Akhirnya perang suku di papua yang melibatkan Suku Damal bergabung dengan suku Dani melawan suku Amugme berakhir dengan damai. Perdamaian berlangsung dilapangan yang difasilitasi oleh Polisi dan pimpinan adat mereka masing-masing. Perdamain juga ditandai dengan tembakan pistol sebanyak dua kali oleh kapolres setempat. Dengan demikian, akhir perangkali ini berbeda dengan sebelumnya. Karena biasanya perang akan berakhir jika korban jatuh telah sama di kedua pihak.
Ada sebuah catatan yang sangat menarik dari sering perang suku di papua yang sangt sering terjadi ini. TERNYATA perang suku di Papua merupakan sebuah ADAT dan BUDAYA yang menurut mereka perlu dilestarikan. Bahkan ada hubungannya dengan keercayaan mereka. Aneh tapi nyata....
Selain itu,
menurut Ensiklopedia, bahwa perangsuku ini juga merupakan sebuah wujud penghormatan mereka kepada nenek moyang. Sehingga jangan heran,pada saat perang berlangsung, malah mereka kelihatan seperti gembira dan bersukacita. wah..wah... perang ko malah senang dan bergembira.
Tapi itulah sosio kemasyarakatan yang terjadi di sana. Hany saja kita sangat berharap, supaya kerangka beropikir mereka berubah. Biar bagaimanapun mengorbankan nyawa sesama adalah sebuah dosa kepada pencipta. Semoga masyarakat Papua tidak lagi menganggap perang suku sebagai bagian darikepercayaan apalagi sebagai penghormatan kepada nenek moyang yang sudah tiada. SEMOGA..
Demikian pula saya memiliki harapan yang sama Mas. Kedamaian tetap lebih indah dirasakan.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya di blog saya.
Salam hangat selalu :)
kotak komenna susah sekali keluar bang...
BalasHapusHoras..
*Semoga perdamaian abadi tidak hanya terucap di UUD 1945, tapi juga memenuhi seluruh tanah air Indonesia...
benar sekali arkhasa..
BalasHapusPangaratto, kadang2 begitu, satgi saya udah hapus ko template yag ga penting
Semoga perang suku di Papua bisa teratasi dengan Damai dan tentunya bis bersahabat dengan sesama suku se Irian Jaya.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya diMyBlog, dan ucapaan yg sama smoga menjadi persahabatan Blogger.
Enjoy Aja.
Syukurlah Bang
BalasHapussesama bangsa janganlah perang2
peace ajalah..
salam sobat
BalasHapuswah kalau di Papua menganggap perang suku sebagai penghormatan pada nenek moyang yg sudah tiada.
semoga dengan zaman modern sekarang ini,,hilang kepercayaan seperti itu.
trims kunjungannya
salam kenal juga
saya ikut follow mas,dengan nama Hanura damayanti yang tidak pakai foto.
Semoga Damai selalu seluruh Indonesia..
BalasHapusbenar kawan2.. damai papua,,damai negeriku
BalasHapusSmoga gak ada perang-2 lagi deh.
BalasHapusSatu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa.
Bener gak sih?
hehe....
Makasih bro
Kunjungan balik. Iya saya juga lebih suka berdamai. Karna damai itu menyenangkan. Selain itu hidup kita pun akan lebih terasa tentram
BalasHapus'wah...aneh jg 'y..
BalasHapussmoga bs dilestarikan dan jadi daya tarik wisawatan dech :)
jangan perang lagi donk..
BalasHapuskan gue punya kenalan anak jogja yang cakep banget, tapi tinggalnya di Papua. takut dia kenapa2....
Damai itu indah..
Selamat siang Laston, jangan berperang, jangan bersikap kasar. Enjoy sajalah, tenanglah. Hati boleh panas tapi kepala harus tetap dingin. Orang-orang yang tidak bersikap tenang, cuma tidak lebih dari orang-orang yang berteriak minta diperhatikan, dampaknya kurang disenangi orang lain.
