Yakobus 4:13-16
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah
Mengapa harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan?
Pertama karena kita adalah milik-Nya, sah dan sudah dibayar lunas sesuai dengan Firman Tuhan dalam I Kor 6:20. Jadi bila kita ini adalah milikNya dan bukan milik kita lagi, maka
adalah wajar dan wajib bila segala sesuatu yang kita inginkan, kita rindukan, kita cita-citakan selalu kita adukan kepada-Nya sang pemilik kita. Sebab yang berhak menentukan kebutuhan seseorang adalah pemiliknya bukan? Sama halnya dalam sebuah perusahaan, segala kebijakan yang akan dijalankan, keputusannya ada di tangan pemilik saham.
Kedua karena the Final Decission ada ditangan Tuhan. Manusia boleh berencana tetapi keputusan tertinggi jadi atau tidak jadi ada di tangan Tuhan. Dialah yang mengontrol dunia ini. Tidak ada yang bisa terjadi bila tidak seijin Tuhan. Jadi bila kita punya rencana, serahkan semua ke meja pembuat keputusan yaitu Tuhan. Dia berdaulat penuh untuk itu.
Yang ketiga karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Jangankan esok hari, sedetik setelah saya mengetik renungan ini pun saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Itu sebabnya dikatakan orang bahwa: Kemarin adalah masa lalu, Hari ini adalah anugerah dan besok adalah Misteri. Jadi karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, baik atau buruk maka sebagai garansi untuk meneruskan perjalanan hidup, meneruskan usaha, pekerjaan, dan apa pun itu silahkan melpor kepada "satpam" setia kita: Yesus Kristus
Yang ke empat karena sejujurnya dan pada hakekatnya kita tidak bisa bekerjsa sendiri dan meraih mimpi sendiri tanpa pertolongan pihak lain. Dan penolong yang sejati itu adalah Tuhan kita. Sebenarnya setiap hari ada satu oknum yang setiap saat memperhatikan kita, peduli dengan kita dan setiap saat menawarkan bantuan untuk kita. There is unvisible hand, tangan yang tidak terlihat tetapi terasa. Itulah kuasa Tuhan yang senantiasa membantu kita. Saat keadaan baik-baik dan lancar saja, rasanya kita tidak butuh bantuan. Tetapi ketika masalah berat menghantam, kita akan sadar bahwa ternyata kita butuh penolong dan tidak mampu menyelesaikan persoalan seorang diri.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Tuhan Yesus Memberkati.