Matius 5:14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Pemirsa.....hehe. Saya teringat pengalaman kecil beberapa tahun lalu. Suatu waktu saya antri panjang di Bank Mandiri Cabang USU-Medan. Seperti biasa bila antri tentu para nasabah berbaris berdiri secara teratur. Tiba-tiba ada seseorang dari belakang mendekat saya dan berkata agak pelan. Bang...Abang anak GPI ya? (Lha ko masih nanya, bukankah gua terkenal di GPI ini, kwkwkw).
Sory pemirsa, kita lanjut.. Tentu dengan sedikit kaget saya jawab: Ya saya Anak GPI, beribadah di Simalingkar. Saya tanya, darimana abang tahu? Dia Jawab: Itu tuh kaos abang di belakang ada tulisan GPI. Saya baru sadar, waktu saya memakai kaos yang punggungnya bertuliskan Workshop Nasional Pemuda GPI Tahun 2009. Ternyata dia juga adalah anak GPI dan pertemuan itu menghantar kami pada ruang percakapan dan diskusi tentang GPI masa kini.
Rekan-rekans, Jika saya tidak menunjukkan identitas sgereja aya waktu itu (yaitu tulisan di Punggung baju), hampir pasti kami tidak akan saling bahwa kami sesama umat GPI, dan hampir pasti pula tidak akan terjadi diskusi dan sharing-sharing berbau rohani. Ternyata dengan "identitas" yang melekat pada kita, akan memberitahu orang lain siapa kita.
Rekans, Ayat di atas mengingatkan kita bahwa kita adalah terang dunia, dan pada prinsipnya tidak pernah lepas dari pendangan, perhatian dan pengamatan orang lain di sekitar kita. Dan penampilan kita saat dilihat dan diamati orang lain, akan menunjukkan
identitas kita kepada mereka. Bila yang baik yang kita tampilkan di depan mata orang lain maka mereka akan berguman: Oh ini anak Tuhan. Sebaliknya bila hal buruk yang kita tampilkan di depan orang lain, mereka akan berguman: Oh yang ini bukan anak Tuhan.
Selanjutnya bila kita bicara penjangkauan jiwa-jiwa baru untuk Kritus, maka identitas Kekristenan kita haruslah jelas. Jelas dalam arti perilaku, sifat, sikap, perkataan dan karakter kita harus memberitahu dunia bahwa kita adalah anak Tuhan. Degan begitulah maka Penjangkaun Jiwa baru akan berhasil.
Tuhan Memberkati
Haleluya...
identitas kita kepada mereka. Bila yang baik yang kita tampilkan di depan mata orang lain maka mereka akan berguman: Oh ini anak Tuhan. Sebaliknya bila hal buruk yang kita tampilkan di depan orang lain, mereka akan berguman: Oh yang ini bukan anak Tuhan.
Selanjutnya bila kita bicara penjangkauan jiwa-jiwa baru untuk Kritus, maka identitas Kekristenan kita haruslah jelas. Jelas dalam arti perilaku, sifat, sikap, perkataan dan karakter kita harus memberitahu dunia bahwa kita adalah anak Tuhan. Degan begitulah maka Penjangkaun Jiwa baru akan berhasil.
Tuhan Memberkati
Haleluya...