vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Tuesday, January 21, 2014

Seminar dan KKR Natal Kasih Melanda Sumatera

Doakan dan Hadirilah......!!!!!

Seminar dan KKR Natal Umat Kristiani Sumatera Utara
"....Natal.. Membawa Kasih dan Kedamaian...."

Bersama para hamba-Nya:

1.  Pdt Dr Yacob Nahuway, MA
2.  Rev DR MH Siburian, M.Min
3.  Pdt Bambang Jonan
4.  Hashin Jojohadikusumo

Jumat, 24 Januari 2014
Bertempat di Pardede Hall-Medan
Seminar pukul 08.00 - 14.00 WIB
KKR Pukul 18.00 WIB - selesai

Tuhan Yesus Memberkati.

Wednesday, October 30, 2013

MENANG atas Intimidasi

Yakobus 4:7

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Pemirsa..., dalam dua kali terakhir saya berkhotbah rasanya kurang greget, kurang nendang dan kurang berkuasa. Saya bisa merasakannya. Dan saya sebetulnya tuhu mengapa. Karena selain saya sedang memiliki beban persoalan, hubungan pribadi saya dengan Tuhan juga
sedang tidak on fire baik kualitas doa dalam saat teduh, pembacaan Firman Tuhan dan ada tindakan dan sikap yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Hal ini membuat gairah pelayanan saya menurun. Pikiran ingin membawa hidup bangkit tetapi roh tidak marsigorgor. Kenapa bisa? Karena dalam kelemahan yang saya sedang alami, Iblis langsung menyerang dan berusaha melemahkan saya atas sikap dan tindakan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Itulah yang disebut Intimidasi. Intimidasi itu artinya gertakan, serangan atatu gangguan, dalam hal ini datang dari Iblis. Inilah pekerjaan iblis setiap hari di dalam hidup kita yaitu mengintimidasi anak-anak Tuhan. Iblis sesering mungkin mengintimidasi pikiran kita dan hati kita. Pernahkah Bapak/Ibu dan Rekan Muda merasa tidak layak melayani Tuhan oleh karena telah melakukan sesuatu dosa? Dan lalu memilih menolak untuk ambil bagian dalam pelayanan meski sudah ditunjuk oleh pimpinan? Bahkan terus menerus kita merasa tidak layak? Kalau pernah itulah yang disebut sedang diintimidasi oleh iblis. Dia berusaha mendakwa di dalam pikiran kita bahwa kita tidak layak, kita ini pendosa, sok suci, munafik dan lain-lain.

Tetapi kita harus tahu rahasia ini: Dalam keadaan tidak (sedang) berdosa pun, siapakah yang layak memasuki hadirat Tuhan yang maha suci? Tidak seorangpun. Tetapi kasih dan anugerah Allah telah membuat kita layak melayani-Nya di altar-Nya yang kudus. Bila kita tidak memahami ini, maka kita akan dengan mudah diintimasi oleh iblis. Kita akan merasa terus menerus tidak pantas, tidak layak, pendosa dan akhirnya meninggalkan pelayanan. Padahal semua orang tahu, bahwa tindakan meninggalkan pelayanan karena merasa sebagai orang berdosa adalah jembatan menuju keterpurukan kualitas kerohanian.

Bagaimana supaya kita tidak tenggelam dalam Intimidasi Iblis?

1.  Pertama, jika kita tatuh ke dalam pencobaan atau kedalam perbuatan dosa, SEGERALAH meminta ampun dengan SIUNGGUH-SUNGGUH kepada Tuhan. Supaya pengampunanNya membersihkan diri kita dari dosa yang baru saja mengotori jiwa kita. Siapa yang diampuni-Nya telah merdeka dari dosa.

2. Sadarilah bahwa kita bukan pribadi yang sempurna. Bila kita merasa sempurna, sedangkan faktanya tidak maka akan menimbulkan kekecewaan dalam diri kita. Ini adalah celah yang mulus bagi iblis untuk mengintimidasi. Iblis akan berbisik ke kelinga hati kita dan berkata: Ahhh sok suci kamu, kamu itu tidak layak. Sudahlah ndak usah melayani, masa orang berdosa melayani Tuhan yang maha suci?

