kepada guru dan teman. Lepas dari itu, sebenarnya apa maksud dan tujuan suatu ujian pelajaran dilakukan? Pertama adalah untuk mengtahui apakah pelajaran yang telah kita terima selama waktu tertentu telah kita mengerti dan pahami? Kedua dan yang terpenting adalah supaya kita lulus dan masuk ke kelas yang lebih tinggi dan baru alias naik kelas.
"....Tak ubahnya dengan pelajaran, bahwa ujian yang diijinkan atau dirancang Tuhan untuk kita adalah bertujuan untuk memurnikan kita dan cara Allah mempersiapkan kita memasuki suatu level rohani yang lebih kuat, lebih kokoh, tahan banting dan yang tak kalah penting untuk pantas menerima penggenapan berkat Tuhan yang lebih besar di waktu berikutnya. So, ujian itu adalah kesempatan kita untuk MOVING TO THE NEXT LEVEL..."
Akan adakah yang tidak lulus uji/tahan uji dalam iman? Sudah barang tentu. Sebagaimana orang yang tidak lulus ujian di sekolah maka kemungkina pertama adalah bahwa dia tidak naik kelas, kemungkinan kedua dia harus ujian ulang. Begitu juga dengan ujian rohani yang datangnya dari Tuhan. Orang-orang yang tidak peka akan maksud Tuhan yang menginjinkan
ujian, akan melihat ujian itu sendiri dari sudut pandang yang lain. Beberapa orang akan marah dan protes kepada Tuhan. Biasanya orang yang begini menuduh Tuhan tidak adil. Karena mereka memandang ujian (yang identik dengan penderitaan) dari sudut pandang manusia, bukan dari sudut pandang Tuhan.
Rekans, bila suatu waktu kita merasakan suatu persoalan dan penderitaan sementara kita setia dan taat kepada Tuhan, mari kita melihat dari sudut pandang Tuhan dan serta merta meuduh Tuhan tidak adil. Tetapi sebaliknya mari kita tetap tekun sebab ketekunan itu sendiri akan membuat kita tahan uji, dan tahan uji akan membuat kita menjadi orang-orang yang berpengharapan (Roma 5:4). Ingatlah ini: UJIAN HIDUP yang identik dengan penderitaan akan selalu berakhir dengan kebahagiaan
Tuhan Memberkati.. Haleluya...