Kim Jong Il, seorang pemimpin diktator yang mengisolasi negaranya dari dunia luar, tercatat sebagai pemimpin yang menindas rakyatnya sendiri.
Untuk menghindari penganiayaan, orang Kristen di negara ini berkumpul dalam komunitas-komunitas yang sangat kecil. Todd Nettleton dari The Voice of Martyrs mengatakan orang Kristen di negara ini ‘hampir tak terdeteksi' keberadaannya.
"Hal yang paling berbahaya
--> -->
di sini adalah ketika pemerintah mengetahui keberadaan orang Kristen, maka dalam waktu singkat mereka akan dilenyapkan, dibunuh atau bahkan dimasukkan ke dalam penjara tahanan politik," Todd menjelaskan.
Negara nomor dua yang masuk ke dalam daftar adalah Arab Saudi - sebuah kerajaan di bawah hukum Syariat dan Wahabi Islam. Di sana, orang Kristen dimasukkan ke dalam penjara dan hanya sedikit informasi yang dapat masuk maupun keluar dari negara ini. Namun demikian, Todd mengatakan bahwa internet telah mulai mengubah hal itu saat ini.
Todd mengatakan, "Kami mendapatkan informasi yang lebih baik melalui internet. Orang Kristen menggunakan internet untuk menyampaikan Injil ke Arab Saudi dengan cara yang tak pernah dilakukan orang sebelumnya."
Salah satu orang percaya, yang identitasnya disembunyikan, mengakui bahwa ia menyerahkan hidupnya kepada Kristus setelah mengunjungi forum diskusi Kristen melalui internet.
Dia berkata, "Saya hanya ingin tahu mengenai Injil. Saya hanya ingin melihat apakah yang selama ini mereka katakan itu memang benar. Karena yang saya inginkan hanyalah kebenaran."
Iran, sebagai negara yang akan segera melegalkan hukuman mati bagi mereka yang murtad, menempati urutan nomor tiga di daftar ini.
Presiden Ahmadinejahd tanpa kenal lelah terus menunjukkan perlawanan menentang gereja bawah tanah di negeri ini. Beberapa pemimpin gereja rumah telah ditangkap. Mereka mengalami penyiksaan dan sangat menderita.
Bagaimanapun juga, Iran adalah sebuah negara dimana gereja bertumbuh dengan pesat. Mari terus berdoa mendukung saudara kita di seluruh belahan dunia agar kasih Tuhan benar-benar dinyatakan atas bangsa mereka.
-->