3. Mintalah terus menerus pertolongan Tuhan dan lawanlah Iblis. Saat kita mendekat kepada
Tuhan, iblis akan lari terbirit-birit. Bukan hanya itiu, kita diberi Tuhan kuasa untuk mengusir setan-setan. Ini adalah janji Tuhan yang harus kita klaim. Sebab janji itu berlaku sampai kini dan sampai waktu yang akan datang.

Jadi, merasa diri tidak sempurna dan tidak pantas dihadapan Tuhan sah-sah saja, tetapi jangan sampai diintimidasi oleh iblis dan lalu kita terus menerus merasa tidak layak dihadapan Tuhan dan lalu meninggalkan pelayanan yang akhirnya menuju keterpurukan kerohanian.

Tuhan Memberkati, Haleluya...

Monday, October 28, 2013

Untuk Gereja, Negeri dan Tuhan kami Bersumpah (JANJI)

II Taw 7:14

dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku
 disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencariwajah-Ku, lalu berbalik  dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

PEMIRSA diselurh tanah Air. SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA. Bertepatan dengan moment
ini, saya membagikan ulang lagu-lagu pujian yang bertemakan kerinduan untuk kebangkitan gereja dan bangsa. Rangkaian lagu-lagu pujian berikut ini menghantar dan mengajak kita memasuki sebuah ruang komitmen untuk menjadi orang-orang yang peduli, berbuat, bersinar dan berdoa untuk gereja dan bangsa, bangsa Indonesia.

Selamat mengumandangkan dan menikmatinya. Haleluya...

1. Indonesia bagi kemuiaan-Mu
Yesuslah Tuhan yang layak ditinggikan
Layak Disembah Oleh Suku-Suku Bangsa
Dengan darah-mu, kau telah tebus dosaku
Genapi Tuhan firman-Mu atas neg’riku
Hatiku rindu melihat kemuliaan-Mu
Hatiku rindu melihat curahan kuasa-Mu
Di tanah tercinta neg’riku indonesia
Kuberdoa indonesia penuh kemuliaan-Mu
Indonesia bagi kemuliaan-Mu

2.   Doa kami
Syukur untuk setiap rencana-Mu, Dan rancanganmu yang mulia
Dalam satu tubuh kami bersatu, Menjadi duta kerajaan-Mu
Kuucapkan berkat atas indonesia, Biar kemuliaan-mu akan nyata
     
Kami bangsa ini kami berdiri,
Dan membawa doa kami kepadaMu
Sesuatu yang besar pasti terjadi,
Danmengubahkan negeri kami
 Hanya nama-mu tuhan ditinggikan,  Atas seluruh bumi

3.    Skranglah waktunya
S’karanglah waktunya kau lawat indonesia Nyatakan belas kasih-Mu Tuhan
S’lamatkan Bangsaku
Curahkan tuhan hujan keslamatan, curahkan Tuhan hujan pertobatan
Curahkan tuhan hujan Kuasa-Mu, S’lamatkan bangsaku

4.   Ampunilah Bangsa ini
Kami umat-mu rendahkan diri sujud dan berdoa Mencari wajah-Mu
Berbalik dari jalan kami yang jahat
Oleh anug'rah-mu ampunilah
Oleh anug'rah-mu pulihkanlah
Tuhan pulihkan, bapa pulihkan, Kembalikan bangsa kami kepada-Mu
Bapa pulihkan ampunilah bangsa kami, Dan pulihkan kembali neg'ri kami

5.    Visi Untuk Bangsa
Ku punya visi 'tuk bangsa ini, Ku punya mimpi 'tuk neg'riku
Satukan hati dan berdoa, Oleh iman bangkitlah neg'riku
S'tiap lutut bertelut menyembah-mu, S'tiap lidah mengaku kaulah tuhan
Bukalah pintu surga, urapi doaku, Lawatlah bangsa dan neg'ri ini

6.   United we stand
As we come together to worship and pray
Jesus we're building a throne to let Your glory fill our land

As you have loved us, o Lord, we want to love one another
And all the world will know that we are your disciples o, Lord

United we stand in worship and prayer
Kami bersatu dengan sehati
Preparing the way of the king of glory
Di dalam doa, pujian dan sembah
To come and to heal our land
Lawatlah neg'ri kami
United we stand in worship and prayer
Kami bersatu dengan sehati
Jesus we come to answer your prayer,
United we stand
'Tuk menggenapi doa-mu yesus, kami sehati

HALELUYA!!!!!!!!!!