BalasHapusTradisi yang aneh....semoga gak berlanjut lagi
BalasHapusPerdamaian sangat penting demu kemajuan daerah itu sendiri
hahhaha,, ada pula yang minta dilanjutkan,,,,, jangan dong.... tks sahabat2
BalasHapustenang aj ahmad, si dia pastiaman2 saja karena iniadalah perang suku disana, tidak melibatkan orang lain
BalasHapusKedamaian itu indah..semoga tidak ada lagi perang suku di Indonesia ini..Damai selalu Indonesia ku..Amiin
BalasHapusAmin...dama indonesia.............
BalasHapusSemoga terwujud.... salam kenal.
BalasHapusHEBAT BANGET, SALAM KENAL
BalasHapusiwa, yang hebat saya atau papua nya hehhehe
BalasHapusoh, jadi memang ada kesengajaan dong ya. hem, tapi memang diperlukan penyadaran sih, jangan sampai demi melestarikan budaya jadi mengorbankan jiwa orang.
BalasHapussalam kenal, kunjungan balik. tukeran link yuk..
negara dibuat pusing karena mereka sering perang antar suku, sementara mereka menilai itu suatu budaya/adat. berbalik 180 derajat...
BalasHapusloh koq aneh ya, perang malah seneng?
BalasHapuspapua emang unik :D
kalau perang di afrika kira2 kapan ya?
BalasHapusBaguslah kalo begitu tapi kalo seandainya memang perang itu adalah sebuah adat dan budaya, bukan tidak mungkin lain kali akan terulang kembali dan menurut saya persantasenya lumayan besar untuk terulang kembali. yang perlu diperhatikan pihak setempat mungkin bagaimana menghilang adat dan budaya perang ini dengan pendekatan secara sosial yang lebih aktif tidak hanya ketika perang itu muncul. Just My Opinion.
BalasHapusanyin emg knpa dengan Afrika??? lagi di sana ya?? hehee
BalasHapushaa???
BalasHapusperang antas suku patut dilestarikan??
iya kalo perang perangan sih gak apa apa... asal bukan perang beneran yang sampai mengambil nyawa orang
Untunglah udah berakhir... Jangan ada pertengkaran lagi diantar kita. hehehehe.
BalasHapussalam kenla :)
trims udh berkunjung.
waduh jangan donk, masa perang suku jadi adat yang perlu dilestarikan...
BalasHapusperlu waktu dan keteladanan dari para tokohnya agar perang tak terjadi lagi
BalasHapusNah gtu doonk.. klo berakhir dengan damai kan enak jadinya,, gak ada korban lagi yang jatuh...
BalasHapussalam persahabatan juga yah...
hehehe..
makasih sudah mampir di blog phonank,hehe
Saya heran, sesama saudara masih aja suka perang. Bagi yang suka perang : Ini jamannya untuk maju bung, kapan mau peningkatan kualitas hidup kalo gampang banget bunuh-bunuhan. Salam damai.
BalasHapusHoras, mauliate
Di Papua masih sering terjadi perang antar suku ya..?
BalasHapusJika perdamaian dapat terus dilaksanakan, pasti akan nyaman tinggal disana ya..?
BalasHapusKalau cerita dulu, dalam setiap perdamaian harus ada penyerahan "anak perdamaian" dari tiap-tiap kelompok yang bertikai dan menjadi anak angkat bagi mantan musuh masing-masin. Tapi kalau salah satu anak perdamaian meninggal dunia, maka janji perdamaian tidak berlaku lagi. Dan anak perdamian yang telah diangkat dan masih hidup itu bisa jadi santapan kelompok dari orang tua angkatnya.
BalasHapusKiranya kasih Tuhan semakin dinyatakan di sana.
jhoko santoso.
BalasHapusADIK INI ADA ADA AJA MENILAI SESUATU YANG KAMU INTERVIEW. AKU YANG TINGAL DISANA AJ BELUM DAPAT MEMASTIKAN KALAU ITU BUDAYE,
JADI JANGA ASAL NGOMONG YEEEHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH...
UDA TANYA MA MEREKA SEKDIRI BELUM???????????
JANGAN ADA ADA HANYA KARENA DENGARING ISU WONG LAIN..
itulah indahnya Indonesia, bermacam-macam budaya...sampe yang aneh tapi nyata kaya gini juga ada....!!!
BalasHapusberbanggalah jadi orang Indonesia.
kalau iut memang budaya, ayo tetap lesarikan.