vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Kamis, Januari 21, 2010

Perang Suku (Adat) di Papua berakhir


Akhirnya perang suku di papua yang melibatkan Suku Damal bergabung dengan suku Dani melawan suku Amugme berakhir dengan damai. Perdamaian berlangsung dilapangan yang difasilitasi oleh Polisi dan pimpinan adat mereka masing-masing. Perdamain juga ditandai dengan tembakan pistol sebanyak dua kali oleh kapolres setempat. Dengan demikian, akhir perangkali ini berbeda dengan sebelumnya. Karena biasanya perang akan berakhir jika korban jatuh telah sama di kedua pihak.


Ada sebuah catatan yang sangat menarik dari sering perang suku di papua yang sangt sering terjadi ini. TERNYATA perang suku di Papua merupakan sebuah ADAT dan BUDAYA yang menurut mereka perlu dilestarikan. Bahkan ada hubungannya dengan keercayaan mereka. Aneh tapi nyata....

Selain itu,
menurut Ensiklopedia, bahwa perangsuku ini juga merupakan sebuah wujud penghormatan mereka kepada nenek moyang. Sehingga jangan heran,pada saat perang berlangsung, malah mereka kelihatan seperti gembira dan bersukacita. wah..wah... perang ko malah senang dan bergembira.

Tapi itulah sosio kemasyarakatan yang terjadi di sana. Hany saja kita sangat berharap, supaya kerangka beropikir mereka berubah. Biar bagaimanapun mengorbankan nyawa sesama adalah sebuah dosa kepada pencipta. Semoga masyarakat Papua tidak lagi menganggap perang suku sebagai bagian darikepercayaan apalagi sebagai penghormatan kepada nenek moyang yang sudah tiada. SEMOGA..

Baca Juga

38 komentar:

  1. Demikian pula saya memiliki harapan yang sama Mas. Kedamaian tetap lebih indah dirasakan.
    Terima kasih atas kunjungannya di blog saya.
    Salam hangat selalu :)

    BalasHapus
  2. kotak komenna susah sekali keluar bang...

    Horas..

    *Semoga perdamaian abadi tidak hanya terucap di UUD 1945, tapi juga memenuhi seluruh tanah air Indonesia...

    BalasHapus
  3. benar sekali arkhasa..

    Pangaratto, kadang2 begitu, satgi saya udah hapus ko template yag ga penting

    BalasHapus
  4. Semoga perang suku di Papua bisa teratasi dengan Damai dan tentunya bis bersahabat dengan sesama suku se Irian Jaya.

    Terima kasih atas kunjungannya diMyBlog, dan ucapaan yg sama smoga menjadi persahabatan Blogger.

    Enjoy Aja.

    BalasHapus
  5. Syukurlah Bang
    sesama bangsa janganlah perang2
    peace ajalah..

    BalasHapus
  6. salam sobat
    wah kalau di Papua menganggap perang suku sebagai penghormatan pada nenek moyang yg sudah tiada.
    semoga dengan zaman modern sekarang ini,,hilang kepercayaan seperti itu.

    trims kunjungannya
    salam kenal juga
    saya ikut follow mas,dengan nama Hanura damayanti yang tidak pakai foto.

    BalasHapus
  7. Semoga Damai selalu seluruh Indonesia..

    BalasHapus
  8. benar kawan2.. damai papua,,damai negeriku

    BalasHapus
  9. Smoga gak ada perang-2 lagi deh.
    Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa.
    Bener gak sih?
    hehe....
    Makasih bro

    BalasHapus
  10. Kunjungan balik. Iya saya juga lebih suka berdamai. Karna damai itu menyenangkan. Selain itu hidup kita pun akan lebih terasa tentram

    BalasHapus
  11. 'wah...aneh jg 'y..
    smoga bs dilestarikan dan jadi daya tarik wisawatan dech :)

    BalasHapus
  12. jangan perang lagi donk..
    kan gue punya kenalan anak jogja yang cakep banget, tapi tinggalnya di Papua. takut dia kenapa2....
    Damai itu indah..

    BalasHapus
  13. Selamat siang Laston, jangan berperang, jangan bersikap kasar. Enjoy sajalah, tenanglah. Hati boleh panas tapi kepala harus tetap dingin. Orang-orang yang tidak bersikap tenang, cuma tidak lebih dari orang-orang yang berteriak minta diperhatikan, dampaknya kurang disenangi orang lain.