Friday, October 25, 2013

Kesengsaraan-Ketekunan-Tahan Uji-Pengharapan

Roma 5:3-5

Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Pemirsa, di gereja kami ada seorang ibu yang nyaris setiap saat selalu mendapat tantangan, halangan, tekanan bahkan intimidasi dari suaminya bila berurusan dengan gereja. Saat
berangkat ke gereja selalu ditekan, diejek dan sepulang gereja dimarahi dan diintimidasi. Hal ini saya ketahui sebab setiap ada ada ruang kesaksian dalam ibadah, ibu ini selalu memberi kesaksian dengan berurai airmata.

Ibu ini awalnya bukanlah jemaat yang begitu taat beribadah, tetapi perlakuan dan sifat sang suami tercinta yang kurang asam yang telah menghadirkan derita dan sengsara dalam hidupnya telah menjadikannya tekun mencari Tuhan, tekun berdoa, tekun belajar Alkitab dan menggantungkan harapannya sepenuhnya kepada Tuhan.

Saya meyakini, seadainya hidup ibu ini manis dan mulus saja dalam keluarga terutama dengan suami, maka penyerahan diri, doa dan ketekunannya tidak akan sampai sehebat yang sekarang. Kesengsaraan yang terjadi telah "memaksa" ibu ini menjadi orang setiap hari memanggil nama Tuhan dan menangis mengadukan setiap persoalan berat yang dialaminya. Sekali lagi, tepat seperti Ayat 3 di atas: Kesengsaraan itu telah membentuk ketekunan dalam diri ibu ini.

Buah ketekunan akan membentuk setiap orang menjadi orang yang tahan uji. Orang yang tahan uji adalah orang yang telah terbiasa menghadapi masalah dan menang terhadapnya. Seseorang yang yang selama ini aman-aman saja dan tiba-tiba dirimpa maslaah bisa jatuh tergeletak. Tetapi bila seseorang telah terbiasa menghadapi masasalah, dan dikemudian
hari muncul masalah yang lebih berat sekalipun dia tidak akan panik karena dia telah terbiasa selama ini, alias Tahan Uji.

Orang yang telah tahan uji, itulah yang memeiliki pengharapan. Dan karena pengharapan pula sehingga berusaha bertahan dalam setiap ujian yang dkita hadapi. Karena kita telah melihat secara samar-samar bahwa ada pengharapan yang tidak mengecewakan sehingga bertahan terus dalam iman dan pengikutan kepada Tuhan. Kalau tidak ada pengharapan, untuk apa pula kita susah-sudah mengikut Tuhan, berjuang dalam iman, menahan derita dan intimidasi demi bisa beribadah?

Pengharapan kita tidak mengecewakan. Pengharapan itu adalah Kehidupan yang kekal bersama Kekasih Jiwa kita Tuhan Yesus Kristus di Sorga kelak dalam ruang dan waktu yang tidak terbatas alias sampai selamanya. Di sana tidak akan ada lagi air mata, tidak ada lagi kematian, tidak ada lagi penyakit, tidak ada lagi kuasa iblis yang mengintimidasi. Oh haleluya, kesana, ke Jerusalem baru. Itulah Harapanku.

Rekan, sebagai penutup mari kita nyanyikan pujian berisi pengharapan pasti ini:

Satu kota tanpa malam, di Jerusalem Baru
Di rumah Bapa maha mulia
Aku rindu kesana, bersama Yesus Tuhanku
Aku rindu kesana bersama Dia

Reff:
Inilah harapanku, Tujuan hidupku
dalam hidupku..
Ingin bertemu, dengan Tuhanku
Raja damai, raja damai dalam hidupku.

