vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Selasa, Desember 22, 2020

UNANG LALAP


Luk 7:26
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia

Pemirsa, sembari menjalani hari-hari yang (umumnya) sibuk nan melelahkan, bolehkah kita berhenti sejanak? Berhenti memikirkan dunia, berhenti beraktivitas fisik dan lain sebagainya. Berhenti sejenak untuk apa? Untuk meimirkan, bagaimana akhir hidup ini kelak? Bagaimana zaman ini akan berakhir? Apa kata kitab suci?

Tuhan Yesus beberapa kali mengingatkan dan memberitahu gambaran yang jelas akan bagaimana jaman akan berakhir. Tentu saja salah satu tema utama akhir jaman adalah kedatangan Tuhan Yesus kedua kali ke dalam dunia, tak lama kemudian zaman manusia di bumi akan berakhir.

Dalam ayat di atas, Yesus memberitahu kita bahwa tak berbeda dengan jaman Nuh, demikian pula kelak situasi bumi jelang kedatangan Tuhan Yesus. Bagaimana gerangan kondisi manusia pada jaman Nuh? Satu kata yang dapat menggambarkannya dalam bahasa batak adalah: LALAP. Dalam bahasa sehari-hari dapat diartikan sibuk, tidak peduli, lalai, lupa, cuek dan lain-lain.

Kalau kita tonton film kisah Nuh, dapat kita lihat bagaimana semua orang tidak peduli akan pesan peringatan dari Tuhan yang disampaikan Nuh kepada orang-orangg di sekitarnya. Selain mengejek kabar "aneh" dari Nuh, mereka sibuk dengan aktivitas sehari-hari (makan minum, berpesta, kawin-mengawinkan dan sederet hingar-bingar dunia yang umumnya merupakan perbuatan dosa di hadapan Tuhan).

Hingga pada akhirnya, firman Tuhan digenapi, bumi dilanda air bah dan segala isinya binasa termasuk seluruh manusia; kecuali Nuh dan keluarga serta beragam jenis binatang yang diamankan oleh Nuh, sesuai petunjuk Tuhan.

Pemirsa, bila merenungkan gambaran di atas, semestinya kita patut waspada dengan kehidupan kita. Tidakkah kita termasuk seperti manusia jaman Nuh? Apalagi disebutkan hanya 8 orang yang diselamatkan dari seluruh penduduk bumi pada masa itu. Ngeri..

Sekali lagi Yesus mengingatkan, bahwa sebagaimana keadaan manusia yang lalai, tidak peduli, sibuk dalam hingar-bingar dunia yang penuh dosa, demikian pula pada masa jaman akhir ini. Lalu apa saja yang bisa membuat kita menjadi seperti manusia pada umumnya dijaman Nuh? 

1.  Sibuk dengan harta dunia
Masa kini ada salah satu penyakit sekelompok manusia yang disebut dengan "work holic" alias gila kerja. Apa yang ada dalam pikirannya adalah kerja, agar mendapatkan uang, uang dan uang. Bahkan banyak yang bunuh diri karena merasa pencapaian karirnya tidak seperti yang diharapkan. Dia merasa kalah bersaing dengan orang lain.

Tak ketinggalam di kalangan orang Kristen, banyak sekali yang tidak punya waktu beribadah, berdoa dan berkumpul bersama keluarga dengan alasan pekerjaan, bisnis, mengejar setoran dan lain sebagainya. Dan ketika target tidak tercapai, maka menimbulkan ketidak tenangan, kepanikan bahkan pertengkaran dalam keluarga.

Anda boleh kaya, karir bisa moncer, jabatan tinggi tetapi bila dalam hidup sehari-hari tidak bisa tenang, tidak punya waktu bermain dengan anak, berdoa bersama keluarga, maka sukacita sejati tidak ada dalam jiwamu.

2. Sibuk dengan kesenangan dunia
Yang kedua membuat manusia lalai, adalah nikmatnya dunia yang menawarkan kepuasan daging. Tidak siang dan tidak malam, dunia menawarkan kenikmatan yang membuat daging kita melayang dan bahkan terikat dan kecanduan. Kenikmatan-kenikmatan itu antara lain makanan-minuman, hiburan malam, kebebasan seksualitas, media sosial dalam lain sebagainya.

Di kota-kota besar, nyaris tidak ada bedanya siang atau malam. Semestinya siang adalah waktu untuk bekerja sedangkan malam adalah waktu untu kistirahat bersama keluarga, tetapi di banyak tempat di dunia ini, hingar bingar kehidupan menjadi tiada henti alias non stop 24 jam.

Banyak orang menghabiskan waktu mencari hiburan malam, menghabiskwan waktu di meja judi, berpetualang mencari kepuasan seksualitas di luar rumah, menghabiskan uang untuk minum-minum dan sederet ragam kesenangan duniawi lainnya.

3. Hati yang tertawan.
Hal ketiga yang membuat manusia lalai, adalah kondisi hati dan jiwanya yang belum mengalami pemulihan. Ada yang terbelenggu oleh akar pahit, kebencian, dendam dan berbagai penyakit lainnya. Orang yang begini sudah pasti tidak menikmat persekutuan dan keintiman dengan Tuhan dan sesama manusia.

Ada banyak pula orang Kristen yang melupakan gereja/ibadah karena sakit hati dengan teman, dendam dengan hamba Tuhan, merasa tidak ditolong Tuhan dan banyak juga yang kecewa kepada Tuhanm karena mengalami persoalan, sakit penyakit yang tak kunjung sembuh, harapan yang tidak tercapai dalam lain-lain.

Dengan alasan itu, mereka menganggap bahwa tidak ada hal positif yang didapatkan dari persekutuan/ibadah/doa dan aktivitas rohani lainnya. Mereka tertawan oleh hatinya yang sakit dan belum pulih dari dendam, benci, kecewa dan akar pahit.

Lama-lama mereka menganggap itu hal biasa, padahal sangat membahayakan kerohanian dan jiwanya.

Demikian saya bagikan, semoga jaldi "alarm" untuk mengingatkan kita agar tidak terlalu sibuk dengan dunia tetapi lupa akan hari esok, bila jaman tiba pada kesudahannya. Hal itu bisa terjadi besok, bisa minggu depan, bisa tahun depan bisa juga puluhan bahkan ratusan tahun mendatang. Apa yang perlu bagi kita adalah tetap WASPAD dan STAY CONNECT kepada Tuhan.

Tuhan Memberkati. Haleluya
#AG

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)