vascript'/>
"..Amazing Grace..": Kut'rima Janji Allah dari Kaum Yehuda

Tuesday, April 07, 2009

MENIKMATI bukan MEMILIKI!!


Pada awal penciptaan manusia, Allah memberi wewenang kepada Adam dan Hawa untuk menguasai, memelihara dan mengatur bahkan sampai pada memberi nama kepada segala mahluk yang ada di alam jagad raya ini. Demikian wewenang ini didelegasikan secara estapet dan continiou pada keturunan manusia itu dan berlaku hingga saat ini dan bahkan sampai pada kesudahan jaman. Rasanya sudah cukup puas bagi manusia, sebab nyaris tidak ada penghalang baginya untuk menguasai segala mahluk hidup ata mati bahkan ke ruang angkasa sekalipun. Dan Allah menjamin tidak akan ada manusia lain yang berasal dari planet lain yang akan menjadi tandem bagi manusia yang kepadanya di beri Allah wewenang.

Thursday, April 02, 2009

Dominan Mata, Telinga, Hati

Hidup adalah Hidup, hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk dinikmati orang. Setiap orang adalah sahabat, adalah teman. Menjaga Persahabatan tidaklah gampang. Seorang sukses berkata, "Kehilangan harta adalah kehilangan kecil...Kehilangan sahabat adalah kehilangan Besar tetapi kehilangan kepercayaan adalah adalah kehilangan segala-galanya

Saturday, March 21, 2009

Par Da Si..!!

Sebelumnya saya minta maaf kepada Bapak/Ibu/sdra/i yang berasal dari Simalungun ataupun bermarga Simalungun. Karena tulisan saya saat ini menyangkut suatu komunitas aneh dari daerah Simalungun...Saya memang suka mengembangkan kalimat-kalimat ataupun statemen dari manapun berasal yang saya pikir unik dan menarik untuk disimak dan dianalisa lebih dalam.

Monday, March 16, 2009

Oh Lappet..! Nasibmu kini!!

Lappet..(Lepat).. Masihkah bertahan sebagai "trade mark"nya orang Batak???

Di masa SMP dulu, ada gru bahsa Inggeris kami bermarga Sijabat yang selalu mengejek muridnya dengan sebutan "..Lappet..". Sikit2 klo seorang siswa ga bisa jawab pertanyaan selalu bilang,, Oh,... Lappet. Termasuk saya sendiri, pernah juga kena batunya jadi si lappet..ha..ha..

Akan tetapi "Lappet"
--> -->
(Lepat dalam B Indo) yang saya maksud disini adalah sejenis makanan khas yang selama ini telah menjadi trade marknya orang Batak, khususnya mereka yang hidup di daerah Toba, Tapanuli dan Samosir Nauli. Nyaris di setiap moment dilingkungan orang, siLappet selalu terhidangkan, baik itu pesat, Kebaktian, termasuk momen tahun baru, maupun acara2 lainnya.

Lappet ini beraneka ragam jenisnya. Ada 'ombus-ombus", ada lappet Hasang, ada pula lappet Pulut dan macam2 lah. Bagi saya sendiri, "Ombus-ombus" selalu jadi pilahan pertama di antara jenis lappet lainnya.

Namun seiring dengan perubahan masa, tradisi dan budaya, nampaknya Lappet pun mulai ditinggalkan secara pelan-pelan oleh orang Batak. Baik tradisi menyajikan, maupun sudah sangat jarangnya ditemukan ibu-ibu orang batak yang mahir meracik si Lappet.

Jujur, saya membuat tulisan ini karena terinspirasioleh ksedihan saya melihat fenomena ini. Ketika itu sehabis ibadah malam di rumah ibu boru Napitupulu bersuamikan marga Pasaribu dihidangkan Lappet. Persisinya ombus-ombus.. Sangat enak, manis dan menggoda lidah untuk tak berhenti melahapnya.

Lalu si Ibu saya tanya: '...Ibu sendiri yang buat..'?
Oh..bukan adekku!!! Itu tadikami pesan jauh2 dari (entah darimana saya lupa). Hari gene,,mana ada lagi ibu2 batak yang pintar meracik lappet, baik di kampung apalagi di Kota medan...!