Tuhan Memberkati. HALELUYA!!!!

Thursday, October 24, 2013

Sekali Lagi, Perbedaan adalah Aset Berharga

I Kor 12:20


Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.

Pemirsa, di persukutuan Pemuda digereja kami, ada seorang gadis sebutlah bernama si Purnama yang kami labeli tukang ketawa. Apa-apa ketawa, apa-apa ketawa. Kelihatannya tiada hari tanpa ketawa. Tapi bukan maksud saya dia tertawa 24 jam ya. Kalau sudah begitu artinya amperenya sudah miring bukan? hehe.

Entah kenapa dan bagaimana anak manusia yang satu ini, hampir di setiap interaksi dan komunikasi selalu tertawa dan minimal senyum. Begitu bicara satu kata, langsung tertawa. Setiap disuruh mengerjakan sesuatu selalu senyum atau tertawa. Pokoknya dalam setiap pertemuan ada-ada saja yang jadi landasan tertawa bagi anak yang satu ini bahkan tak terkecuali dalam ibadah. Begitu melihat sesuatu yang tidak lajim langsung ngakak, haha.

Pemirsa, tapi tahukah rekan-rekan bahwa ini adalah aset bagi kami? Mengapa, karena kehadirannya membuat suasana menjadi lebih ceria, diwarnai canda tawa dan santai. Persis seperti iklan rokok yang fenomenal itu: Ga ada loe ga rame. Jadi memang kehadirannya membuat hidup lebih hidup, hahaha. Satu-satunya yang mengesalkan adalah bahwa dia dari dulu sampai kini dan entah sampai kapan tak pernah bosa lolos jadi seorang MC/WL dalam ibadah. Bayangkan begitu berdiri saja di altar sudah ketawa-ketawa tak karuan.

Rekans, Kembali ke aset. Ya, jelas perbedaan yang kita punya adalah aset yang mahal, berharga dan harus diberdayakan dengan baik dan maksimal. Coba bayangkan bila semua anggota pemuda kami paja jaim dan alim atau semua bawaanya serius. Siapa yang mau buat sensasi dan tawaan? Bisa-bisa jadi cemberut semuanya bukan? 

Sayangnya kita sering salah mempergunakan aset berharga ini (perbedaan red). Kita malah sering menjadikan perbendaan menjadi bahan untuk berselisih yang berujung pada perpisahan dan kebencian. Kadang perbedaan marga jadi pembatas, perbedaan suku jadi alasan menjaga jarak dan tak kalah sering perbedaan merek gereja menjadi alasan untuk saling menghindar dan menjauuhi antara satu dengan yang lain.

Kita lupa bahwa kita adalah satu tubuh di dalam Tuhan yang semestinya saling melengkapi dan memformasi perbedaan-perbedaan yang kita punya menjadi suatu rangkaian keindahan.

Sekali lagi: Perbedaan adalah aset Berharga, kita hanya perlu mengelolanya dengan baik dan benar. Terima perbedaan, tetapi TOLAK Pembedaan.
Haleluya!!!

Wednesday, October 23, 2013

Bila Pikiran ingin Sehat, Beri Makan ini:....

FIlipi 4:9
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telahkamudengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Pemirsa... Seorang tokoh Nasional Indonesia pernah berkata: Seleksilah apa yang anda lihat dan dengar supaya pikiran anda sehat.

Ya itu benar sekali. Karena apa yang pernah kita lihat, apa yang pernah kita dengar,apa yang pernah kita temui, apa yang pernah kita alami sangat memperngaruhi kesehatan pikiran kita. Bila ada input yang baik, tentulah pikiran kita jadi baik dan sebaliknya bila ada input yang buruk, tentulah pikiran kita jadi buruk. Itulah sebabnya perlu seleksi. Dan yang perlu kita ketahui adalah bahwa the key is on your hand. Kuncinya ada ditangan kita, untuk menentukan sehat atau sakitnya isi pikiran kita.