    BalasHapus
  14. Tradisi yang aneh....semoga gak berlanjut lagi

    Perdamaian sangat penting demu kemajuan daerah itu sendiri

    BalasHapus
  15. hahhaha,, ada pula yang minta dilanjutkan,,,,, jangan dong.... tks sahabat2

    BalasHapus
  16. tenang aj ahmad, si dia pastiaman2 saja karena iniadalah perang suku disana, tidak melibatkan orang lain

    BalasHapus
  17. Kedamaian itu indah..semoga tidak ada lagi perang suku di Indonesia ini..Damai selalu Indonesia ku..Amiin

    BalasHapus
  18. Semoga terwujud.... salam kenal.

    BalasHapus
  19. iwa, yang hebat saya atau papua nya hehhehe

    BalasHapus
  20. oh, jadi memang ada kesengajaan dong ya. hem, tapi memang diperlukan penyadaran sih, jangan sampai demi melestarikan budaya jadi mengorbankan jiwa orang.
    salam kenal, kunjungan balik. tukeran link yuk..

    BalasHapus
  21. negara dibuat pusing karena mereka sering perang antar suku, sementara mereka menilai itu suatu budaya/adat. berbalik 180 derajat...

    BalasHapus
  22. loh koq aneh ya, perang malah seneng?
    papua emang unik :D

    BalasHapus
  23. kalau perang di afrika kira2 kapan ya?

    BalasHapus
  24. Baguslah kalo begitu tapi kalo seandainya memang perang itu adalah sebuah adat dan budaya, bukan tidak mungkin lain kali akan terulang kembali dan menurut saya persantasenya lumayan besar untuk terulang kembali. yang perlu diperhatikan pihak setempat mungkin bagaimana menghilang adat dan budaya perang ini dengan pendekatan secara sosial yang lebih aktif tidak hanya ketika perang itu muncul. Just My Opinion.

    BalasHapus
  25. anyin emg knpa dengan Afrika??? lagi di sana ya?? hehee

    BalasHapus
  26. haa???
    perang antas suku patut dilestarikan??
    iya kalo perang perangan sih gak apa apa... asal bukan perang beneran yang sampai mengambil nyawa orang

    BalasHapus
  27. Untunglah udah berakhir... Jangan ada pertengkaran lagi diantar kita. hehehehe.

    salam kenla :)

    trims udh berkunjung.

    BalasHapus
  28. waduh jangan donk, masa perang suku jadi adat yang perlu dilestarikan...

    BalasHapus
  29. perlu waktu dan keteladanan dari para tokohnya agar perang tak terjadi lagi

    BalasHapus
  30. Nah gtu doonk.. klo berakhir dengan damai kan enak jadinya,, gak ada korban lagi yang jatuh...

    salam persahabatan juga yah...
    hehehe..

    makasih sudah mampir di blog phonank,hehe

    BalasHapus
  31. Saya heran, sesama saudara masih aja suka perang. Bagi yang suka perang : Ini jamannya untuk maju bung, kapan mau peningkatan kualitas hidup kalo gampang banget bunuh-bunuhan. Salam damai.
    Horas, mauliate

    BalasHapus
  32. Di Papua masih sering terjadi perang antar suku ya..?

    BalasHapus
  33. Jika perdamaian dapat terus dilaksanakan, pasti akan nyaman tinggal disana ya..?

    BalasHapus
  34. Kalau cerita dulu, dalam setiap perdamaian harus ada penyerahan "anak perdamaian" dari tiap-tiap kelompok yang bertikai dan menjadi anak angkat bagi mantan musuh masing-masin. Tapi kalau salah satu anak perdamaian meninggal dunia, maka janji perdamaian tidak berlaku lagi. Dan anak perdamian yang telah diangkat dan masih hidup itu bisa jadi santapan kelompok dari orang tua angkatnya.

    Kiranya kasih Tuhan semakin dinyatakan di sana.

    BalasHapus
  35. jhoko santoso.

    ADIK INI ADA ADA AJA MENILAI SESUATU YANG KAMU INTERVIEW. AKU YANG TINGAL DISANA AJ BELUM DAPAT MEMASTIKAN KALAU ITU BUDAYE,

    JADI JANGA ASAL NGOMONG YEEEHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
    UDA TANYA MA MEREKA SEKDIRI BELUM???????????
    JANGAN ADA ADA HANYA KARENA DENGARING ISU WONG LAIN..

    BalasHapus
  36. itulah indahnya Indonesia, bermacam-macam budaya...sampe yang aneh tapi nyata kaya gini juga ada....!!!

    berbanggalah jadi orang Indonesia.
    kalau iut memang budaya, ayo tetap lesarikan.

    BalasHapus

Silahkan berikan komentar.
(Pilih Profil Anonymos bila Anda tidak memiliki Blog)