vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Selasa, Mei 26, 2020

Efesus, Jemaat "hebat" yang kehilangan kasih

Jemaat Efesus adalah satu dari 7 (tujuh) jemaat di Asia Kecil yang mendapat "pesan khusus" dari Tuhan melalui Wahyu kepada Yohanes sebagaimana ditulis dalam Wahyu Pasal 2:1-7., Ada pujian tetapi ada kritik dan peringatan keras kepada Jemaat ini. Sepintas kita bisa terkejut membaca pesan ini. Bagaimana tidak, dalam ayat 2 s/d 3 jelas sekali disebutkan bahwa Jemaat Efesus memiliki banyak kelebihan dan pantas dilabeli sebagai jemaat yang hebat dan luar biasa.

Mari kita lihat:
Ayat 2:
Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai  mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta.

Ayat 3:
Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah.

Ditambahkan lagi dalam Ayat 6:
Tetapi ini yang ada padamu, yaitu engkau membenci segala perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus, yang juga Kubeni.

Yang kemudian membuat kita terperanjat adalah Tuhan menegur mereka, dan tegurannya cukup keras bahkan bernada ancaman. Mari kita lihat dalam Ayat 4 dan 5:

Ayat 4:
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

Ayat 5:
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

Lalu apa sebenarnya masalah Jemaat Efesus ini? Satu sisi mereka justru memiliki track record hebat nan luar biasa, tetapi satu sisi mereka disebut telah jatuh cukup dalam. Sebabnya: mereka kehilangan kasih yang semula.

Kuat diduga bahwa dalam kerajinan mereka, dalam semangat mereka bahkan dalam pengorbanan mereka dalam pekerjaan Tuhan bukan lagi dikerjakan oleh karena niat tulus didorong oleh kasih yang murni. Mungkin saja mereka melakukan banyak hal yang baik tetapi dengan motivasi yang lain, seperti karena:
- memenuhi kewajiban;
- agar diliat rohani;
- melakukan sesuatu karena kesepakatan;
- melakukan karena gengsi;
- membantu agar dilihat seperti dermawan;
- terlihat kompak di dalam kumpulan padahal menyimpan dendam, akar pahit, kebencian;
- berjuang/bekerja keras demi kehormatan, jabatan, pimpinan, uang dll.

Dewasa ini menurut saya bahwa "penyakit" Jemaat Efesus ini cukup benyak menjangkiti kalangan gereja. Kadang-kadang kita memiliki banyak sekali kegiatan dan program-program yang wah, tetapi bukan lagi karena didorong oleh kasih yang murni, melainkan di dalamnya ada maksud-maksud lain untuk mendapatkan keuntungan sendiri, terutama materi.

Atau bisa saja karena ambisi pribadi/kelompok, bisa saja karena adanya persaingan agar kelihatan tidak kalah atau ketinggalan dengan gereja lain. Kadang kita marah dan jengkel dengan orang lain yang tidak menyambut program-program baik yang kita rancangkan.

Sering juga terjadi pergolakan di gereja dan terkesan mencari hormat, mencari jadi pimpinan. Ada juga yang lekas keluar dari satu persekutuan dan membukan persekutuan baru demi kehormatan, jabatan, fasilitas. Tak lama kemudian terjadi lagi perpecahan, perselisihan dan lain sebagainya.

Itu membuktikan bahwa kalaupun kita melakukan banyak hal dalam pekerjaan Tuhan, sangat mungkin kita telah kehilangan kasih semula, yang tulus murni tanpa embel-embel.

Mari kita berkaca, kita menjaga kemurnian kasih yang mendorong kita melakukan pekerjaan-pekerjaan, program-program dalam pekerjaan Tuhan.

Tuhan Memberkati
Salam
#AG

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)