Kita perlu menyadari bahwa pikiran ini mahal adanya, vital fungsinya serta sangat sensitif untuk dipengaruhi. Bila anda punya mobil mewah termahal, tentulah anda tidak mau mengisi bensin kotor atau sembarangan bukan? Begitulah pikiran kita. Aset yang begitu mahal ini mestilah kita jaga kehigienisannya sehingga tetap berfungsi dengan baik dan menjadikan kita menjadi manusia yang sehat pikiran.

Rekans, berikut inilah menurut saya asupan "makanan" yang akan mejamin kesehatan pikiran kita:

1.  Firman Tuhan.

Bacalah Firman Tuhan di setiap ada kesempatan. Idealnya mungkin adalah setiap pagi sesaat setelah kita bangun pagi. Utamakan Firman Tuhan dan bukan aktifitas lainnya, apalagi nonton Televisi. Jangan langsung nyari berita-berita gosip, silet dan berita-berita tak bermutu laiinya.  Sayangnya banyak diantara kita terutama Gen Muda lebih menyukai berita-berita selebritis dibanding dengan bersaat teduh.

"....Aneh sekali, Bila anda setiap hari punya jadwal menonton berita selebritis, tetapi menbaca Firman Tuhan anda tidak punya waktu...."

Pantaslah pikiran jadi kotor dan tidak sehat. Teman lama saya punya istilah tentang pikiran kotor ini. Dia menyebut sebagai KTU alias KoTor Ulu, hahaha

2.  Buku

Bacalah buku sebanyak mungkin. Karena buku adalah gudang ilmu. Banyak baca buku, banyak ilmu, sedikit baca buku, sedikit ilmu. Tidak baca buku, tidak ada ilmu alias B3 (Benar-Benar Bodoh).  Tapi seleksi pula buku yang dibaca, jangan melulu baca majalah selebriti atau olahraga. Bacalah buku-buku yang bermuatab rohani atau buku-buku ilmu pengetahuan. Sebab ilmu itu berguna untuk kita pun masa yang akan datang

3. Teman Yang Sehat

Seleksilah teman anda. Apakah ini indikasi kesombongan? Tidak...!! Ini adalah kepedulian
terhadap diri sendiri. Ada berapa orang yang harus rusak masa depannya karena memilih teman yang salah? Siapa berteman (dalam arti ikut-ikutan) dengan preman, akan jadi preman, berteman dengan penyamun jadi penyamun, berteman dengan perokok jadi perokok tapi berteman dengan Pendeta jadi seperti Pendeta, hahaha..

Masih banyak asupan sehat lainnya, temukan dan lakukanlah dan hindari asupan buruk supaya pikiran anda tetap sehat danhari-hari anda bahagia dan penuh damai sejahtera seperti petikan ayat di atas.

Tuhan Memberkati. HALELUYA!!!

Tuesday, October 22, 2013

Dihimpit; Melejit, Merdeka; Kebablasan

Galatia 5:13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa,  melainkan layanilah seorang akan yang lain  oleh kasih.

Pemirsa, ada dua kondisi orang Kristen dewasa ini dalam kaitannya dengan tantangan eksternal yang dihadapi, khususnya tantangan kebebasan menjalankan salah satu hak azasi yaitu beribadah.

Di beberapa kota di Indonesia kita dapati informasi bagaimana kebebasan beragama/bergereja benar-benar dihimpit oleh pihak-pihak yang intoleran didukung oleh perangkat pemerintah daerah bahkan pusat. Akan tetapi kondisi ini ternyata membawa orang-orang Kristen disana menjadi orang-orang yang gigih beribadah, membangun mezbah doa kepada Tuhan lebih dari sebelumnya, mempererat persatuan dan saling mengasihi serta saling menolong di antara mereka sebagai sesama satu iman dan satu penderitaan. Artinya himpitan yang mereka alami ternyata membawa mereka melejit dalam kekuatan iman yang teruji, aplikasi kasih terhadap sesama sebagaimana ajaran utama Tuhan Yesus. Faktanya didaerah dimana gereja dihadang, disana pula orang Kristen semakin berkembang dan makin marsigirgor.