Oh ..Lappet...nasibmu kini!!!
-->
-->

Monday, March 09, 2009

Sang Wonderwomen Pertama (Kulihat) di Medan

"...Dari simpang 4 (empat) amplas, terus naik angkot rajawali, turun di gang Indah. Jaraknya kira2 4-5 km...", demikian isi short message service (sms) dari rekan sepelayanan, Sekum Biro Pemuda Medan...ketika saya tanya dimana alamat lengkap GPI sidang Amplas (Gereja yang dirancang berbintang 5 di masa depan, sesuai kesaksian Bpk Pdt A Simanjuntak BA, selaku Gembala sidang setempat), tempatnya ibadah bulanan Biro Pemuda Medan pada tanggal 8 Maret 2009.

Tidak perlu menunggu lama,
si Rajawali sudah melirik saya dan berharap saya menjadi "sewa"nya.. maklum perutnya masih kosong dan tampak kelaparan karena dari tadi baru 4 orang peminatnya yang akan merogoh gocek 2 500 per orangnya..bila nanti sudah sampai ditujuan masing-masing.

Si supir..segera saja mengeluarkan jurusnya,,membujuk para penunggu angkot...dan membuat saya terkejut karena terdengar suara mirip ibu2...Ayo...ayo..ito!!! Ha???? ga salah dengar aku??? Ko manggil ito....Oups...ternyata supirnya seorang ibu orang batak berjilbab..

Jujur ini pertama kali saya melihat seorang ibu menjadi supir angkot di Medan...

Pinggir bang..eh..eh bu...saya bilang ketika gang indah sudah menunjukan batang hidungnya pertanda saya akan segera sampai di GPI sid Amplas yang dituju. Santabi da ito,,,,demikian kalimat sang wonderwomen sambil mengembalikan kebalian ongkos saya dengan tangan kirinya...

Friday, February 13, 2009

Uji Nyali di Weekend

wow.....mungkin Samosir aj bisa nampak dari atas.,, he,,he
awas "dirarik", nyangkut

awas ketabrak gedungnya bro!!









makan siang di atap rumah

Kutak akan Menyerah

Shalom sayang….!
Ini lagunya ya,,!


Dalam s'gala perkara Tuhan punya rencana
Yang lebih besar dari semua yang terpikirkan
Apa pun yang Engkau perbuat
tak ada maksud jahat
Sbab itu kulakukan,semua denganMu Tuhan.



R e f f :
Ku tak akan menyerah pada apapun juga.

Sebelum kucoba semua yang kubisa

Tetapi ku berserah kepada kehendakMu

Hatiku percaya Tuhan punya rencana

Enak juga lagunya ya bang..
Ya udah.. nanti dek Online lagunya udah ada ya..
Sent by: My Honey

Thursday, February 12, 2009

Raja Ngangon gara2 Madu

Entah kenapa teringat sepintas pengalaman marmahan "ngangon" kerbau di kampung. Kala itu saya paling jagonya nangkap "borong-borong", dan mengambil madunya. Sangat manis..Tak pelak hampir semua labuhan borong2 di Sanggar saya tahu. Entah apa alsannya, meski teman2 mereka sudah saban hari saya habisi, tapi tetap aja ada "borong-borong" yang singgah di tempat yang sama.

Sudah menjadi "adat" bagi para pengangon kerbau selalu ramai2 di kampung kami. Lantas kami buat perjanjian dengan kawan2, mereka yang jaga kerbau saya, asalkan saya bisa kasih mereka madu "borong-borong". Satu madu untuk satu hari...padahal saya bisa "memproduksi" 5-10 per hari...

Kalau satu hari saya memburu 5 ekor, maka sudah dipastikan 4 hari berikutnya penjaga kerbau saya sudah terjamin ada. Jadi dong Rajanya Ngangon di Onantindang, he,,he,
Borong-borong adalah sejenis penghasil madu yang saya foto di atas, sampai sekrang saya lupa bahasa Indonesianya, wakk,,wkk,,,wkk.