Sebaliknya didaerah dimana gereja tidak punya tantangan eksternal, malah masalah timbul dari internal gereja itu sendiri. Keenakan di zona nyaman, kelihatannya telah meninabobokkan gereja sehingga tertidur nyaris pulas kemudian bangun dan berkeliling-keliling di lembah kemalasan. Merasa keenakan dan tanpa tantangan, kehidupan doa gereja menjadi redup, iman menjadi loyo dan soliditas antar anggota mulai memudar. Tak heran bila di daerah dimana gereja tidak mendapat tantangan, kualitas kekristenan menjadi terdegradasi oleh kebebasan dan keadaan yang serba enak.

Di daerah tertentu orang-orang Kristen terjepit, ditekan, diintimidasi, diancam bunuh tetapi roh mereka tetap menyala-nyala untuk bersekutu kepada Tuhannya.

Di daerah lain orang Kristen bebas tanpa hadangan dan tantangan, tetapi malah menyia-nyiakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Malah mempergunakan kebebasan itu menjadi sebebas-bebasnya dan pada akhirnya menjadi kebablasan. Gereja yang berada di zona nyaman biasanya akan sibuk mengurusi organisasi, uang, manajemen, kekuasaan dan tak ketinggalan pula berpolitik.

Rekans, ayat di atas mengingatkan kita untuk mempergunakan kemerdekaan yang ada dengan tidak melenceng dari kebenaran dan kehendak Tuhan.

Tuhan Memberkati,

Haleluya..

Monday, October 21, 2013

Ingat....Ingat....... TINGGGGG........

Yakobus 4:13-16

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya,  kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah

Mengapa harus melibatkan Tuhan dalam perencanaan?

Pertama karena kita adalah milik-Nya, sah dan sudah dibayar lunas sesuai dengan Firman Tuhan dalam I Kor 6:20. Jadi bila kita ini adalah milikNya dan bukan milik kita lagi, maka
adalah wajar dan wajib bila segala sesuatu yang kita inginkan, kita rindukan, kita cita-citakan selalu kita adukan kepada-Nya sang pemilik kita. Sebab yang berhak menentukan kebutuhan seseorang adalah pemiliknya bukan? Sama halnya dalam sebuah perusahaan, segala kebijakan yang akan dijalankan, keputusannya ada di tangan pemilik saham.

Kedua karena the Final Decission ada ditangan Tuhan. Manusia boleh berencana tetapi keputusan tertinggi jadi atau tidak jadi ada di tangan Tuhan. Dialah yang mengontrol dunia ini. Tidak ada yang bisa terjadi bila tidak seijin Tuhan. Jadi bila kita punya rencana, serahkan semua ke meja pembuat keputusan yaitu Tuhan. Dia berdaulat penuh untuk itu.

Yang ketiga karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Jangankan esok hari, sedetik setelah saya mengetik renungan ini pun saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Itu sebabnya dikatakan orang bahwa: Kemarin adalah masa lalu, Hari ini adalah anugerah dan besok adalah Misteri. Jadi karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, baik atau buruk maka sebagai garansi untuk meneruskan perjalanan hidup, meneruskan usaha, pekerjaan, dan apa pun itu silahkan melpor kepada "satpam" setia kita: Yesus Kristus

Yang ke empat karena sejujurnya dan pada hakekatnya kita tidak bisa bekerjsa sendiri dan meraih mimpi sendiri tanpa pertolongan pihak lain. Dan penolong yang sejati itu adalah Tuhan kita. Sebenarnya setiap hari ada satu oknum yang setiap saat memperhatikan kita, peduli dengan kita dan setiap saat menawarkan bantuan untuk kita. There is unvisible hand, tangan yang tidak terlihat tetapi terasa. Itulah kuasa Tuhan yang senantiasa membantu kita. Saat keadaan baik-baik dan lancar saja, rasanya kita tidak butuh bantuan. Tetapi ketika masalah berat menghantam, kita akan sadar bahwa ternyata kita butuh penolong dan tidak mampu menyelesaikan persoalan seorang diri.

Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya,  kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Tuhan Yesus Memberkati.